{28}
Setelah menghabiskan waktu bersama Joohyun, Jennie jadi kepikiran mengenai perkataan Joohyun sebelumnya. Taehyung tidak mungkin melakukan itu, bahkan dia di penjara pun hanya karena dia membuang jasad dari korban pembunuhan Hanbin.
"Kau masih kepikiran yang tadi?" Tanya Joohyun yang sedari berjalan, dengan memperhatikan mimik wajah Jennie yang terlihat resah
"Hmm... Sedikit"
"Jangan terlalu di pikirkan, toh aku asal bicara"
Jennie tak menjawab dan memulai topik lain untuk mencairkan suasana itu
"Kau tak berniat menemui Lisa? Dia selalu mengharapkan kau menghubungi nya"
"Benarkah? Seperti dia yang menunggu agar aku menghubungi nya, aku juga begitu"
"Hei dia pernah menghubungi mu berkali-kali tapi kau tak menjawab" Jennie pun menghentikan langkahnya dengan terkejut
"Sungguh? Oh.. nomor ku yang itu sudah tidak ku gunakan karena aku mengganti handphone ku"
"Yaa terserah mu... Aku hanya memberitahu mu agar hubungan kalian kembali membaik"
Jennie tidak menjawab dan suasana cukup canggung untuk sesaat, hingga tiba-tiba dering telepon berbunyi. Jennie memeriksa handphone nya dan ternyata Ibu nya yang menelponnya
"Halo Ibu"
"Jen, Kau sudah bertemu Ayahmu?"
"Ayah? Dia di Korea?"
"Iya... Ada perjalanan bisnis yang sedang ia lakukan, ku kira Ayahmu sudah memberitahu mu, padahal sudah dua hari dia di Korea"
"Dia kan memang manusia paling sibuk, gak bakal ada waktu juga buat ketemu Jennie lagian Jennie juga gak ngarep ketemu Ayah"
"Hushh... Gak boleh bilang gitu, nanti kalo ketemu kabari Ibu"
"Iya"
Setelah itu sambungan telepon tertutup membuat Joohyun merasa penasaran
"Kenapa? Ayahmu di Korea juga?"
"Sepertinya, sudahlah... Ayo kita pulang aja" Joohyun pun hanya mengangguk, dan menggenggam tangan Jennie sambil berjalan, dengan sesekali bercerita mengenai pengalaman pribadi mereka
{28.1}
Pagi Buta tiba-tiba Jennie sudah mendapatkan telepon berkali-kali, dia melihat notifikasi Ayahnya yang menelpon hampir 10 kali
"Ayah?"
"Jen, cepat ke Hotel xcc di jalan xx, sekarang, Ayah buru-buru"
"Ya kalo buru-buru gak usah ketemu Jenn--"
Tuutt....
Jennie mendengus kesal melihat hal tersebut, dia pun mengambil jaket dan celana panjangnya untuk keluar. Bahkan matahari belum benar-benar terbit tapi ia sudah di suruh segera ke hotel
Sesampainya di sana, Jennie langsung masuk begitu saja
"Apa anda nona Jennie?"
"Iya, saya di suruh Ayah saya kemari"

KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Villain
Misteri / ThrillerPerasaan yang lama terpendam membuat rasa serakah tiba-tiba muncul dalam perasaan Jennie, dia membulatkan tekad untuk mengetahui segalanya mengenai Pria yang sudah lama ia cintai. Tapi keserakahannya untuk mengetahui segalanya mengenai orang yang ia...