Bagian 3.

4.8K 291 6
                                    

Saat ini Elvio tengah meringkuk kesakitan ,kakinya semakin sakit dari pada kemarin untuk berjalan pun dia harus bersusah payah ,bahkan ini sudah menunjukan pukul 10.00 tapi dia belum makan apapun

"Hah ~ anjing gini amat si idup lu El, mana sendirian ,belom makan lagi "gumam Elvio

Di saat seperti ini dia selalu merenung ,apakah keluarga nya ada yang merindukan dia , apakah mereka masih menunggu dia "gua kan di buang gimana mereka nunggu gua " dia tertawa miris

El pun mencoba bangkit meski kakinya sangat sakit untuk di ajak berjalan ,tapi dari pada dia mati kelaparan kan ga elit

El pun berjalan dengan perlahan menuju dapur ,dia mengecek setiap nakas dan tidak menemukan apapun hanya 2 bungkus mie instan juga satu telur yang tersisa ,dia pun terpaksa sarapan dengan mie karena dia belum belanja bahan masakan

Setelah siap dia pun menyantap makanan nya ,ya walaupun tidak akan kenyang tapi dia masih bersyukur setidaknya masih memiliki rumah untuk tidur dan pekerjaan

"Gua kerjanya gimana ,izin aja kali ya "gumam nya
El pun menelpon atasan nya yang kebetulan adalah kakak sepupu dari Helmi jadi dia sudah akrab dengan pemilik cafe itu

Tuut~~
"Halo bang ?"
"Iya El kenapa?"
"El hari ini izin gak masuk dulu ya bang , maaf kaki El keseleo jadi agak susah buat jalan "
"Lah ? Tapi kamu gapapa kan ? Udah di benerin belum? Gapapa sih sembuhin dulu aja kaki kamu "
"Udah ko bang cuma masih sakit aja , makasih ya bang maaf sebelum nya hehe"
"Kaya sama siapa aja ,udah kamu istirahat aja dulu oke , udah ya abang tutup dulu"
"Iya bang bye~"

Beruntung dia memiliki teman seperti Helmi ,kalau bukan karena dia ,mungkin El akan sering berpuasa demi menahan lapar ,tapi karena Helmi mengenalkan nya pada kakak sepupunya dan menawarkan pekerjaan ,dia jadi tidak susah susah untuk menunggu balapan hanya untuk makan dan uang sewa kos
.
.
.
.
"Mas , kapan kamu bawa di kembali ?"
"..."
"Kenapa kita bodoh ya mas"
"..."

Laki laki itu terdiam ,tidak tahu harus menjawab apa karena dia juga sudah berusaha mencari dimana anak bungsu mereka ,dia tahu dia salah tapi dia berharap kalau anaknya tidak membenci mereka

"Kamu sabar ya ,mas bakal terus cari dia "
"Bukan dia mas ! anak kita punya nama ! Kenapa kamu selalu panggil dia ,dia El anak kita mas bukan dia !!" Ucap istrinya dengan terisak ,kenapa suaminya seperti enggan memanggil nama anak mereka
"Iya maaf ,aku hanya merasa tidak pantas untuk memanggil namanya ,aku ayah yang buruk "

Mereka berpelukan dengan suara tangis ibu dari Elvio tanpa mereka sadari anak pertama mereka melihat mereka ,dia mengepalkan tangan nya kuat, matanya memerah , penyesalan memang selalu datang terlambat , kenapa dulu dia mendukung ayahnya membuang adiknya ,dulu dia sangat menantikan kelahiran adiknya tapi di saat Dinda masuk kedalam keluraga mereka ,atensi adiknya semakin redup , tergantikan orang baru yang bahkan dia adalah pelaku kehancuran keluarga nya

Kenapa mereka lama menyadari kesalahan mereka ,mereka menyesal dan ingin memperbaiki semuanya tapi dimana dia kenapa setiap pencarian yang di lakukan keluarga nya tidak membuah kan hasil

.
.
.
.

Keluarga Nalendra

Opa Bima Arkana Nalendra 60 tahun
Oma Elena Maheswari 60 tahun

Anak anak Bima dan Elena

1.
Darren Nalendra (Daddy) 47 Tahun            
Istri Wanda Clarissa Nalendra
(mommy) 46 Tahun

   Anak Darren dan Wenda
   - Dirga smith Nalendra  25 tahun
   - Elvio Agatha Nalendra 15 tahun

2.
Alvin Nalendra (papah) 46 Tahun
Istri Tania Latasha Nalendra (mamah) 45 Tahun

     Anak Alvin dan Tania
   - Novan Setya Nalendra 23 Tahun
   - william Athalla Nalendra 19   
      Tahun

Visual akan menyusul <3

Pemilik cafe 🌙

   Alasan nama cafenya bulan tuh di ambil dari nama tengah Tian<3

Tian bulan wiguna

Tian bulan wiguna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
Vote & komen
TBC.

Elvio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang