𝓟𝓮𝓸𝓷𝔂 𝑋𝐼𝐼

92 14 16
                                    

𝙾𝚗𝚌𝚎 𝚄𝚙𝚘𝚗 𝚊 𝚃𝚒𝚖𝚎...
She Reveals Everything



Air mata keluar dari pelupuk mata Persephone, ia teringat kembali dengan kenangan buruknya saat ia disetubuhi secara paksa. la sadar, namun tubuhnya tidak bisa digerakkan dan pada akhirnya ia bisa menerima segala perlakuan dari lawan jenisnya itu.

"Persephone, aku tau itu adalah hal yang sulit tapi jika kau mau berbagi cerita padaku, maka setidaknya beban dihatimu akan berkurang."
Eros mendekatkan dirinya ke kursi dimana Persephone duduk, tapi tiba-tiba Persephone memeluk tubuh Eros sambil menangis tersendu-sendu.
"Hiks... Eros, Aku takut... hiks t-tolong aku... Aku sangat bodoh! Dan begitu lemahnya sampai tidak bisa melawan. Aku mengizinkannya... jika saja aku menolaknya dengan suara lantang, mungkin semua itu tidak akan terjadi. Aku melakukan hal kotor itu dengan pria yang tidak aku cintai."

Pelukannya semakin erat, Eros semakin tidak tega melihat kondisi Persephone yang seperti ini. Eros mendorong tubuh Persephone, lalu menatapnya dengan tajam.
"Ceritakan padaku."
"Tapi aku tidak tau! Aku takut hiks... aku belum siap."

Dilema, Persephone ragu untuk menceritakannya sekalipun Eros adalah teman baiknya.
"Kalau begitu izinkan aku untuk masuk ke dalam ingatanmu."
Ia terdiam sebentar lalu memutuskan...
"... baiklah."

Eros menggenggam tangan Persephone dan masuk ke dalam ingatannya. Dan dalan sepersekian detik, Eros kembali dengan air mata yang berlinang di pipinya.
Ia merasakan apa yang Persephone rasakan.
Ketakutan, kemarahan, kesedihan, keputus asaan, dan ketidak berdayaan.

"Kau hanya seorang dewi minor, kau sangat lemah, kau juga tidak banyak dikenal oleh manusia."
"Karena itulah jadilah istriku."
"Dengan itu, kau bisa duduk di kursi '12 Dewa Mayor Yunani' sebagai pasangan dariku."
"Kau itu sangat luar biasa cantik, aku yakin kita bisa menjadi pasangan yang serasi, Persephone."
"Segalanya akan kau miliki jika kau mau menjadi istriku."

Tapi sayang Eros hanya bisa melihat sedikit saja, ia tidak bisa melihat siapa yang melakukan hal sekejam itu kepada seorang dewi yang suci ini.
Hanya ada satu petunjuk yang ia tau.
Pelakunya adalah salah satu dari 12 Dewa Mayor Yunani.
"Perse... kau tidak melakukannya, itu pemerkosaan!"
"Aku masih bisa menolak saat itu! Tapi aku justru diam... aku bodoh!! Eros... apa yang harus aku lakukan? A-aku takut."

Eros meremas bahu Persephone dan menatapnya lekat lekat dengan penuh kemarahan.
"Katakan padaku siapa dia?! Siapa orang yang begitu teganya menyakitimu?!"
"Itu..."
"Apa itu Yang Mulia Hades?"
"Tidak! Bukan Tuan Hades!"
"Lalu siapa?!"
"Dia... Apollo."
"Apa?! Apollo sialan!"
Eros memukul kursi kayu yang ada disebelahnya hingga pegangannya hancur.
"Eros tenanglah..."
"Bagaimana aku bisa tenang setelah si brengsek itu menyakitimu hah?!" Eros menghela nafas, emosinya terlalu meluap-luap.

"Ceritakan padaku, dari awal sampai akhir."
"Kemarin sore, Tuan Hades mengantarku ke rumah Artemis karena ia tak tau dimana keberadaan ibuku. Lalu setelah matahari terbenam, Artemis keluar untuk menyelesaikan tugasnya. Lalu aku mandi dan yang menyiapkan air mandinya adalah Apollo. Awalnya aku menikmatinya, tapi tiba-tiba kepalaku pusing dan aku terjatuh begitu saja. Dan saat aku sadar ternyata aku sudah berada di kasur, dan aku melihat... Apollo memasukkan jarinya... ke dalam... a-aku tidak bisa bergerak! Tubuhku sangat lemas, suaraku juga tidak bisa keluar dengan jelas. Aku mencoba berteriak, tapi tidak jelas dan Apollo justru menganggap kalau aku menikmati hal kotor yang ia lakukan. Setelah itu... semua dimulai, aku tidak bisa melawan. Aku hanya bisa pasrah lalu akhirnya pingsan."
"Lalu setelah itu?"

"Aku terbangun di pagi hari dan aku tidak ingat apa apa seakan memang tidak terjadi apa apa. Tapi aku dalam posisi telanjang dan Apollo juga duduk disisi ranjang dengan hanya menggunakan selimut untuk menutupi bagian bawah dari tubuhnya. Aku panik lalu mencari pakaianku lalu kabur dari rumah. Artemis belum juga pulang, karena itu lah aku memanggil Tuan Hades."
"Dan kau kembali ke Helheim?"

AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang