24

337 70 2
                                    















{24}















"Aku tidak tau kau cukup pandai dalam berakting" Lisa yang ternyata sedari tadi memperhatikan semua itu dari lantai atas langsung memuji Joohyun ketika Joohyun mendatanginya

"Hei, apa tidak berlebihan jika aku berbohong bahwa Jennie sudah tiada?" Tanya Joohyun yang merasa itu cukup buruk untuk di katakan

"Tenang saja, aku sudah berdoa pada Tuhan untuk tidak mengabulkan permintaan ku hari ini" jawab Lisa yang berusaha menenangkan

"Setidaknya itu juga demi kebaikan Jennie, kau tau ketika dia melakukan hal-hal gila hanya untuk Taehyung, dia hanya mendapatkan kesialan dari orang-orang sekitarnya. Aku bersyukur dia masih mau melanjutkan usaha Ayahnya di new Zealand ketika mereka sempat bertengkar hebat waktu itu" lanjut Lisa menjelaskan

"Dia juga sudah hidup cukup baik dengan mewarisi apa yang di miliki almarhum kakeknya, aku bahkan tidak tau Kakeknya ikut membantunya mengenai persidangan Taehyung, hanya di saat itu aku bisa melihat sisi dari kegilaan Jennie dan aku tidak ingin lagi melihatnya, cukup hanya saat itu saja" Ucap Lisa

"Kau sepertinya sudah benar-benar berpasitipasi untuk hari ini?"

"Tentu! Aku tau tanggal pembebasan Taehyung, lagipula Bagi ku Jennie lebih dari sekedar teman, aku menganggapnya satu-satunya saudara ku, jadi cukup wajar aku melakukan ini demi nya, aku tidak suka dia dekat dengan Pria sialan itu" jawab Lisa tersenyum kearah Joohyun, melihat hal itu Joohyun juga ikut tersenyum. Dia cukup mengerti dengan apa yang di katakan Lisa

"Aku jadi merindukannya jika mulai membicarakannya" Entah insting apa yang di miliki Jennie, tiba-tiba Jennie menghubungi Lisa

"Handphone mu berdering" ucap Joohyun yang menyadari hal itu, Lisa pun mengambil handphone nya dari saku nya

"Hei baru saja di bicarakan dia langsung menelpon" gumam Lisa, dia pun segera menjawabnya

"Halo, kenapa tiba-tiba telepon?"

"Bentar lagi kan kamu mau umur 25, jadi aku mencoba kasih surprise"

"Tidak akan jadi supprise jika kau memberi tau ku bodoh!!"

"Hmm... Emang kamu tau aku mau kasih supprise apa?"

"Ngasih karangan bunga sebesar lemari, traktir online satu hari, ngasih tiket hiburan buat kencan sama my boyfriend"

"Ewwhh dulu sok cuek! Sekarang kek cewek kegatelan, gak risih Jungkook sama kamu?"

"Hiisshh mulutnya selalu gak bisa di filter"

"Bilang aja kamu lagi ngode biar aku ngasih itu ke kamu kan?"

"Tau aja"

"Iya nanti ku kasih tapi supprise utamanya bukan itu?"

"Ih Jen, kamu baik banget ngasih supprise lagi, jadi baper"

"Ya gimana lagi, aku juga dah terlanjur di Korea"

"Beneran? Sene-- Tunggu!! Korea? Kau masih di bandara?!!"

"Ini, udah nyampe depan perusahaan mu, aku masuk ya?"

"JANGAN!! GAK BOLEH MASUK!!" Lisa melihat kebawah dimana Taehyung masih membuat keributan dengan tangisannya yang dramatis

"Kenapa? Ada masalah? Aku liat dari jauh juga kayak lagi ada keributan? Kamu bikin saham perusahaan anjlok lagi?"

Not A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang