"Kapan kau akan menikah nak?"
Hoseok yang berada disebelah ayahnya yang tengah menatapnya berharap hanya bisa menghela nafas panjang, ini bukan yang pertama kalinya tapi ini sudah berkali kali pertanyaan itu dilontarkan oleh ayahnya.
"Aku belum memiliki wanita yang cocok untukku sendiri" jelas hoseok yang meyakinkan ayahnya bahwa jawaban nya juga sama seperti sebelum sebelumnya "apakah kau tidak ingin mencarinya? Maksud appa kenapa kau sulit sekali untuk mencari wanita? Memiliki kekasih saja terakhir kali adalah waktu kau sekolah SMU terakhir" panjang lebar ayah hoseok yang agak kesal dengan sikap agak gensi yang dimiliki oleh hoseok anaknya.
"Appa, mengertilah, aku ingin mencari wanita sesuai kehendakku, hatiku juga belum menemukan cinta untuk seorang wanita" kata hoseok yang menjelaskan kembali bahwa ia belum sama sekali tertarik dengan wanita yang sudah ia lihat selama ini.
Ayah hoseok memejamkan mata dan menatap hoseok lagi "appa takut nak. Umurku sudah senja. Eomma mu juga sudah meninggal 5 tahun lalu, mengertilah bahwa disaat saat seperti ini appa ingin menggendong anakmu. Dan memberikan semua warisan dan perusahaan yang harus kau jalani. Aku sudah tak sanggup menjalankannya lagi nak" pinta ayahnya lebih mendalam agar hoseok mengerti, hoseok bingung dan pikirannya mendadak buntu.
Hoseok mengerti, benar benar mengerti keinginan terbesar ayahnya, tetapi bila ia belum menemukan wanita yang cocok untuknya? Ia harus bagaimana?
"Appa tidak bisa memberikan harta warisan kepadamu bila kau belum menikah" tegas ayahnya dan mulai berdiri dari duduk disofa untuk keluar dari ruang keluarga. Hoseok yang terkejut melihat reaksi tiba tiba ayahnya juga mulai berdiri dan mulai menahan ayahnya yang mejauhinya.
"Appa! Aku janji appa! Aku akan segera menikah! Tapi tolong jangan seperti ini!" teriaknya meminta mohon pada ayahnya. Ayahnya berhenti Ketika membuka pintu utama dan berkata "kau harus menikah. Dalam surat warisan kita, bahwa kau bisa memiliki warisan itu setelah menikah sebelum umurmu 28 tahun, kau masih memiliki 3 tahun lagi. Kalau kau masih belum bisa menikah maka dengan terpaksa harta warisan akan appa berikan pada keponakan mu dari pamanmu" setelah menjelaskan itu, ayahnya langsung menutup pintu dengan keras dan meninggalkan hoseok yang frustasi.
"Appa! Dengarkan aku! ARRRGGHH!..." Geram hoseok dan dia mulai terduduk. Sejujurnya ia sama sekali tak pernah sekesal ini dalam hidupnya. Ia memiliki sifat yang lembut tetapi seketika sifatnya berubah seperti ini karna dipaksa.
"Aku tak bisa berdiam diri. Harta warisan itu harus di tangan ku bagaimana pun caranya..."
Hoseok langsung mencari cari nomor ponselnya untuk menghubungi seseorang. Setelah bersambung, hoseok langsung berkata.
"Bisakah aku mendapatkan wanita dengan cara instan?"
"Tunggu? Hyung bilang apa?? Mendapatkan wanita? Dengan cara instan? Apakah kau sudah gila hyung??"
"Jeon Jungkook, ini memang terlalu gila untukku tapi aku harus mencari wanita secepatnya, sekarang!"
"Entah kenapa pikiranku agak gila bila aku menyebutkan sesuatu hyung.."
"Wae? Katakan saja..."
"Wanita jalang, aku yakin wanita jalang adalah wanita yang tepat untuk kau yang sedang mencari wanita dengan waktu instan"
"Apa kau yakin? Jangan bilang ini berhubungan dengan kau yang sering membayar wanita tiap malam untuk mencari kenikmatan"
"Aku serius, segila gilanya aku dengan yang namanya seksual, aku masih ingin mencari wanita untuk hidup bersamaku dengan cinta"
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped Holy Ties
Roman d'amour[RATE M+] "Aku akan membayarimu dengan harga fantastis dengan syarat, menikahlah denganku" Aera Han baru saja merelakan statusnya untuk menikah dengan laki yang bermarga Jung yang sebelumnya tak ia kenal. Jung Hoseok melakukan itu agar ia bisa menda...