2

18.1K 1.8K 49
                                    

Hari ini sama seperti hari-hari lainnya di mana ia tak keluar dari kamar loteng, terhitung satu bulan berlalu setelah pertemuannya dengan Zeigler, salah satu pria yang akan menyukai Lafitte.

Dan kini, ia masih belum bisa bertindak sesuai keinginannya. Memang selalu ada opsi(?) Tetapi itu artinya poin karmanya harus digunakan.

Selama ini yang ia lakukan adalah mengintip dari jendela loteng. "Hari ini aku sudah bertekad akan keluar!!"

Tas selendang sudah ia siapkan yang berisi makanan ringan, air minum, syal, dan obat-obatan tentu saja uang jangan sampai ketinggalan. Mengingat tubuh Ilaria yang lemah dan gampang sakit membuatnya harus selalu menenggak berbagai obat.

Dress putih selutut dengan topi pantai menjadi pilihan Ilaria, saat semua sudah siap Ilaria mulai membuka pintu "semoga aku beruntung kali ini!"

Ding!

[Persentase stamina anda berada di angka 65%]

Ilaria tersenyum senang melihatnya, untuk sedikitnya meningkatkan daya tahan dan stamina tubuhnya ia sering berolahraga di kamarnya.

Dan lihat, ia berhasil!!

Ilaria sudah sampai di lantai tempat pertemuan nya dengan Zeigler waktu itu dan napasnya sudah mulai tersendat ia tidak bisa menyerah sekarang, matanya melirik ke sana ke mari dan menemukan sebuah lift yang pasti bisa ia gunakan untuk ke bawah, bukankah bisa menghemat energi daripada menuruni tangga?

Tawa menyeramkan tercetak jelas di wajahnya "Ilaria pintar, Ilaria tidak bodoh!"

Ting!

Lift terbuka dan Ilaria cepat keluar langkahnya cepat berusaha tidak mempedulikan para pelayan yang berlalu-lalang, terkejut, dan khawatir secara bersamaan saat melihat Ilaria berlari.

"Yey!! Akhirnya aku bisa keluar!" Soraknya bahagia, ini pencapaian yang paling bisa ia banggakan sebagai Ilaria. "Hebatnya aku!"

Ilaria memegang tali tasnya kuat dan berjalan dengan riang-

Ding!

[Peringatan!
Persentase stamina anda kini berada di angka 39%]

Mulutnya terbuka "ya! Aku bahkan belum melakukan hal yang membuat energi ku terkuras, apa-apaan ini!! Bukankah tadi masih ada di angka 65 kenapa sekarang 39?!" Geram Ilaria pada papan transparan di depannya.

Wajahnya berubah melongo "jangan bilang bahwa karena aku terlalu senang itu memengaruhi stamina ku? Hei Jangan bercanda!!"

Tidak habis pikir, lalu apalah ia harus hidup sebagai mayat hidup tanpa perasaan?

Dan benar saja rasa pusing menderanya "sialan, jika tau begini aku tidak akan dengan mudah menerima bahwa aku memasuki novel gila ini!" Gumam Ilaria.

Cepat ia duduk pada undakan tangga yang berada tak jauh dari pintu utama ia lantas mengeluarkan sebotol obat dan menenggaknya cepat "Ilaria kau hebat, aku bangga padamu!"

Selagi menunggu obat itu bereaksi ia mengoleskan kembali krim pada kulitnya, kulit putihnya sangat sensitive pada cuaca panas dan akan langsung memerah dan meninggalkan ruam-ruam.

Perjalanannya masih panjang ia masih harus melewati jalanan manor yang luasnya sudah membuat Ilaria melongo, Ilaria kau pasti bisa ayo!!

Kepalanya mendongak menatap matahari yang menyilaukan, seingatnya pertemuan pertama antara Lafitte dan protagonis pria pertama yaitu, saat pria itu hampir menabrak Lafitte.

A Happy Ending for the Protagonist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang