Naruto dan Hinata turun dari lantai atas menyambut semua teman mereka yang sudah tiba. Naruto memberikan tos persahabatan pada teman laki lakinya dan hinata memberi pelukan serta senyuman pada teman perempuannya. Hinata terlihat antusia pada sakura perutnya yang sudah besar itu membuat hinata gemes ingin rasanya segera punya anak tapi sadar usia pernikahanya belum lama bahkan penghambatnya suaminya itu belum menyentuhnya.Sudahlah lupakanlah itu, Hinata membawah semua temannya itu datang kehalaman belakang hari ini mereka semua berencana untuk membuat pesta barbeque. Semua alat untuk memasak sudah ada disana dari sausnya bahkan ada beberapa macam saus disana para pelayan juga keluar menyediakan minuman dingin serta camilan untuk tamu mansion itu.
Hinata menyuruh sakura untuk duduk saja mengingat kondisinya sekarang tapi wanita itu tetap bersikukuh untuk ikut bersama mereka apa boleh buat Hinata yang lembut tidak bisa menangkis keras kepalanya sahabatnya itu.Daging sapi yang masih segar mulai ditaru ditempat pemangangan ada daging sapi, sosis, ayam dan banyak lainnya. Para lelaki bertugas di area pemanggang sedangkan para wanita bertugas diarea meja makan
Dihalaman mansion itu ada sebuah rumah pohon besar dan meja makan yang terbuat dari kayu jati. Hinata mulai membereskan semuanya dibantu oleh semua teman temannya, para pelayan membawakan gelas, piring dan jus tak lupa dengan buah serta ice cream yang segar nan enak.
Jujur saja Hinata masih terlalu baru di mansion itu tidak semua tempat sudah dia kunjungi aiko hanya mengenalkan beberapa tempat saja, jadi dia belum terlalu tau dengan rumah pohon diatas mereka."Kau tau dulu kita semua sering kemari" Tenten kekasih kakak sepupu sekaligus temannya itu mulai membicarakan masa dulu mereka.
Ino menyambung ucapan Tenten dia terlihat sangat semangat membicarakan masa itu.
"Iya iya aku ingat, saat itu kita sering main basket di lapangan lalu kita sering masuk kedalam rumah pohon itu"Hinata yang memang tidak tau apa apa tentang mansion itu diam saja dan mendengarkan pembicaraan teman temannya dia agak sedikit sedih sebagai nyonya rumah dia tidak mengetahui semua tentang semua sudut rumah dan sejarah didalamnya.
Sekarang sakura yang ikut bicara tentang rumah pohon itu wanita hamil itu lebih bersemangat dari yang lainnya bahkan dia menyebut nama seseorang yang tidak pernah Hinata dengar entah nama siapa itu.
"Ya, dan kalian ingat saat itu demi memberikan suprise pada naruto shion harus pura pura pingsan itu lucu sekali hahaha""Benar dan saat si bodoh itu khawatir kita semua malah keluar dan menertawai dirinya haha" Lanjut temari yang sejak tadi menyimak
Hinata mengerutkan alisnya dia sekarang bertanya pada mereka siapa yang mereka maksud "shion?? Siapa dia?? " Tanya gadis itu kebingungan
Semua teman teman perempuan hinata itu saling menata satu sama lain dan sakura wanita itu menyeringai kearah naruto yang tengah berbicang dengan suaminya sasuke.
Jika Hinata bertanya artinya dia tidak tau tentang gadis yang dibicarakannya dan pasti naruto, pria itu tidak membicarakan tentang shion pada Hinata.Semuanya dia tidak ada suara perbincangan lagi, Hinata lebih penasaran apalagi saat ini tidak ada dari mereka yang menjawab pertanyaannya. Hinata mengangkat mulutnya lagi tapi naruto dan lainnya sudah tiba dengan membawa Barbeque yang sudah siap disantap. Sasuke duduk di samping sakura memegang tangannya sambil melihat wajah istrinya sasuke merasa aneh dengan istrinya itu perasaan tadi dia biasa biasa saja sasuke bertanya pada sakura wanita itu menatap sasuke lalu berbisik pelan ditelinganya. Sasuke sekarang mengerti apa yang dimaksud oleh sakura dia menatap temannya yang tengah duduk disamping istrinya itu. Sasuke tidak ingin ambil pusing dengan naruto itu adalah urusannya yang menjelaskan pada Hinata adalah urusan nya.
"Tidak usah dipikirkan, dia tau apa yang sudah dia lakukan" Balas Sasuke pelan pada sakura menenangkan pikiran wanita itu karena dia tengah mengandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
love destiny✅
FanfictionSetiap pertemuan pasti ada perpisahan Hinata Hyuga dari keluarga elite di tokyo di jodohkan dengan teman bisnis ayahnya yang tak kalah elite dengan keluarganya. Perjodohan siapa yang ingin dijodohkan?? Diantara semua orang yang menolak perjodohan...