Cinta yang baru?

141 8 0
                                    


Naruto maafkan aku..

Naruto mendongakkan kepalanya menatap gadis di depannya gadis itu sekarang mengucapkan kata maaf yang seharusnya tidak usah dia ucapkan naruto merasa dialah yang harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi pada Hinata dan hubungan keduanya. Hubungan yang baru dimulia mungkin akan segera berakhir.

'Kau tidak salah Hinata akulah yang salah karena sudah menutupi semuanya darimu "

Naruto meraih tangan Hinata masuk kedalam udara diluar semakin dingin. Keduanya berdiri tepat didepan kamar yang terkunci selama bertahun-tahun naruto mengambil sebuah kunci yang selalu dia bawa kemanapun dia pergi. Hinata bahkan tidak tau tentang kunci itu dia mencoba mentoleri itu karena dia memang masih baru dan belum lama mengenal pria itu seharusnya dia tidak berpikir kamana mana pernikahan mereka adalah sebuah perjodohan yang mana mereka tidak mengenal satu sama lain tapi Hinata malah terhanyut dalam fakta satu malam.

Naruto membuka gembok kamar itu membukannya pelan dia membawa Hinata masuk kedalam kamar itu naruto menyalakan pencahayaan bisa dilihat begitu banyak foto dan kenangan tentang shion wanita dalam masa lalu. Kamar itu dipenuhi banyak foto tentang dirinya dan naruto begitu juga dengan sakura dan lainnya semua barang barang lama milik gadis itu tersimpan rapi di sana bahkan kado ulang tahun Naruto lima tahun lalu masih tersimpan di sana. Memang benar dia sama sekali tidak mengenal pria itu dan tidak menanyakannya secara langsung hinata menyesal. Hatinya terus berkata menyesal atas semua ini, kini naruto memanggil semua pelayan dimansion itu semua pelayan masuk kedalam kamar itu mereka gampak terkejut melihat kamar yang dikunci bertahun-tahun itu terbuka dan tuan nyonya mereka tengah basah kuyup karena hujan.

Naruto mengomando mereka semua untuk membawah barang barang shioj dikamar itu pergi dari mansion itu dibuang atau apa terserah yang penting semua barang itu tidak terlihat lagi olehnya maupun orang lain. Dia juga menyuruh agar rumah pohon segera dikosongkan dan biarkan kasur dan mejanya saja disana sedangkan barang lain dibuang, kini semua barang dikamar itu telah disingkirkan dan sekarang kamar luas itu sudah kosong sepenuhnya.

Manik biru pria itu menatap lamat lamat wajah hinata yang penuh penyesalan di setiap bentuk rautnya. Tangan naruto menyentuhnya lembut membelai hinata dengan tangannya
"Tidak ada yang perlu kau sesali sekarang kau sudah menjadi yang satu satunya hinata, bahkan tidak ada orang lain lagi yang akan masuk diantara kita berdua dan kau adalah cinta yang baru itu setelah ibuku kau adalah orang yang aku cintai"

Hinata menyesali semuanya dia tertampar oleh perkataan naruto, jika saja dia bisa mengenal pria itu lebih lama dia tidak akan melakukan hal yang melukai hati keduanya.
Naruto meninggalkan hinata sendiri di kamar itu sekilas dia mengingat ketulusan pria itu saat akan mengambil hatinya yang terus diam terhadap perasaannya sendiri. Seharusnya aku yang bertanya pada naruto tentang shion itulah yang terus berada di hatinya.

**

Malam telah tiba, naruto dan Hinata tidak lagi saling menyapa keduanya duduk di meja makan tanpa membicarakan sesuatu dan mata keduanya tidak lagi saling bertaut.
Sikap dingin naruto menusuk hati Hinata saat pria itu berusaha menghindari dirinya bahkan saat akan tidur naruto tidak lagi masuk bersamanya dikamar dia masuk kedalam kamar tamu yang jauh dari kamar Hinata dan gadis itu dia tidur sendirian dilantai atas Sebuah salah paham yang tidak dipertanyakan oleh Hinata membuat keduanya menjauh.

Naruto terlelap dalam tidurnya tanpa memikirkan hinata yang sedari tadi terus meneteskan air matanya. Hinata memang cengeng apalagi saat itu adalah perbuatannya sendiri sebelumnya dia tidak pernah se cengeng itu walaupun habis dimarahi habis habisan oleh ayahnya ini berbeda air mata itu turun karena hatinya.

