𝓟𝓵𝓮𝓿𝓻𝓪 𝓗𝓪𝓭𝓮𝓼

61 8 0
                                    

[Hades POV]

Kami bertemu secara tidak sengaja.
Di hari itu... perjamuan Olympus adalah titik awal aku tertarik padanya.
Surainya panjangnya yang tergerai indah, wajahnya yang semanis buah Delima, dan senyumannya yang secerah cahaya mentari pagi.
Astaga... Memangnya siapa yang tidak menyukainya?
Ya, mungkin saja aku sudah menyukainya.

Sejak hari itu, sosoknya selalu memenuhi isi pikiranku.
Aku jadi sedikit tidak fokus saat bekerja waktu itu.
Bahkan asistenku bilang, terkadang aku menggumamkan namanya sambil bekerja.
Itu sedikit memalukan, tapi tak apa.
Karena aku sedang kasmaran.

Tak lama setelah itu, tiba-tiba Dunia Bawah dimasuki oleh cahaya. Ternyata gunung Etna meletus beberapa hari yang lalu sehingga menyebabkan gempa bumi yang dahsyat hingga membuat keretakkan tanah yang cukup besar.
Tentu saja aku tidak bisa membiarkannya.

Saat itu aku naik ke Dunia Fana dengan kereta perangku.
Dan saat disana, nampaknya memang benar-benar kacau.

Aku menelusuri retakkan tanah itu hingga ke ujungnya.
Lalu tak sengaja, aku mendengar suara tawa seorang gadis. Suaranya lembut sekali, bahkan nada suaranya seakan sedang mengalunkan sebuah lagu yang indah.

Akhirnya tubuhku tergerak untuk menghampiri suara itu, hingga sampailah aku disebuah ladang bunga yang bersebelahan dengan sungai.

Saat itu aku melihat punggung seorang gadis yang sedang bersenandung sambil memetik beberapa bunga dan ditemani oleh beberapa nimfa.

Lalu tiba-tiba jantungku terasa berdebar debar.
Pikiranku juga terasa campur aduk.
Aku...
Ingin memilikinya.

Tanpa pikir panjang aku menghampirinya, dan kurasa ia memang sedikit terkejut.
Setelah itu aku menggendongnya dan membawanya ke kereta kudaku, lalu membawanya ke Dunia Bawah.

Aku bersumpah, saat itu rasanya seperti tidak sadar.
Lalu ia meminta untuk diturunkan, saat itu ia memintanya dengan suaranya yang lembut.
Dan aku pun... luluh padanya.

Kami telah sampai di Helheim, gadis itu berusaha menyesuaikan diri dengan kegelapan disini.
Dan saat aku memberitahukan identitas asliku, ia terlihat sangat terkejut.
Tapi wajah kagetnya sangat menggemaskan.

Sebenarnya aku ingin langsung memulangkannya, karena aku tidak mau dicap sebagai penculik anak.
Tapi entah kenapa rasanya berat sekali untuk melepaskan dia, akhirnya aku menawarkannya untuk jalan-jalan sebentar di Helheim. Dan betapa beruntungnya aku karena ia mau menerimanya.

Kami berkeliling cukup lama.
Dan sebenarnya alasan utamanya adalah karena Carberus tak mau melepaskannya.
Sepertinya anjing itu juga menyukainya.

Setelah itu, aku membawanya ke taman belakang istanaku. Sebenarnya taman itu memang aku buat untuknya beberapa hari yang lalu.
Tapi aku tak menyangka kalau ia benar-benar bisa menginjakkan kakinya langsung disini.
Ku kira ia hanya akan menjadi haluanku saja.

Dan tanpa disangka-sangka, ia adalah teman asistenku.
Itu adalah kabar baik untukku, karena aku bisa mengorek informasi tentangnya dari wanita itu.
Tapi kabar buruknya adalah ia merupakan anak kesayangan Demeter yang sangat dijaga olehnya.
Saat itu aku berpikir, apa mungkin aku bisa memperistrinya?

Tentu saja bisa!
Aku ini adalah Raja, tidak ada seorang pun yang bisa menentang keputusanku.
Ya walaupun harus kembali ke masa lalu sekali hehe...

Waktu itu asistenku menyarankannya untuk menginap, dan dia mau! Ah saat itu rasanya senang sekali...
Akhirnya aku bisa melihat wajahnya lebih lama.

Aku mengucapkan selamat malam untuknya waktu itu.
Lalu ia memintaku untuk sedikit membungkuk.
Ya... Aku rasa tidak masalah, jadi aku turuti saja.
Lalu tiba-tiba... ia mencium keningku.

AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang