Walau aku slow up tapi slow up nya lumayan ga lama lama bngt kek tahun kemarin fokus lapak sebelah trs lupa sm lapak ini toh.
Tak ada yang bisa dilakukan oleh Aera maupun HoSeok. Mereka memutuskan untuk satu ranjang.
Aneh bukan? Tiba tiba mereka akan mulai satu ranjang, apa alasannya? Alasannya adalah HoSeok. HoSeok tak mau melewatkan kesempatan dimana bisa saja ia menyentuh Aera bila serasa HoSeok membutuhkan kegiatan itu.
Lebih dari itu, Aera ragu ragu menerima tawaran untuk tidur bersama. Lagi pula sejujurnya Aera tak berani satu ranjang dengan HoSeok, ia sangat gugup. Tentu mereka pernah berhubungan badan, tapi ketahuilah bahwa Aera bukanlah tipe wanita yang kuat untuk melakukan hubungan badan.
Bahkan kalau Aera benar benar sudah tak kuat menahan nya maka suaranya lantang sekali saat kegiatan itu berlangsung, rasanya ingin mati saja. Hanya sekitar beberapa persen rasa nikmat yang dimaksud, dan sisanya luar biasa sakit.
Andai kata ada tombol dimana Aera dan HoSeok bertukaran nyawa maka akan Aera suruh HoSeok di posisi nya, bagaimana rasanya pasti itu benar benar sakit untuk nya.
"Untuk percobaan. Malam ini kita tidak perlu melakukannya" ujar HoSeok yang tidur tepat disebelah kiri Aera.
"Ya, kau lelah aku juga lelah" jawab Aera pelan.
Mereka berdua hanya menatap langit langit kamar yang gelap, dengan pikiran yang masing masing melayang entah kemana.
"Apakah harus setiap hari? Kita butuh konsultasi lebih lanjut" timpal Aera.
"Kau takut tak kuat? Kau tipe badan yang tidak stabil" komentar HoSeok.
"Seperti itulah. Aku takut nanti terasa sakit dan sulit beraktivitas" jawab Aera. Suara helaan HoSeok pun terdengar di kedua telinga Aera.
"Kalau begitu tak usah dipaksakan, kita perlu memastikan dan aku akan mencoba menyembuhkan diri dahulu ke depan" jelas HoSeok yang kini mulai memutar balikkan badannya memunggungi Aera untuk segera tidur.
Aera yang melihat punggung HoSeok pun menutup matanya mencoba memikirkan sesuatu. Aera masih tidak paham dengan keadaan ini semua, kadang rumit, kadang mudah, kadang sulit, bahkan terkadang tak bisa ditebak. Semakin lama Aera bertahan dengan hubungan ini, maka semakin Aera tak bisa memprediksi bagaimana akhir dari hubungan ini.
Apakah mereka benar benar bercerai nanti nya? Atau mereka tetap seperti ini dengan tumbuh nya cinta?
Sudahlah. Aera benar benar tidak tau.
-
"Berkas itu tertinggal di atas meja ku. Bawakan ke sini, kau belum jauh bukan?"
"Nee, akan aku bawakan berkas itu padamu. Nikmati saja makan siang mu. Aku akan segera kesana"
Jennie melangkahkan kakinya menuju ruangan HoSeok, jelas ruangan itu kosong karna sang empu ditempat lain. Biasanya HoSeok akan makan dalam ruangan nya, tetapi hari ini HoSeok memilih untuk makan diluar bersama temannya itu. Siapa lagi kalau bukan Jungkook?
Jennie awalnya tidak terlalu memperhatikan berkas berkas yang menumpuk diatas meja HoSeok. Tetapi di saat yang bersamaan ketika Jennie mencari berkas yang dimaksud HoSeok, sebuah berkas yang map nya tertulis tulisan aneh membuat perhatian Jennie tertuju pada berkas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped Holy Ties
Romance[RATE M+] "Aku akan membayarimu dengan harga fantastis dengan syarat, menikahlah denganku" Aera Han baru saja merelakan statusnya untuk menikah dengan laki yang bermarga Jung yang sebelumnya tak ia kenal. Jung Hoseok melakukan itu agar ia bisa menda...