Hinata tidak bisa lagi diam seperti ini dia harus segera meminta maaf pada pria itu bagaimana pun juga ini adalah kesalahannya dan dialah yang harus mengakhiri ini semua dia tidak bisa menunggu sampai naruto yang meminta maaf karena pria itu tidak bersalah.
Hinata keluar dari kamarnya suasana mansion itu sudah gelap tidak ada lampu lagi yang menyalah senua orang sudah tertidur. Karena terburu buru Hinata tidak melihat langkah kakinya sampai akhirnya dia terpeleset jatuh dari tangga padahal tidak lama lagi dia akan segera turun.
Hinata bangun dari lantai melihat pergelangan kakinya yang terasa nyeri lututnya terluka dan darah kecil juga keluar dari dahinya itu tidak penting sekarang dia harus bertemu pria itu dengan langkah yang terbata bata Hinata berusaha meraih pintu kamar naruto tapi sekali lagi dia jatuh dan lebih tepatnya dai menjatuhkan sebuah vas bunga sampai membuat Kebisingan.
Salah satu pelayan dirumah itu terbangun dia melihat apa yang terjadi diruang tengah dia begitu terkejut melihat nyonya nya yang tergeletak dilantai dengan kaki terkilir dan dahi yang berdarah.

"Nyonya, kenapa sampai seperti ini?? " Dia berlari histeris kearah Hinata dia membantu hinata untuk bangun dari lantai. Dia segera membawa Hinata duduk disofa ruang tamu dan segera mencari kotak p3k yang ada disana. Pelayan itu segera membersihkan luka Hinata dan mengurut pergelangan kaki yang terkilir itu

"Maaf nyonya saya akan pelan pelan" Ucap pelayan paru baya itu saat menarik pergelangan kaki Hinata. Hinata berterima sakit saat pergelangan kakinya ditarik mungkin itu pelan bagi pelayan itu tapi baginya itu sangat sakit dan teriakan hinaat itu mengundang naruto yang entah sejak kapan terbangun tapi pastinya pria itu terbangun karena ulahnya.
Naruto berlari saat melihat Hinata tengah terluka diruang tamu wajahnya seratus persen khawatir setengah ketakutan hinata menoleh kearah naruto dia tidak bisa lagi membuka mulutnya saat pria itu ada disana.

Naruto mengarah ke pelayan itu menanyakan apa yang telah terjadi. Pelayan menjelaskan semuanya pada naruto kondisi kaki Hinata terkilir dan pastinya gadis itu tidak bisa berjalan mengingat kamarnya yang ada diatas tidakkan mungkin bagi pelayan itu membopong hinata keatas apalagi dia sudah tua. Naruto meraih tangan Hinata membawa tubuh gadis itu masuk kedalam gendongannya Hinata menyembunyikan wajah merah padamnya itu dibalik gendongan suaminya dia tidak mengira jika naruto akan menggendong dirinya.

"Kenapa kau sangat ceroboh? " Tanya naruto sambil membawa hinata naik ke lantai atas

Hinata berusaha menjawab pertanyaan naruto tapi dia tidak akan membicarakan yang sebenarnya apalagi jika naruto tau dia jatuh dari tangga bisa jadi pria itu akan semakin marah dan khawatir padanya.
"Tidak sengaja jatuh itu saja"

"Kau berbohong nona," Panggilan yang begitu formal itu kembali mengingatkan Hinata akan pertemuan pertama keduanya pada saat itu naruto masih memanggilnya dengan sebutan nona.

"Aku sama sekali tidak berbohong apalagi padamu "

Naruto meletakan Hinata perlahan dikasurnya lalu memakainya tubunya dengan selimut. Pria itu berniat untuk pergi tapi secepat mungkin Hinata meraih pergelangan tangan naruto mencoba mencegahnya pergi.
"Jangan pergi, "

Naruto kembali duduk dikasur Hinata tanpa menoleh kearah gadis itu bicara. Hinaat menundukkan kepalanya kebawah dia tidak ingin naruto melihat wajah cengengnya lagi.
"Aku salah naruto, jika saja aku bisa mengenalmu lebih dalam mungki ini tidak akan terjadi aku yang salah tidak bisa mengerti keadaan" Hinata terdengar menyesal dari suaranya dia juga tampak lesu dan tidak bersemangat

"Semua keputusan ada padamu jika kau beniat membebas.. " Naruto membekap mulut Hinata dengan tangannya dia tidak ingin mendengar kata yang akan diucapkan gadis itu sudah cukup kehilangan dimasa lalu dia tidak ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya.

"Kau sudah berpikir terlalu jauh Hinata, aku tidak akan memisahkan jiwaku begitu saja, aku sudah melupakan semuanya dan jika kau memilih untuk pergi semuanya berakhir untukku" Ucapan naruto menyayat hati Hinata rasa bersalah terus berada di hatinya
Dia tau kenapa sakitnya begitu menusuk itu karena dirinya sendiri yang tidak mau mengetahui masa lalu dan keadaan naruto.

"Dan hina, kau hanya akan menjadi istri dan  ibu dari anak anakku tidak ada yang lain"
Naruto mengelus wajah Hinata lembut tak lama kemudian pria itu mendaratkan sebuah ciuman pada Hinata. Keduanya terlelap dalam ciuman itu dibawah sinar bukan cinta keduanya bersatu Hinata menyesali semuanya begitu juga dengan naruto dan mereka berjanji bahwa tidak ada lagi rahasia setelah ini.

love destiny✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang