12

14.2K 1.7K 21
                                    

Ilaria di larikan ke rumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri. Tak lama setelah itu Ilaria mengalami kejang yang mampu membuat pria D'Angelo di buat frustasi.

Daniel Wong, teman Andre yang berprofesi sebagai dokter juga kerap sering di panggil om Wowo itu mendignosa jika Ilaria memiliki alergi terhadap udang, dan Ilaria terlalu banyak mengkonsumsi udang yang membuatnya mengalami reaksi alergi parah hingga membuat pernapasan nya tersumbat. Di tambah Ilaria memiliki imun yang lemah, juga kondisi tubuh Ilaria dalam kondisi yang tidak baik.

Andre menyalahkan dirinya karena sama sekali tak tau apa-apa tentang anaknya. "Maafkan Papah Ilaria, maaf!"

Zeigler yang melihat Andre begitu putus asa pun ikut merasa gagal menjadi seorang kakak bagi adiknya, "terima kasih untuk yang tadi," ucap Zeigler membuat Max yang berdiri di sebelahnya menoleh.

Sesaat sebelum Ilaria jatuh Max dengan cepat menangkap tubuh kecil Ilaria, "hm."

Andre mengelus lengan Ilaria "Ila?!" Seru Andre yang melihat tanda-tanda Ilaria siuman.

"Hei sayang..!"

Ilaria perlahan membuka matanya "P-pah..."

Andre berucap syukur "hei, istirahat lagi ya. Tenang, Papah ada di sini."

Ilaria mengangguk "jangan tinggalin Ila sendirian, lagi!" Ucapan Ilaria yang lirih seperti sebuah pukulan besar bagi Andre dan Zeigler "iya Papah di sini!"

Kemudian Ilaria pun kembali menutup matanya, "kenapa kamu masih di sini?!" Suara Andre berubah dengan cepat, menatap Max dengan pandangan tak suka.

"Kenapa masih bertanya, Papah mertua?" Max menaikkan sebelah alisnya.

Andre menggeram "tidak sudi aku menyerahkan putri ku pada orang seperti mu!"

Kedua orang itu lantas saling melempar tatapan tajam yang mana membuat Zeigler mendengkus, drama apalagi ini?!!

***

Ding!

[Kondisi tubuh anda dalam keadaan stabil. Persentase kesehatan anda berada di angka 58%]

Ilaria tersenyum senang namun mood nya langsung turun saat pintu kamar inapnya terbuka dan menampilkan sosok Max di sana, Ilaria menunduk sambil memainkan jari-jarinya.

Andre izin pergi membeli makanan dan Zeigler harus berangkat kuliah. Ilaria menyamankan posisi duduknya "sudah membaik?"

Tersentak kaget saat tangan besar Max menyentuh pipinya lembut yang membuat Ilaria tanpa sadar mendongak "e-eh?"

Mata membulat lucu, bibir terbuka sedikit, Max menggeram pelan perlahan dia dekatkan wajahnya dan mengecup pelan hidung mancung Ilaria "cantik!"

Seburat merah menjalar di wajahnya, Ilaria kau harus setenang mungkin jangan sampai karena debaran jantung mu yang terlalu cepat stamina mu berku-

Ding!

[Persentase stamina : 44%]

-rang!!

Ilaria tertawa miris.

"Me-menjauh!" Ilaria mendorong Max yang mana tak berefek apapun.

Max terkekeh pelan "sepertinya kucing ku ini sangat tidak menyukai ku ya? Sayang sekali~!" Wajahnya berubah sendu namun entah kenapa di mata Ilaria terlihat menyeramkan.

Ceklek!

"Menjauh dari putri ku Maximilian!!"

Andre datang dan langsung memeluk Ilaria menyembunyikan tubuh kecil gadis itu hingga terkubur dalam pelukannya.

Ilaria bernapas lega "papah jangan tinggalin Ila sama dia lagi, serem!" Cicit Ilaria pelan.

"Iya sayang, maafin papah ya."

Max berdecih "apa? Mau protes kau, sana pergi dasar orang asing!" Sungut Andre menatap Max tak suka.

"Oh ayolah Papah mertua, aku-"

"Siapa yang kau sebut papah mertua bocah tengik!" Potong Andre "pergi dan buang jauh-jauh khayalan konyol mu itu tentang menikahi putri kecil ku!"

Ilaria mendadak blank, pikirannya kosong pembicaraan apa ini? Kenapa ia di bawa-bawa, Ilaria menatap Andre "Papah, apa yang kalian bicarakan?"

"Aku akan segera menikah mu, kucing kecil ku!" Max tersenyum lebar.

Andre yang sudah tersulut emosi pun melepaskan sebelah sepatunya dan melemparkan nya pada Max yang sayangnya berhasil dihindari.

"Bocah tengik ini minta ku hajar rupanya, kau, jangan pernah bermimpi menikahi putri ku, sudah tua juga malah tertarik pada anak kecil, cih!"

"Papah! Ilaria sudah besar" si anak protes di katai anak kecil.

"Dan kau juga, mana mau aku dengan mu!" Iya, pria yang sudah membuat kak Afi ku sengsara!- dumel Ilaria dalam hatinya.

Max tak marah "baiklah kalau begitu aku permisi, papah mertua dan Ilaria sayang. Sampai jumpa lagi."

Kepergian Max ditemani teriakan Andre yang mengatakan "jangan pernah datang lagi!!"

Sepertinya hubungan antara keluarga D'Angelo dan Abraham sangat dekat hingga Andre tak merasa takut pada keturunan Abraham itu. Tapi dalam cerita memang hubungan kedua keluarga itu sangat baik sampai di mana Zeigler dan Max mencintai wanita yang sama yaitu Lafitte.

Hubungan kedua keluarga itu langsung merenggang dan selalu terjadi perselisihan di antara mereka. Entah siapa yang memulai pastinya diantara Zeigler dan Max tak ada yang pernah benar-benar menang, dua manusia kejam tanpa hati itu selalu bisa bermain curang agar bisa merebut hati seorang Lafitte.

Dan tentang Jeune, Ilaria masih merasa bahwa ia pernah bertemu dengan pria itu sebelumnya. Jeune, pria yang dengan tega membunuh Lafitte karena tak ingin Lafitte di miliki siapapun, jika dia tak bisa memiliki Lafitte maka siapapun itu tak berhak memilikinya.

Jeune, karakter paling berbahaya di sini!

Tbc.

A Happy Ending for the Protagonist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang