Vote dulu sebelum baca, jangan lupa tinggalkan komentar kalian.𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
Mengernyit bingung, atas pertanyaan yang di berikan Tania, ia baru mengingat bahwa ia belum sempat menjelaskan bahwa ia tidak bersama dengan Ray, dan ia berniat akan menjelaskannya kepada Tania setelah sesampainya di sini bahwa ia tidak bersama dengan Ray. "Ray..?" Tania mengangguk, "Iyah,"
"Dia nggak lagi sama-sama aku, Tan?" Tadi Keysha mau ngejelasin tapi tante langsung matiin sambungan nya, Ia kira Tania akan merencanakan sesuatu kepada ia dan Ray.
"Loh? Kok nggak, bukannya tadi dia bilang mau jalan-jalan sama kamu yah?"
"Nggak tuh Tan," jawabnya menggeleng. Seketika mata Tania melebar, "jadi? Dia bohongin Tante?" Imbuhnya ketika tau apa yang terjadi.
"Emang tadi Ray bilang apa Tan?" Tania menoleh kearah Keysha," tadi dia bilang mau ke rumah kamu, mau ngajakin kamu jalan-jalan." Jelas Tania, sehabis pulang dari rumah kamu. Dia ganti baju, terus pergi lagi, Ray memang memberi tau Tania bahwa ia habis mampir ke rumah Keysha.
Keysha mengangguk, ia merasa hatinya sedikit sakit mendengarkan penjelasan Tania, "dia emang tadi abis dari rumah aku sih Tan, tapi abis itu dia nggak ada ajakin aku lagi," ungkapnya, penuh tanda kejelasan dan ada rasa sesak di dadanya.
Tania berdecak kesal, bisa-bisanya anak itu berani membohongi dirinya. Awas aja kalau kamu pulang, Mamah pastiin kamu tidur di luar yah? Batinnya, penuh ke ancaman.
"Yaudah Tan, mungkin dia nggak jadi karna ada urusan mendadak." Katanya, memberi pengertian, walaupun Keysha tau pasti Ray saat ini sedang bersama Melody.
Tania mengangguk, "kalo gitu, kamu masuk dan istirahat dulu habis itu nanti temani tante bikin kue ya" Tante ambilin kamu minum dulu, saat akan memasuki rumah. Tania tiba-tiba mendengar suara deruman motor, "bentar, kayaknya itu Ray deh."
"Iya Tan, itu Ray." Ucap Keysha, membenarkan. Jika di dengar dari suara deruman itu, Keysha tentu saja mengetahui jika itu adalah motor Ray. Sudah di hapal sampai mati, tak mungkin ia tak mengenalinya.
"Kamu tunggu di sini yah? Tante mau kasih pelajaran sama anak itu karena udah bohongin tante."
Lalu Tania melangkah maju tak lupa menggulung lengan baju dasternya. Yang bahkan belum Ia lepas celemeknya.
Melangkah tegas, layaknya emak-emak pada umumnya. Yang jika akan memarahi anak-anaknya, selalu memasang wajah sangar khas preman. Suara yang melebihi toa, di mana para tetangga akan mendengarkan suara ocehan pedas itu. Dan tak lupa pula, kekuatan yang bahkan akan melebihi Hulk. Jadi, jangan heran emak-emak jaman sekarang.
Keysha yang melihat peregakan Tania, di buat meringis. Kasian Ray, pasti bakalan di basmi nih. Lontarnya, dalam hati.
"Maa-mah!!" Seru Ray, ketika ia melihat Tania berjalan ke arahnya bak seorang preman, sampai ia beralih menatap gadis di depan pintu rumahnya yang juga sedang menatap ke arahnya dengan tatapan kecewa Ray dapat melihat dari mata gadis itu, mampus gue udah ketahuan batinnya, Setelah memarkirkan motor sportNya.
Belum tahu 'kah Ray, jika sekarang Tania berada dalam mood yang sangat emosi, Tania kini sudah mengambil ancang-ancang, jika Ray berani kabur.
Sebelum Ray melangkah mundur untuk kabur, Ia lebih dulu mengusap tengkuknya. "Kok gue tiba tiba merinding, yah?" Gumamnya. Tiba-tiba merasakan hawa dingin, di sekitarnya apakah ini hawa yang di keluarkan oleh mamahnya,
Bukk
Terdengar suara benda yang melayang mengenai wajah tampan Ray, "Mah? –akkhhh sshhh... S-sakit M-mah sambil mengumpat dalam hati," belum saja Ray menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba saja tangan lentik mamanya terlihat akan melemparkan benda ke arahnya lagi , untung saja Ray cepat menghindar jika tidak benda itu akan mengenai wajah nya lagi.
"Kamu yah, bisa-bisanya bohongin Mamah!!" Murka Tania.
Terpekik, saat merasakan tangan lentik mamanya sudah sampai ke telinganya dan hal itu membuat ray membulatkan matanya dan perlahan merasakan sakit pada telinganya. "Mah, mamah. Ray minta maaf Mah,"
"Alah, minta maaf. Tapi, mau di ulangin lagi 'kan?" Ray menggeleng, tegas. Menyanggah atas tuduhan tersebut. "Eng-enggak mah, a-awsshhh... S-sakit Mah!! Lepasin dong,"
"Udah Tan, lerai Keysha karena melihat telinga Ray yang sudah memerah tapi Tania belum ada tanda-tanda mau melepaskan jewerannya." ketika ia maju menuju kearah mereka berdua.
Berdecak kesal lalu melepaskan jeweran itu, "awas aja yah, lain kali kalau di ulangin lagi!" Peringatnya, memincingkan mata menatap Ray.
Dengan muka cemberut, sambil mengusap-usap telinga kirinya, Ray menjawab. "I-iya Mah, nggak lagi kok."
"Heleh, omongan cowok mana bisa di percaya." Sindir Tania, lalu melenggang pergi meninggalkan mereka berdua.
Dengan muka syok, Ray menatap Tania. Barucap sedramatis mungkin, "i-ini anak Mamah loh! K-kok gitu sih,"
Tanpa memperdulikan lontaran anak bujangnya, Tania tetap melangkah kearah pintu rumahnya.
.
.
.
"Gimana? Telinganya masih sakit," tanya Keysha meski masih sedikit kecewa pada pemuda ini, yang kini mereka telah Duduk bersampingan di ruang keluarga , sambil menyalakan siaran TV. Ia berniat untuk membantu Tania di dapur tapi calon ibu mertuanya itu melarang dan menyuruhnya untuk menemani Ray agar hubungan mereka mangkin membaik.
Ray mengangguk dengan memasang muka sedatar mungkin, "iya" Jawabaya ketus. lalu dengan wajah yang masih datar "sini lo gue pinjam pundak lo sebentar, entah mengapa Ray ingin sekali bersandar di pundak Keysha, apalagi saat melihat tatapan kekecewaan dari gadis itu ingin rasanya ia memeluk gadis itu dan menjelaskan apa yang terjadi. "
Keysha yang awalnya tidak percaya dengan kata-kata yang keluar dari mulut Ray, terdiam mematung mencerna perkataan Ray karena ini pertama kalinya ia dengar. dan detik berikutnya ia terpaksa mendekat karena lengananya sudah di tarik oleh pemuda itu "cekk cuman gue pinjam enggak gue ambil ko pundak lo, jangan pikir yang aneh aneh, dan lo jangan ribut gue mau tidur.
" Hemm iya, aku enggak bakalan ribut kok. "
Jika boleh jujur, Ray tak pernah di tanya seperti ini oleh Melody apalagi bersandar seperti ini. Bagaimana ia mau melakukannya, sedangkan Melody hanya menuntut ini itu padanya dan tentunya ada mamanya yang terus mengawasi. Terkekeh miris dalam hati, kenapa dulu ia se-bodoh itu?.
𝓣𝓸 𝓑𝓮 𝓒𝓸𝓷𝓽𝓲𝓷𝓾𝓮𝓭
Tbc
-
-
-Gimana part kali ini , maaf ya kalau ada kata yang typo.
Siapa nih yang nungguin kebucinan
Keysha dan RayJangan lupa follow me dhestallia
20 vote, 15 komen next!!
Komen next, di sini ‼️
KAMU SEDANG MEMBACA
Change Destiny
FantasyRaykanza Genandra, tak pernah menyangka bahwa dirinya akan mengulang waktu, atau lebih tepatnya kembali ke masa lalu demi memperbaiki kesalahannya. Kesalahannya terhadap sang tunangan- Keysha Adeline. ✿✿✿✿✿ MAAF KALAU BANYAK TYPO, INI CERITA PERTAMA...