Langkah Aera melamban ketika ia memasuki perkarangan rumahnya. Entahlah apakah Aera bisa katakan bahwa didepannya ini adalah rumahnya?? Padahal Aera juga masih merasa rumah ini asing karna rumah ini milik Hoseok bukan miliknya.
Entah langkah Aera melamban seketika melihat rumahnya itu.
"Bagaimana aku bisa mempercayaimu?"
"Kau bisa memegang ucapanku. Bila aku melanggar ucapanku sendiri kau bisa menamparku secara keras sampai bibirku terluka bila itu terjadi"
"Menampar?"
"Kau bisa membunuhku, aku rela kau bunuh. Atau kau bisa menjebloskan ku ke penjara"
Percakapan Hoseok dan Aera siang tadi membuat Aera merasa tak berani berhadapan langsung dengan Hoseok malam nanti.
Hoseok benar benar mau memberikannya kepercayaan bahkan Hoseok juga bersumpah tidak akan melanggar perjanjian pernikahan ini. Toh seharusnya memang begitu karna Hoseok lah yang membuatnya sendiri jadi aneh sekali bila Hoseok yang melanggar.
Lagi pula Aera yang memang tak sepenuhnya percaya dengan Hoseok kini mencoba untuk mempercayai Hoseok.
Mungkin ia sadar bahwa mereka kurang kepercayaan sesama bila dalam hubungan seperti ini. Didepan semua orang hubungan mereka baik baik saja bahkan bisa dikatakan bahagia pada umumnya. Padahal pernikahan mereka ini cukup bisa dikatakan rumit, bahkan membingungkan.
Terkadang entah kenapa Aera bisa terpilih oleh Hoseok untuk menjadi rekan rencananya ini?
Tapi sejujurnya kalau bukan Hoseok sudah dipastikan ia terus terusan menjadi jalang untuk Jimin. Bahkan kehidupan Aera sedikit lebih terang walau rumit, kedatangan Hoseok membingungkan untuknya.
Ia tidak tau apakah benar bila Jung Hoseok tidak datang ke kehidupannya apakah ia akan selalu kelam?
Atau sebaliknya ia tidak tau, ia terlalu delima dengan masalahnya sendiri.
Aera melangkah kembali dengan sedikit lebih santai, ia ingin menyegarkan pikirannya, kalau tidak ia akan langsung sakit bila banyak pikiran. Aera menaiki tangga satu persatu dan pikirannya kembali melayang layang.
Bila diingat ingat sudah 2 bulan terakhir ini ia tidak menemui ayahnya. Lagi pula tidak banyak yang terjadi dikehidupan nya bersama Hoseok. Hanya saja baru terlihat langkah langkah yang entah menuju kemana hubungan ini akan terjadi kedepannya.
Ini masih ada waktu, tapi ia sudah sampai dirumah baru saja.
Ia merindukan ayahnya, pasti ayahnya menunggu dirinya datang tapi tak kunjungi menjenguknya. Ia ingin tau bagaimana kabar ayah nya sekarang.
Baiklah kalau soal ayahnya Aera tidak ingin menunda, jadi ia akan ke rumah sakit menemui ayahnya setelah mengisi perut nya sedikit, karna tiba tiba saja ia lapar kembali sore ini sehabis naik tangga ke lantai dua ini.
--------
Aera yang berjalan di koridor rumah sakit sesampainya mengirim pesan kepada HoSeok disana.
Entah itu secara naluri nya saja untuk memberikan pesan singkat kepada Hoseok.
'Mungkin aku akan pulang telat, karna aku di rumah sakit menjenguk Appa'
Aera pun memasukkan ponselnya lagi ke dalam tas selempang nya disana, ia tidak perduli kapan Hoseok akan membacanya karna yang Aera tau Hoseok pasti akan membacanya entah itu langsung atau beberapa waktu kedepan.
Tingg!
Belum sampai 5 menit ponselnya kembali berbunyi menandakan pesan baru datang, Aera mengambil kembali ponselnya dan menghidupkan layar ponselnya, terlihat jelas sebuah pesan singkat lockscreen nya dari Hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped Holy Ties
Roman d'amour[RATE M+] "Aku akan membayarimu dengan harga fantastis dengan syarat, menikahlah denganku" Aera Han baru saja merelakan statusnya untuk menikah dengan laki yang bermarga Jung yang sebelumnya tak ia kenal. Jung Hoseok melakukan itu agar ia bisa menda...