love destiny✅

Honeymoon

Rasa mual Hinata tidak ada hentinya wajahnya juga sekarang berubah sangat pucat naruto yang sudah khawatir lekas membawa Hinata pergi dari kantornya menuju rumah sakit terdekat.
Hinata memejamkan matanya berharap rasa pusing dikepalanya hilang tapi nihil rasa pusing itu semakin melekat bukan itu saja dia juga sudah tidak tahan dengan bau mobil naruto ini bukanlah hal yang wajar biasanya dia tidak begitu bahkan dia tidak suka jika naruto lebih mendekat padanya.

Tidak beberapa lama kemudian keduanya sampai dirumah sakit city tokyo yang dekat dengan kantor uzumaki. Keduanya segera masuk kedokter pribadi keluarga yang juga bekerja disana dokter tsunade dokter senior yang sudah menjadi dokter pribadi keluarga uzumaki sejak beberapa tahun terakhir tsunade juga turut hadir saat pernikahan keduanya.

Tsunade menekan pergelangan tangan Hinata mencari keberadaan nadinya setelahnya itu memeriksa denyut jantungnya. Setelah itu Tsunade mengkonfirmasi jika Hinata masuk angin mungkin karena efek cuaca yang memang saat ini sedang dingin dinginnya pembaca cuaca juga tadi mengumumkan mungkin salju akan segera turun. Tidak usah terlalu khawatir kata Tsunade Hinata tidak apa apa hanya masuk angin dan mual itu mungkin karena faktor makanan yang tidak cocok untuknya.

Keduanya berjalan pergi dari ruangan Tsunade menuju ke mansion. Naruto nampaknya terlihat kecewa entah apa yang membuat pria itu kecewa.
"Naruto kenapa kau terlihat kecewa?? "
Tanya wanita disampingnya naruto menhela nafasnya lalu tersenyum menatap langit langit rumah sakit
"Tidak ada, kukira kau akan hamil karena kau mual dan pusing tapi ternyata hanya masuk angin" Jelas naruto pada Hinata sambil tertawa geli benar juga tidak mungkin wanita itu langsung hamil dengan satu malam mungkin lain kali dan usia pernikahan mereka juga belum cukup jauh.

"Maaf naruto habisnya, itu baru semalam dan tidak mungkin juga, waktu itu aku belajar tentang sistim reproduksi manusia tidak semua cairan itu bisa bertemu dengan ovarium bisanya ada yang mati jadi kita harus lebih bersabar" Memang ini masih awal dari pernikahan keduanya tapi jika mengenai buah hati siapa yang tidak ingin
Mungkin keduanya harus lebih bersabar.

"Tidak masalah lagipula aku tidak memaksamu untuk cepat hamil" Naruto mengiyakan ucapan hinata tidak ingin wanita itu terlarut dalam kekecewaan dia merangkul pundak hinata mencium kening wanita itu lalu pergi meninggalkan rumah sakit.

***

Beberapa minggu sejak pernikahan keduanya sudah berlalu, tak terasa waktu begitu cepat berlaru perasaan antara keduanya sekarang sudah terhubung hinata yang selalu tertutup kini terbuka untuk naruto dan begitu juga sebaliknya. Usia pernikahan keduanya sudah tiga minggu dan tiga minggu itu juga keduanya belum sempat berbulan madu di tempat yang mereka sukai. Kebetulan naruto tengah libur dari kantornya karena ada beberapa hal dia tentunya tidak ingin melewatkan semua ini tanpa sepengetahuan dari sang istri pria itu sudah memesan tiket ke Paris atau yang sering dijuluki oleh The city of love itu adalah salah satu negara yang terkenal dengan julukan kota cinta. Selain karena keindahannya paris juga menjadi salah satu tempat favorit pasangan menyatakan cintanya atau melamar sang kekasih. Ya, memang naruto sudah menyatakan cintanya pada hinata tapi apa salahnya jika mengatakan untuk yang entah sudah keberapa kalinya.

Dilantai bawah tepatnya di dapur hinata tengah memasakkan sesuatu untuk naruto aroma masakan itu sangat harum sampai membuat naruto yang tengah lelap dalam tidurnya terbangun dan mencari sumber dari harumnya bau itu. Dimansion uzumaki para pelayanan disana tengah diberi cuti sehari tapi tidak dengan keamanannya, keamanan harus tetap berjalan, memberi libur pada pelayanan adalah perintah naruto agar dia bisa menikmati kebersamaannya bersama sang istri tanpa gangguan dari mereka yang entah sengaja lewat atau kebetulan saja. Naruto memeluk tubuh ramping wanita itu dari belakang hinata terkaget dengan naruto tapi dia tetap melanjutkan aktivitas memasaknya