Bagian 16.

2.1K 215 12
                                    


Wanda duduk termenung di balkon kamar nya dengan menggendong bayi itu. Dia memikirkan apa yang semalam Elvio katakan, apakah langkah yang dia dan Darren ambil salah? Wanda hanya ingin bertanggung jawab atas apa yang dia dan Darren lakukan pada ibu bayi ini

Wanda hanya tidak ingin gara gara dia, bayi ini jadi tidak dapat merasakan kasih kayang dari orang tuanya. Maka dari itu sebagai penebusan dosa dialah yang akan memberikan kasih sayang layaknya anak kandung sendiri, tapi melihat respon yang di berikan Elvio dia sadar, apa yang mereka berdua lakukan salah, tapi mau bagaimana pun juga bayi ini butuh sosok orang tua, Wanda tidak tahu dimana keluarga kandung bayi ini itu lah alasannya kenapa dia mengambil langkah untuk merawat dengan tangan nya sendiri

Puk

Seseorang menepuk pundaknya
"Hei, kenapa disini?" Ucap Darren, dia sudah berdiri selama lima menit di belakang istrinya tapi nihil, Wanda tidak menyadari kehadiran nya

"Mas, apa langkah yang kita ambil salah?"

Darren mengernyit mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut istrinya

"Maksudnya?"

Wanda menghela nafas lelah
"Aku pikir, kita salah mas, kita nyakitin anak kita. Kamu lihat kemarin bagaimana marah nya El atas sikap kita selama ada bayi ini"

Ah Darren mengerti arah pembicaraan Wanda sekarang, dia dalam hati membenarkan tapi lagi lagi dia berpikir El masih kecil jadi dia tidak bisa berpikir dengan jernih

"Kamu tenang aja, El pasti ngerti sama tindakan yang kita ambil, dia sudah remaja, dia lambat laun akan paham kenapa kita membawa bayi ini pulang"

Wanda tidak berniat membalas apa yang suaminya katakan, bagaimana pun perasaan seorang ibu lebih kuat terhadap anaknya
.
.
.
.
.

"Mah!!, Mamah!!"

Elvio berteriak mencari Tania di penjuru mansion, dia lapar tapi dia ingin di masakan, ingin meminta pada Wanda pun dia enggan karena pasti wanita itu akan fokus pada bayi itu, jadi demi menyelamatkan cacing cacing kesayangan nya dia akan meminta pada Tania, tapi sedari tadi dia tidak menemukannya

"Om liat mamah gak?" Tanya Elvio pada bodyguard

"Tadi saya melihat nyonya Tania berada di kebun buah tuan muda"

"Oh ya udah El mau kesana, makasih om"

Elvio pun berlari menuju kebun buah yang terletak di Belakang mansion tepat di sebelah taman bunga milik Wanda

Elvio berhenti di pintu masuk dan dia mengedarkan penglihatan nya guna mencari di mana mamah cantiknya berada

Akhirnya El menemukan Tania yang sedang memetik anggur, dan dengan perlahan dia berjalan dengan mengendap ngendap berniat mengejutkan Tania

"Duarrrr"

"Akhhh, ELVIO!!"

"hahahahaha"

Elvio tertawa dengan respon Tania, sedangkan Tania hanya merenggut melihat apa yang anaknya lakukan ,untung dia tidak memiliki penyakit jantung

"Nakal banget sih, mamah kan kaget adek"

"Hehe maaf, abisnya mamah dari tadi El cari cari ga ada"

"Nyari mamah buat apa?"

"El lapar ehehe"

"Loh kan ada mommy mu, maid juga ada? Ko mamah?"

"Ga ah El kan mau makan masakan mamah, mamah tau ga masakan mamah itu masakan paling enak yang pernah El makan"

Tania hanya tekekeh melihat tingkah El, karena gemas dia pun mengunyel pipi anak itu sampai siempunya merengut, Tania pun menggandeng Elvio untuk kembali masuk kedalam mansion dan bersiap untuk memasak makanan untuk anak bontotnya

Tanpa mereka sadari seseorang melihat kejadian itu dari awal El masuk kedalam kebun buah sampai masuk kembali kedalam mansion

Hatinya sakit melihat anaknya begitu dekat dengan adik iparnya dibandingkan dengan dirinya yang berstatus sebagai ibu kandung nya , meskipun Wanda tidak mendengar apa yang mereka berdua bicarakan tapi melihat El tertawa lepas karena Tania itu sudah cukup membuatnya sakit
.
.
.
.
.

Saat ini Tania dan El sedang berada di dapur
"Nah ade mau makan apa?"

"Eum apa ya?" Ucap El dengan menempelkan telunjuknya di dagu tanda sedang berpikir

"El mau ayam goreng crispy tapi pedes ya? Hehe"

"Ga ada pedes pedes nanti papah mu marah, mamah gak mau tanggung jawab"

"Ih ayolah sekali aja yayaya" El memperlihatkan mata berbinar nya membuat Tania berusaha sekuat tenaga untuk tidak luluh

"Ngga, yang biasa aja gantinya nanti kita anter bekal makan siang buat papah mau?"

El yang mendengar itu pun berbinar, karena dia belum pernah datang ke kantor papah nya

"Mau mau mau!!"

Tap

Tap

Tap

Terlihat wanda memasuki dapur
"Loh El ngapain di dapur sayang?"

Tapi El enggan untuk menjawab pertanyaan dari Mommy nya itu, Tania yang melihat pun berinisiatif untuk menjawab nya

"El mau ayam goreng mbak"

"Loh kenapa ga bilang sama Mommy, kan biasanya juga mommy yang masak buat El, yaudah Tania sini mbak aja yang masak buat El"

Tania yang berniat mengiyakan terhenti karena ucapan El

"Ga usah, aku mau makan pasakan mamah"

Wanda yang tadinya akan mengambil alih ayam yang di pegang Tania pun terhenti dan menatap anaknya itu sendu

"Mending Mommy ke kamar aja, kasian anak Mommy kesepian kalo mommy sama aku" ucap El tanpa menoleh pada Wanda

Wanda pun pergi dari dapur dengan perasaan yang tidak karuan karena penolakan yang anaknya lakukan , padahal biasanya dia yang selalu memasak untuk El makan, dia yang selalu menyuapi El makan dari tangan nya sendiri, tapi kali ini El menolak nya bahkan untuk melihat nya pun El terlihat enggan
.
.
.
.
.

TBC

Elvio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang