ramai siswa siswi membahas tentang pengumuman penerimaan anggota osis. sudah terpasang di mading sekolah, kata mereka. menjadi alasan mengapa wulan ribut mengajak sakala menuju mading. niatnya ingin melihat pengumuman bersama.
nahas, sesampainya di sana, ributnya langsung disambut hening di tengah riuh rendah beberapa siswa yang berhasil lolos menjadi anggota osis.
wulan kecewa, amat sangat.
dalam lembar pengumuman, nama milik sakala tercantum disana, namun dirinya tidak.
sakala berhasil menjadi anggota divisi kesegaran jasmani dan daya kreasi sedang wulan gagal. jangan kan berada di divisi yang sama, berada di organisasi yang sama pun gadis itu tidak mampu.
usapan sakala pada bahunya berhasil menenangkan sang hawa juga menahan tangisnya agar tidak pecah. wulan sedih bukan sebab ditolak osis, pemudi itu hanya takut waktunya bersama sakala berkurang.
dan ketakutannya pun terjadi.
terhitung sudah 4 hari berturut-turut wulan tidak pulang bersama sakala. sebab, sakala tengah sibuk mempersiapkan latihan dasar kepemimpinan yang akan diselenggarakan akhir pekan.
kala waktu istirahat, ruang kelas hanya diisi oleh beberapa murid sedang sisanya pergi keluar dengan berbagai tujuan. wulan menghampiri sakala di kursinya. sang hawa menukar tas renaldi dengan tas miliknya lalu diletakkannya tas milik renaldi itu di kursinya.
wulan dan renaldi memang sering bertukar posisi. sebab ada beberapa guru -seperti guru agama- yang melarang laki laki duduk dengan perempuan, juga ada beberapa guru yang ingin murid laki laki duduk dengan perempuan. alasannya, agar tidak ada yang mengobrol kala pelajaran sedang berlangsung.
wulan berdeham, "saka,"
"apa?" sahut sang adam tanpa menoleh. sebab, sedang sibuk dengan ponselnya. sesaat wulan melirik layar ponsel sakala, hanya terlihat roomchat dan sakala sedang mengetik sesuatu disana, entah apa isinya dan entah ditujukkan untuk siapa pesan itu.
"katanya, setelah ujian tengah semester ada libur tiga hari."
"empat." koreksi saka. "ditambah minggu." lanjutnya.
wulan terkekeh, "iya saka, empat."
"lalu kenapa?"
"mau ajak kamu jalan."
sakala terhenyak sesaat sembari mengerjapkan matanya. sang adam mendongak, menatap sang arunika disertai senyum cerahnya. ponselnya ia matikan dan dimasukkan ke dalam saku celana. sedikit menyesal mengapa tidak ia lakukan sejak tadi. sebab dirasa menatap lawan bicara yang satu ini kelihatan lebih menyenangkan.
"mau kemana?" balas sakala, datar, tak terlihat bahkan sepercik semangat atau antusiasme dari wajahnya.
"lokasinya agak jauh, tapi tempatnya bagus!"
KAMU SEDANG MEMBACA
asmaraloka ; ssungwint
Cerita Pendek❛ sakala, wulan, dengan asmaraloka semenjana seiring dengan sarayu yang menguliti daksa dua kawula muda. ━━━ // alternate universe ; lokal copyright © amateurasw 2020 141220