"Cara kalian bertemu memang sangat tidak masuk diakal. Tetapi tanpa kalian sadar Dan kalian elak, kalian mulai memiliki perasaan dengan ingin kehadiran seorang anak diantara kalian".
Aera membalikkan badannya ke sekian kali. Mengubah posisi ketika tidur rasanya tak nyaman. Ya mungkin malam ini Aera tak bisa tidur.
Jam sudah menunjukan 11 malam. Tapi Aera tak kunjung tidur juga. Sesekali ia melirik kesebelah kiri nya yang terdapat HoSeok sedang tidur nyenyak memunggungi nya sesaat. Aera masih menatap langit langit kamar dengan tatapan kosong. Sebenarnya ia juga mengingat ucapan Seokjin tempo lalu.
Aera sempat berpikir apakah benar mereka sudah memiliki perasaan? Sejujurnya Aera belum bisa memastikan hal itu. Semacam ambigu terhadap perasaan. Hampir satu tahun lebih mereka sudah satu rumah dengan berbagai drama yang ada. Ia tidak tau apa yang terjadi dan apa hati nya yang ingin ia mau.
Dan kalau memang mereka punya perasaan semestinya HoSeok memusnahkan surat perjanjian yang pernah mereka tanda tangani.
Tunggu. Kenapa Aera berpikiran seperti itu?
Akhh! Tidak, kenapa ia berharap seperti itu. Itu tidak mungkin. Astaga.
Aera memukul mukul kepalanya sendiri karena ia merasakan hal bodoh karena ia memikirkan hal seperti itu.
Aera pun memutuskan bangun dari ranjang nya. Sesekali mengintip HoSeok bahwa pria itu sudah tertidur. Dengan pelan dan pasti Aera mengambil ponsel nya dan meninggalkan kamar dengan pelan pelan tanpa membuat HoSeok terbangun.
Aera menutup pintu nya dengan langkah yang sedikit lunglai. Entah kenapa Aera suka sekali sedikit berat dikepala nya bila terlalu lama merebahkan badannya.
Langkah nya pun menuju ruang TV dengan langkah nya yang langsung ke dapur untuk mengambil makanan. Aera rasa ia akan begadang karena tak bisa tidur.
Kembali lagi Aera fokus untuk mulai begadang dan menonton TV, tapi tak bisa Ada pungkiri sebenarnya ia sangat memikirkan hal ini yang membuatnya tak bisa tidur nyenyak.
-
Pagi ini adalah hari minggu, HoSeok bisa tidur dengan nyenyak sampai pagi. Jam pun sudah menunjukan pukul 8 pagi, HoSeok sudah sadar bahwa Aera tidak ada di sebelah nya. Dengan pikiran yang tenang HoSeok bangun dengan mengambil ponsel nya diatas nakas sebelah ranjang mereka.
HoSeok mengambil langkah keluar kamar hingga menuju tangga, Ketika HoSeok iseng membuka ponsel nya langkah HoSeok terhenti dianak tangga terakhir.
Aera :
"bila kau sudah bangun ayo kita berbicara, telpon lah aku bila kau sudah selesai dengan aktivitas pagi mu"HoSeok tidak terlalu banyak berpikir dan menghembuskan nafasnya dengan gusar. Jujur, HoSeok tidak tau apakah rumah tangga yang ia jalani ini sudah benar? walau sepenuhnya ini adalah pernikahan kontrak, apa lagi tanpa HoSeok sadar ia sudah menerima latar belakang wanita itu.
Dengan kepala yang berat HoSeok duduk di dapur dengan mengambil susu dan roti di kulkas untuk dijadikan sarapan nya pagi ini.
HoSeok tidak tau apakah kehadiran seorang anak bisa membuat keduanya bersatu? atau mereka tetap berpisah HoSeok masih bimbang. HoSeok tidak tau harus berbuat apa, sudah buntu bahkan bisa dikatakan ia tidak tau jalan dialog seperti apa yang harus ia tentu kan atau ia inginkan, sekarang berjalan sesuai keadaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/232470433-288-k932519.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped Holy Ties
Romance[RATE M+] "Aku akan membayarimu dengan harga fantastis dengan syarat, menikahlah denganku" Aera Han baru saja merelakan statusnya untuk menikah dengan laki yang bermarga Jung yang sebelumnya tak ia kenal. Jung Hoseok melakukan itu agar ia bisa menda...