Bagian 18.

2.2K 205 6
                                    



Sudah satu bulan berlalu tapi keadaan didalam mansion Nalendra tetap sama

Di dalam kamar Elvio sedang mengerjakan tugasnya, tapi dia terlihat kebingungan, biasanya dia akan lancar lancar saja tapi kali ini kenapa sangat sulit

Elvio pun berniat meminta tolong pada Alvin tapi setelah ingat, papah dan mamah nya sedang menghadiri pertemuan dengan kolega nya, para abang nya pun sedang pergi

Yang ada di mansion hanya mommy dan daddy nya, dia malas jika harus meminta bantuan pada mereka, tapi El juga sangat kesulitan untuk tugas ini

Setelah menimang nimbang akhirnya Elvio memutuskan untuk meminta bantuan pada Darren, bukankah dulu Darren selalu membantunya, semoga sekarang Daddynya itu mau membantunya

Elvio pun turun menuju lantai satu menemui sang Daddy, tapi nihil dia tidak bisa menemukan keberadaan pria itu. Kebetulan dia berpapasan dengan seorang maid, lantas El pun bertanya keberadaan Darren dan maid itu bilang Darren berada di dalam ruang kerja nya

Tok
Tok
Tok

"Daddy!"

"Masuk El!"

Bisa dilihat Darren sedang mengerjakan banyak berkas tapi demi tugas sekolah nya dia harus meminta tolong pada Darren

"Ada apa El?" Tanya Darren heran karena El tetap berdiri di depan pintu

"Eum, El bisa minta tolong gak?" Tanya El pelan

Darren mengangkat sebelah alisnya bingung, kenapa untuk meminta tolong saja El seperti takut

"Eum El punya tugas tapi El ga bisa, jadi El mau minta tolong sama Daddy, boleh?"

Darren bingung, pekerjaan dia sangat banyak karena 3 hari dia tidak menyentuh nya di karenakan bayinya sakit, tapi El pasti sangat butuh bantuannya

"Eum gini aja, El coba minta tolong sama mommy, soalnya pekerjaan daddy sangat banyak maaf ya?" Ucap Darren menyesal

Elvio yang awalnya semangat menjadi kecewa tapi dia mencoba mengerti karena pekerjaan Darren sangat banyak

"Ya udah El minta sama mommy aja" ucap El, Darren pun tersenyum mendengar nya

El keluar dari ruangan Darren dan kembali menuju lantai 2 dimana kamar Wanda dan Darren berada

Tok
Tok
Tok

"Masuk"

Pertama kali dia masuk, dia melihat wanda sedang bermain bersama bayi itu, hal itu membuat El ragu tapi El berusaha meyakinkan dirinya bahwa sang mommy pasti akan membantunya

"Mommy sibuk gak?" Tanya El

Wanda yang mendengar itu pun terdiam, kenapa El menanyakan hal tersebut

"Emang nya ada apa El?"

"Eum El mau minta tolong sama mommy buat bantuin El kerjain tugas"

"Maaf El mommy lagi jagain Baby, coba minta sama Daddy deh pasti dia bisa" ucap Wanda

"Oh gitu ya, ya udah El sama Daddy aja"

El keluar dari kamar Wanda dengan perasaan sangat amat kecewa, dia tersenyum dan berjanji dalam hati. Mulai saat ini dia tidak akan menganggu mereka kembali
.
.
.
.
.

Malam hari sudah saat nya waktu makan malam, semua orang sudah berkumpul kecuali Elvio, mereka bingung kemana anak itu. Tidak seperti biasanya dia telat datang ke meja makan

Tap

Tap

Suara langkah kaki mengalihkan fokus mereka, ah ternyata Elvio yang datang. Saat sudah sampai di dekat meja makan Elvio memilih duduk di antara Alvin dan Tania alih alih bersama orang taunya, padahal Darren dan Wanda sudah menyiapkan tempat duduk di antara mereka berdua khusus untuk Elvio, tapi Elvio melewati kursi itu dengan tenang

"Loh El ko duduk di sana?"tanya Wanda, karena biasanya El akan merengek ingin duduk di antara dia dan Darren

El mendongak menatap Wanda dan Darren lantas kembali memutuskan pandangan nya

"El mau sama mamah aja" jawab El

Wanda dan Darren menyadari perubahan pada diri Elvio, dari mulai tidur yang biasa selalu meminta di temani, sampai untuk makan nya pun selalu meminta pada Tania dan Alvin

Tapi mereka mencoba membiarkan hal itu. Karena mereka pikir Elvio butuh suasana baru, meskipun demikian hati mereka sakit melihat perubahan pada sang anak

Alvin menatap mereka, dan Darren menyadari nya. Alvin memberikan tatapan mengejek untuk kakak nya, hanya untuk peringatan bahwa apa yang dia katakan di kantor tempo hari bukan hanya bualan semata

Darren yang melihat tatapan mengejek dari Alvin pun mengepalkan tangan nya, sorot matanya menajam. Dia menyadari apa yang Alvin katakan ternyata bukan main main

Suasana mencekam terasa di area ruang makan ini, dan mereka menyadari nya setelah Elvio berbicara seperti itu

Bima paham apa yang terjadi di antara anak dan cucu nya, tapi dia tidak bisa apa apa, dia ingin melihat apa yang akan anak nya lakukan setelah ini. Yang terpenting dia sudah memperingatkan Darren tentang dampak dari perbuatannya sekarang

"Sudah sudah, ayo mulai makan malam nya" titah Bima mutlak

"El mau makan apa sayang?" Tanya Tania, mencoba mencairkan suasana

"El mau makan udang"

Tania pun mengambil kan lauk yang ingin El makan begitupun dengan sang suami Alvin, mereka pun melanjutkan makan malam dengan Hidmat
.
.
.
.
.
.

Setelah makan malam selesai, mereka berkumpul di ruang keluarga terkecuali Darren dan Wanda karena mereka mendengar suara tangis bayi dari dalam kamar nya

Di dalam kamar Wanda menimang nimang sang anak yang sudah tenang dan mencoba membuatnya tidur kembali

Darren melangkah mendekati Wanda dan mengambil alih sang bayi untuk di letakan kedalam crib, dan kembali mendekati Wanda lantas memeluk nya dari belakang

Darren tahu suasana hati istri nya sedang tidak baik baik saja, mengingat perubahan pada Elvio akhir akhir ini sangat berdampak pada mereka, tapi setiap mereka akan mencoba mendekati Elvio, bayi nya menangis dan itu membuat mereka berdua frustasi

"Mas"panggil Wanda

"Hm?"

"Apa kita sudah keterlaluan?"

"Tidak, kita hanya bertanggung jawab atas apa yang kita perbuat, biarkan El seperti ini dengan seiring waktu El pasti akan mengerti" lagi dan lagi ego mengalahkan akal sehat Darren

"Tapi El semakin jauh dengan kita mas!!"

"Iya oke mas paham, tapi bagaimana pun kita mempunyai tanggung jawab untuk bayi itu Wanda" ucap Darren tegas

"Aku gak mau anak aku jauh dari aku mas" ucap Wanda lirih

Mereka menghabiskan malam dengan memeluk satu sama lain menyalurkan setiap kesedihan yang ada dalam diri mereka masing masing
.
.
.
.
.
TBC

Elvio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang