Sejak tadi pagi naruto sudah pergi kekantor dan Hinata gadis manis itu masih terlelap dalam tidurnya kamar kedua orang itu nampak terlihat berantakan . Tak lama kemudia Hinata terbangun dari tidurnya dia beranjak duduk dikasurnya mengingat semua yang terjadi berlalu begitu cepat dan sekarang dia sudah resmi menjadi milik naruto seutuhnya jiwa dan raganya sudah bersatu dengan pria itu kemarin malam.
Hinata pelan pelan berjalan menuju kamar mandi selakangannya sangat sakit dia tidak bisa berjalan seperti biasanya mungkin efek kemarin saat dia jatuh dari tangga entahlah mungkin begitu.Selepas mandi Hinata mengeringkan rambutnya dia berjalan kedepan pintu pelan pelan tapi matanya tak sengaja melihat sebuah noda merah dikasurnya. Hinata berjalan kearah kasurnya dia melihat apa benar itu benar atau hanya halusinasi saja dan memang benar terdapat sebuah bekas noda darah dikasurnya itu sedikit banyak Hinata mulai khawatir apa mungkin itu karena dia yang mencakar punggung naruto terlalu kuat. Tidak mungkin baginya memanggil pelayan Hinata segera melepas sprei kasurnya lalu memasukkannya ke dalam kamar mandi, gadis itu memasukkan kedalam mesin cuci lalu memasukkan deterjen pembersih.
Huh, akhirnya semua selesai saat dia akan keluar dari kamar mandi tiba tiba saja dia ngerasa mual dan kepala terasa begitu pusing. Hinata segera membuang semuanya di wastafel kamar mandinya. Entah apa yang terjadi pada gadis itu tiba tiba saja itu terjadi mungkin ini karena benturan di kepalanya sampai dia pusing dan mual seperti itu.
Hinata turun dari lantai atas dia tidak melihat naruto lagi mungkin dia sudah pergi kedalam kantornya Hinata melihat kearah jam dia syok ternyata ini sudah jam sepuluh pagi dan tidak lama lagi hari akan menjelang siang. Dia segera menuju kedapur mencari pelayan mansion itu
"Bibi, kenapa tidak membangunkan aku!! Ini sudah menjelang siang!! " Rengek gadis itu pada pelayan paru baya yang membantunya kemarin malam
Pelayan itu hanya tersenyum saja tanpa menoleh kearah Hinata dan fokus mencuci piring "tuan menyuruh kami untuk tidak membangunkan anda nyonya, kayanya anda baru bisa tidur tadi pagi jam 4 subuh"
Gadis itu memasang wajah cemberut memang benar dia baru bisa tidur karena kelelahan tadi pagi dan itu juga semuanya karena naruto dan juga salahnya juga.
"Baiklah bibi siapkan aku bahan makanan aku akan memasak" Pintahnya pada pelayan paru baya itu"Memangnya nyonya bisa masak?? "
"Ya bisalah kenapa bibi bertanya seperti itu"
"Baiklah saya ambilkan dulu" Pelayan paru baya itu melepas piring ditangannya mematikan genangan air lalu membuka kulkas dan membawah semua bahan makanan keluar. Tangan Hinata segera memilih bahan yang akan dia pakai wortel tomat dan lainnya dia berencana membuat sebuah sup untuk makan siang naruto.
Tak butuh begitu lama akhrinya makan siang naruto sudah jadi hinata meminta pelayan itu untuk segera membungkusnya dan dia naik keatas untuk bersiap siap.Supir mansion itu mengantarkan Hinata pergi ke perusahaan Uzumaki dengan mobil mewah milik naruto. Saat dia sampai didepan kantor security membukakan pintu untuknnya dan memberi salam pada istri bosnya. Hinata masuk dan menanyakan dimana naruto berada resepsionis segera mengantarkan Hinata pergi keruangan kerja naruto tepatnya dilantai tiga .
Saat membuka pintu ruangan kerja naruto pemandangan tidak mengenakan masuk kedalam penglihatan Hinata. Naruto tengah diajari oleh sekretarisnya disana tampak wajah dan watak dari wanita itu tengah mencoba merayu naruto bisa bisanya dia memilih sekretaris genit seperti wanita itu dan jika dilihat wanita itu berpakaian sangat ketat dengan riasan wajah yang sangat menor. Hinata memasang wajah masamnya lalu masuk kedalam ruangan kerja naruto
Dia mengagetkan keduanya akan kedatangannya yang tiba tiba Hinata meletakkan makan siang naruto denagb kasar dimejanya membuang kedua orang itu terkaget kaget dengan kedatangannya."Nona, ini sudah jam makan siang sekarang kau pergi dari ruangan ini dan silakan nikmati makan siangmu dengan santai" Hinata mengucapkan kata-kata itu dengan jiat mengusir wanita genit itu dari ruangan kerja suaminya. Tapi kelihatan wanita genit itu sama sekali tidak mendegarkan dirinya
"Maaf nyonya, tapi ini belum waktunya makan siang dan saya kini tengah mengajari tuan naruto tentang bisnis dengan hyuga corp untuk rapat selanjutnya" Bantah wanita genit itu bahkan dia memperlihatkan kesombongannya pada Hinata
Hinata terkekeh mendengar semua itu
"Dengar, mulai hari ini saat aku datang maka jam makan siang dipercepat dan kau tidak perlu mengkhawatirkan rapat sialan itu""Nyonya anda tidak berhak memerintah disini bahkan anda tidak mengenali bisnis yang akan kita kerjakan"
"Bisnis antar hyuga dan uzumaki adalah sama sama membangun sebuah bangunan yang akan dijadikan sebuah museum di Tokyo dan tak lupa mereka akan membangun sebuah panti asuhan dan juga toko buku"
Sekretaris itu merasa tersaingi bahkan dia tidak terlalu tau jika hyuga dan uzumaki bekerja sama membangun semua bangunan itu. Dia menautkan alisnya dengan sombong bertanya pada Hinata tentang siapa dia sebenarnya
"Memangnya siapa kau nyonya?? ""Tidak lebih, aku hanya putri dari pemilik perusahaan hyuga terkemuka itu dan istri dari orang yang tengah kau ajari itu"
Dor, rasanya seperti ditembak oleh peluru sekretaris naruto itu merasa malu dan bersalah dia menundukkan kepalanya kebawah tak mau menatap mata Hinata lagi
"Maaf nyonya saya tidak tau, tuan naruto saya permisi dulu"sekretaris naruto segera mengambil laporan kerja dimeja naruto lalu pergi meninggalkan ruangan kerja naruto dengan posisi malu dan masih menundukkan kepala kebawah.Naruto yang sejak tadi melihat pertikai antara sekretarisnya jollie dan istrinya hinata hanya diam terduduk sambil terkekeh. Sementara hinata dia masih cemberut sambil mengeluarkan makan siang buatannya untuk Naruto
"Wah kau memasak hari ini?? Apa nama masakannya nyonya?? " Naruto mencoba menggoda istrinya itu dia sudah berada dibelakang hinata sambil memeluk tubuh ramping gadis itu dari belakang
Sementara hinata dia hanya diam saja tanpa mendengarkan naruto"Hey nyonya kau diam saja?? Kau masih marah?? " Godanya lagi
Hinata melepaskan diri dari tubuh pria itu dia berbalik dan menyediakan makanan untuk naruto. Pria itu duduk disofa ruang kerjanya dan segera memakan makanan kesukaannya yang dibuat oleh istri kesayangan. Sementara hinata duduk bersebelahan dengannya tanpa bicara dan terus cemberut.
Naruto melepaskan peralatan makanannya mencoba mendekati gadis disampingnya tepatnya wanita disampingnya kemarin malam hinata resmi melepaskan masa gadisnya dan menjadi wanita dewasa. Tapi sepertinya sikap anak kecilnya belum lepas kemarin
"Hina.. Apakah sekarang kau akan marah lagi setelah kemarin kau bersamaku semalaman?? "
Hinata sekarang tersenyum dia tidak ingin marah lagi dia menoleh kearah naruto mengambil makanannya lalu menyuapi pria itu dengan tangannya sendiri. Keduanya tampak menikmati waktu yang indah itu naruto ingin menghentikan waktu saja dia mungkin tidak akan merasakan kesenangan seperti ini lagi. Sekarang beralih naruto ingin menyuapi Hinata tapi sebelum pria itu memasukkan sesuap pada Hinata tubuh Hinata bereaksi aneh dia terasa ingin mual lagi. Dia segera menutup mulut dengan tangannya itu sangat tidak sopan apalagi didepan makanan
Naruto berubah khawatir dia meletakkan makanan itu beralih memegangi istrinya itu
"Kau kenapa?? Semuanya baik baik saja?? "Hinata menganggukkan Kepalanya seakan semuanya baik baik saja tapi siapa sangka mualnya malah semakin tidak terkendali Hinata pergi menuju kamar mandi yang ada diruang kerja naruto diikuti oleh naruto dibelakangnya.
Entah ada apa lagi dengan dirinya Hinata juga tidak mengerti sebelumnya dia baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
love destiny✅
FanfictionSetiap pertemuan pasti ada perpisahan Hinata Hyuga dari keluarga elite di tokyo di jodohkan dengan teman bisnis ayahnya yang tak kalah elite dengan keluarganya. Perjodohan siapa yang ingin dijodohkan?? Diantara semua orang yang menolak perjodohan...