merried--7--

117 8 0
                                    


Tak terasa kini sudah dua minggu sejak pertunangan hinata dan naruto.
Pada minggu lalu keduanya sudah melakukan Fitting baju pernikahan pada desainer terkenal.

Berbagai persiapan sudah siap. Dekorasi panggung pernikahan, undangan, makanan semuanya sudah siap hanya menunggu kedua insan itu mengucapkan janji suci pernikahan saja lalu semuanyaa selesai dan keduanya memulai hidup yang baru.

Para tamu juga sudah mulai berdatangan teman teman mereka, keluarga mereka kerabat jauh, dan teman bisnis dua perusahaan itupun juga sudah datang.
Kerabat jauh dari hyuga yaitu otsutsuki juga sudah tiba begitu juga dengan saudara sepupu Hinata dan kekasihnya.

Sementara itu dilain tempat di sebuah kamar Hinata sudah siap gaun putih indah dan bunga cantik ditangannya. Pesona indah dari matanya membuat kecantikan itu terus memancar keluar. Hiashi menatap lekat putrinys itu dengan tatapan sendu dengan berat hati hari ini dia akan melepaskan putrinya pada seorang pria yang kelak akan menjadi penanggung jawab atas putrinya.

Hiashi begitu tak karuan melihat Hinata yang sekarang berbalut gaun putih indah seklias wajah putrinya itu mengingatkan dirinya akan istrinya yang sudah lama meninggal dunia. Jika istrinya ada disini pasti tangannya sendirilah yang akan menghiasi putrinya itu

Hinata berjalan mendekat kearah ayahnya tangannya meraih pundak sang ayah.
Tangan itu menepuk pelan pundak kekar sang ayah dengan khawatir
"Ayah, kau tidak harus bersedih" Ucap Hinata pada sang ayah

"Anakku, aku tidak bersedih lagi pula hari ini adalah hari pentingmu kesedihan tidak akan terlihat dihari ini! " Sahut hiashi membalas ucapan putrinya tadi. Dengan menguatkan hatinya hiahsi meraih tangan Hinata lalu keduanya berjalan keluar dari ruangan itu menuju panggung pernikahan.

🍁🍁

Naruto dengan gagah berdiri dipanggung pernikahan pria itu terlihat sangat tampan dengan jas putih yang melekat ditubuhnya. Teman teman dari pria itu dari jauh menyoraki dirinya. Dengan perasaan senang naruto melambaikan tangan oada mereka.
Ibu dari pria itu khusina sekarang menuju kearah putranya.

"Ibu" Panggilnya

"Dengarkan aku naruto, hari ini lembaran baru akan dibuka dan kau akan menjadi penanggung jawab atas lembaran itu.
Banyak orang yang mengira itu hanya sebatas lembaran padahal itu adalah hal terpenting. Dalam berkeluarga kepercayaan adalah segalanya jika kedua pasangan tidak memiliki kepercayaan maka semuanya akan runtuh!!, jadi teguhkan hatimu dan jadilah pria sejati yang tidak akan membiarkan Hinata pergi dari hidupmu karena sesuatu yang buruk! " Khusina amat serius memberikan nasehat berkeluarga pada putranya, khusina percaya dengan nasehat ini maka putranya tidak akan terjerumus pada hal buruk selama dia menikah nanti lagi pula naruto adalah anaknya dan naruto tidak akan membiarkan kepercayaan yang diberikan orang tua Hinata hilang begitu saja.

"Ibu tenang saja aku berjanji akan menjaga dan melindungi Hinata seumur hidupku!!
Lihat dia sudah datang! "

Kedua mata itu bersamaan melihat ke satu arah dimana seorang pria paru baya menggandeng tangan putrinya sambil berjalan menuju altar pernikahan.
Khusina berjalan mundur kearah suaminya minato. Hiashi berjalan pelan dengan Hinata disampingnya.

Hinata menepuk pelan tangan ayahnya itu dia tau saat ini ayahnya sedang berusaha kuat dihadapannya.
"Ayah, jika kau tidak bisa maka batalkan saja pernikahan ini! " Bisik Hinata

Mata hiashi menyorot tajam kearah putrinya
"Hina! Bagaimana bisa? Saat ini semua mata tengah memandangmu begitu juga dengan media jika pernikahan aku batalkan hanya malu yang bisa kita dapatkan! "Balas hiashi pada putrinya sambil berbisik
Hinata tertawa kecil inilah yang dia inginkan keseriusan dari ayahnya sesekali dia ingin mendengar suara marah ayahnya sebelum dia pergi dari rumah tempatnya dibesarkan.

love destiny✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang