25

394 76 5
                                    
















{25}

















Hidup sudah melelahkan karena berat beban hidup yang tak kunjung hilang tapi menurut kalian apa yang lebih membebani Pikiran? Ketika kita merasa bahwa kehadiran kita hanya akan menjadi beban bagi orang-orang terdekat kita. Setidaknya itu yang di rasakan Taehyung

Angin malam menemaninya berjalan sendiri di trotoar, ketika dia melewati jembatan, kepalanya menoleh melihat air sungai yang mengalir deras

"Aku bahkan tak tau aku akan hidup untuk apa?" Gumamnya melihat aliran sungai itu, jika seandainya mati karena bunuh diri itu di perbolehkan, Taehyung ingin segera melompat dan terbebas dari segala beban pikiran hidupnya

"Ini benar-benar melelahkan Tuhan, aku ingin menyerah... Hyerim, Hanbin, Ayah, Ibu, semua meninggalkan ku... Tidak ada masa depan setelah aku memulai hidup sebagai seorang mantan napi" lanjutnya lagi, dia hanya berjalan tanpa tujuan, mencoba menikmati angin malam di kala dirinya merasa sesak

Sejujurnya dia ingin bertemu dengan Jennie, tapi seperti yang di katakan Joohyun, kehadirannya hanya akan membawa kesialan untuk Jennie. Selama ini Jennie lah yang terus berkorban untuknya tapi apa yang dia berikan pada Jennie, bukankah secara tidak langsung alam ingin menunjukkan bahwa dia hanyalah manusia gagal yang tak bisa memberikan manfaat apapun, bahkan sampai akhir pun dia juga tak membantu Hanbin

"Aku.... Ingin menghilang untuk sesaat"














{25.1}



















Keesokannya di bawah awan yang tebal, nampak dua gadis yang menikmati pemandangan terbitnya matahari

"Hmm.... Indahnya" lirih Lisa yang menyedu teh hangatnya

"Bagaimana hubungan mu dengan Jungkook?" Tanya Jennie tiba-tiba memecahkan suasana yang damai

"Hei kenapa tiba-tiba menanyakan itu?"

"Tentu saja karena penasaran bodoh! Aku bahkan terkejut bukan main ketika mendengar hubungan mu dengan Jungkook dari Joohyun"

"Hei... Perawan tua itu memang tidak bisa di jaga omongannya"

"Kau berpikir untuk menyembunyikan hal itu dari ku?" Tanya Jennie kesal

"Bukan begitu... Setidaknya aku ingin mengatakannya pada mu dari mulut ku sendiri, tapi siapa sangka mulut Kak Joohyun lebih gesit daripada diriku" Jennie terkekeh mendengarnya

"Oh iya... Aku lupa menanyakannya, tentang pembebasan Taehyung... Besok kan? Kau mengatakannya tanggal satu!" Wajah Lisa langsung berubah menjadi datar

"Kenapa kau masih mengkhawatirkan nya? Tidak ada untungnya juga" ketus Lisa kesal

"Aku mengerti kau sangat membencinya, tapi tidak semua yang ku alami karena dia kan? Aku ingin bertemu dengannya untuk berterima kasih" Lisa langsung menoleh dengan tatapan tajamnya

"Kau Gila? Berterima kasih? Untuk apa bodoh?"

"Entahlah... Setelah aku bertemu dengannya dan mengalami masa-masa itu, aku merasa aku memiliki keberanian yang tak pernah ku alami, tidak ada yang ku sesali ketika bersamanya dan apa yang terjadi pada Kakek ku itu bukan karena Ayah Aran, Kakek ku sudah meninggal sebelum penyerangan itu, penyakitnya kambuh dan hendak di larikan ke Rumah sakit tapi terlambat" jelas Jennie

"Tapi karena itu lah, para pengawal Kakek ku datang untuk berduka sebelum mengumumkan nya pada media tapi tiba-tiba ada penyerangan mendadak saat itu, aku tidak tau harus bersyukur atau tidak karena pada saat itu para pengawal tengah berkumpul dalam satu ruangan, sebab itu lah aku tak terluka sedikitpun... Tapi entah siapa yang menulis artikel mengenai Kakek ku meninggal karena penyerangan itu tapi dari pihak keluarga ku sendiri tak membantahnya dan membiarkan berita itu membeludak hingga nantinya reda sendiri"

Not A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang