16

12.2K 1.6K 14
                                    

Hari ini adalah jadwal Ilaria bersama Andre!

Pagi-pagi sekali Andre sudah sangat sibuk, iya bukan Ilaria melainkan Andre. Memasangkan baju berlapis tak lupa jaket tebal pada tubuh putrinya, "papah!"

"Kenapa?"

Lihatlah wajah tak bersalah nya itu sangat menjengkelkan, "ini lihat!"

Andre menatap Ilaria "gak ada yang salah sayang, ayo berangkat."

Ilaria mencebik menatap Dea dan Ian untuk meminta bantuan.

"Tuan, maaf jika saya lancang berbicara seperti ini namun sepertinya nona Ilaria tidak bisa bernapas karena pakaiannya." Ucap Dea.

'Bibi, kau adalah penyelamat ku!'

"Iya kah?" Menatap Ilaria "kamu sesak?"

"Iya. Sesak, pakai baju yang biasanya aja ya?"

"Dea bantu Ilaria ganti!"

"Terima kasih papah!"

Setelah berganti pakaian dengan pakaian yang nyaman Ilaria pun berangkat ke kantor papahnya bersama. Zeigler sendiri sedang sibuk dengan tugas kampus nya sampai dua hari ini tidak pulang-

Mobil yang membawa mereka sampai, di bukanya dan mereka turun. Andre menggandeng tangan Ilaria, baru saja masuk orang-orang yang berjejer sepanjang pintu masuk di kiri dan kanan membungkuk hormat.

Ilaria melempar senyum ramah pada mereka, Andre berdehem "jaga mata kalian!"

Mereka serentak kembali menunduk.

Setelah kepergian keduanya mereka langsung heboh "jadi dia putri bungsu Pak Andre? Cantik yah."

"Apalagi senyumnya... mirip Bu Jessica."

Sedangkan orang yang tengah di gosipkan sudah duduk anteng dengan makanan ringan di tangan. Hari ini Ilaria senang karena tak perlu memakai topi, rambut putih panjangnya di gerai cantik dengan kepangan.

Dea juga sedikit memberikan make-up tipis-tipis padanya, kecantikan Ilaria bertambah +++!

Ah~ enaknya jadi salah satu warga good looking!!

***

Malam harinya setelah pulang dari kantor Andre, Ilaria di antar supir pergi menuju rumah di mana kakaknya menginap. Membawa tas berisi titipan Zeigler yang berisi pakaian ganti dan makanan buatan nya sendiri.

"Bapak tunggu di sini aja ya? Biar aku yang masuk."

Pak Setta menjawab "iya non."

Dengan barang bawaan di tangan kanan kirinya Ilaria berdiri di depan pintu rumah besar itu dengan wajah senang.

Ilaria berdiri di depan intercom dan menunjukkan senyumnya, "hallo!!"

Tak ada jawaban namun tak lama pintu terbuka, Ilaria melotot dan sontak mundur beberapa langkah saat sosok Jeune yang membukakan pintu.

Ah ternyata ini rumah Jeune.

Dia tersenyum lebar "masuk lah."

Ilaria menunduk dan berjalan cepat ke dalam namun ia lagi-lagi di kejutkan kala Jeune merebut tas berisi pakaian milik Zeigler darinya, "hei!!"

"Tangan mu akan sakit, biar aku yang membawanya."

Suaranya yang tenang dengan wajah tampan tersenyum lembut tak membuat Ilaria merasa tersentuh, Jeune ini menakutkan.

Lebih baik menghiraukan dan berlari ke arah kakaknya yang masih sibuk dengan tugasnya, "kakak~!"

"Sudah sampai?" Mengalihkan pandangannya lalu Zeigler menarik tangan Ilaria lembut dan di dudukkan di sampingnya.

A Happy Ending for the Protagonist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang