"Yuhuuuuu orang ganteng pulang!!!!"
"Adeeeekkkkkk where are youuuuuuu!!??"
Setelah suara itu menggema di susul dengan suara tangisan bayi yang ada di dalam ruang keluarga bersama Wanda yang mencoba menenangkan
"William jangan teriak baby jadi nangis!"
"Sorry mom"
"Kamu sini pangku dulu babynya mommy mau bikin susunya"
"Ga ah mom, kan ada bodyguard tuh, suruh dia aja William mau nyari adek" ucap William acuh
Wanda menghela nafas lelah, di acuhkan oleh keluarga Nalendra sekarang adalah makanan nya sehari hari. Bahkan bukan hanya dirinya yang serasa di asingkan, Darren pun mengalami hal yang sama dengan nya
Begitu sulitkah mereka menerima bayi ini pikirnya
Dengan susah payah Wanda pun berjalan menuju dapur untuk membuatkan susu anaknya
"Sutt udah sayang nanti cape loh cup cup"
Setelah sampai di dapur dia melihat Tania yang duduk di meja makan dengan Elvio di depan nya yang sedang du suapi oleh Tania
Elvio tampak tidak terusik dengan keberadaan nya, dia tetap fokus pada iPad nya dengan Tania yang menyuapinya
Tania yang merasa di perhatikan menoleh dan melihat kakak ipar nya berdiri menatap mereka berdua dengan menggendong bayi
"Ada apa mbak?"tanya Tania
Wanda kembali tersadar dari lamunan nya
"Ah ngga, mbak mau bikin susu buat baby"Tania pun mengangguk dan kembali fokus pada Elvio
"El udah dong main nya, ini makan dulu nak" ucap Tania
"Ih bentar lagi mamah" jawab El, dia sedang melukis di iPad nya tapi perut nya lapar jadi ini lah yang terjadi
Tania hanya pasrah sudah di beri tahu pun El tetap kekeh
Sedangkan Wanda yang sedang membuat susu bayi mendengar percakapan mereka berdua, hatinya merasa di remas melihat bagaimana manja nya Elvio pada Tania. Harusnya dia yang berada di posisi itu bukan Tania yang notaben nya adalah bibi dari El sedangkan dia adalah ibu yang melahirkan nya
.
.
.
.
.Tok
Tok
Tok"Masuk"
Alvin memasuki ruangan sang kakak Darren dan mendudukkan dirinya di sofa
Darren yang melihat tingkah adiknya pun bangkit dan duduk di sebrang sofa"Ada apa? Tidak biasanya kau kemari?"
"Ada sesuatu yang harus aku katakan pada mu" ucap Alvin datar
"Maksudmu?"
Darren tidak mengerti apa yang Alvin katakan
"Bawa pergi bayi itu dari mansion Nalendra" ucap Alvin
Darren menatap tajam Alvin
"Lancang sekali kau alvin!! Bayi itu anakku dan kau memintaku untuk membuang nya? Kau masih waras?"Alvin tertawa mendengar apa yang Darren katakan, lucu sekali kakak nya ini
"Anak?? Anak hasil benih mu begitu? Apa dalam 2 hari akan jadi? Dan setahuku rahim kakak ipar ku itu sudah di angkat" ucap Alvin
Brak//
"Dimana sopan santun mu Alvin, aku ingatkan kembali aku ini kakak mu jadi gunakan sopan santun mu!!"
"Hei bung, tidak di ingatkan pun aku tahu kau kakak ku tapi-"Alvin menggantungkan ucapan nya membuat Darren bertambah marah
"Kau bodoh, berusaha mencukupi kasih sayang pada bayi itu tapi kau mencampakkan anak kandungmu sendiri!! Apa kau lupa dengan janjimu!?"lanjut Alvin
Deg
"Selamat atas kelahiran bayi mu yang tumbuh dalam dua hari itu bung, ingat kalau sampai Elvio kembali mengeluarkan air matanya aku akan membawa nya menjauh darimu, bahkan kau tidak akan pernah bisa menemukan nya, camkan itu!!"
Alvin pergi dari ruangan Darren meninggalkan Darren yang terdiam mematung, Darren mengepalkan tangan nya sorot matanya menajam
Tidak, dia tidak akan membiarkan Alvin membawa El pergi dari nya, Elvio adalah anaknya dan Alvin tidak memiliki hak apapun
.
.
.
.
.Elvio sudah satu jam merengek pada Tania untuk pergi ke kantor Alvin padahal saat ini baru pukul 11 belum waktunya makan siang
"Ihhh mamah kan udah janji sama El!" Rengek Elvio
"Ini baru jam 11 ade" ucap Tania lembut, berusaha memberikan pengertian untuk anaknya
"Ih gapapa lah kan El bisa main dulu sama papah" elak El
"Hahh yasudah sana ganti bajunya, mamah mau siapin makanan nya dulu" Tania menyerah karena El tidak akan berhenti merengek kalau keinginan nya tidak di turuti
El pun senang dan mencium pipi Tania sebelum berlari kearah Lif
"Yey, makasih mamah cup"
"Dasar anak itu" ucap Tania menggelengkan kepalanya
30 menit perjalanan menuju kantor akhirnya mereka sampai, Tania pun turun dari mobil di ikuti El di belakang nya dengan tangan nya yang di gandeng karena kalau tidak El pasti akan berlari ke dalam, padahal El belum tahu letak ruangan Alvin
Ting
Suara lif menandakan mereka telah sampai di lantai 9 tempat khusus bagi ruangan Alvin
El tidak sabar bertemu papah nya dan mengajak nya bermain karena akhir akhir ini Alvin selalu sibuk dengan urusan kantor nya
Brak//
"Papah!! El ganteng datang!!" El membuka pintu dengan tidak santai membuat Alvin terkejut dan Tania hanya menggeleng kan kepalanya melihat tingkah anaknya yang semakin absurd
"Ade papah kaget loh" ucap Alvin
"Hehe maaf papah kan El semangat mau ketemu papah" ucap Elvio dan langsung memeluk Alvin yang duduk di kursi dari belakang
"Duh manjanya anak papah" goda Alvin
"Papah sih sibuk terus kan El jadi kangen" ucap Elvio dengan mengerucutkan bibirnya membuat sepasang suami-istri itu tertawa
"Ya udah maaf deh, gimana sebagai permintaan maaf dari papah kita main ke Timezone? Gimana?" Tawar Alvin
"Mau mau El mau!!" El menjawab dengan semangat
Tania melihat senyum itupun terharu, semoga senyum itu tidak akan hilang
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvio
Teen Fiction_END_ Mereka datang saat kebencian sudah melingkupi ego nya Mereka datang merenggut kebebasan yang selama ini jadi keluraganya Apa yang harus dia lakukan tetap membenci atau memaafkan #Publish 030822 #Finish 151222