KOTA BANDUNG DAN BIRU [ Sudah terbit ]

PROLOGUE

"Namanya Biru,  seorang lelaki dengan jiwa sederhana seperti langit biru.  Kesederhanaannya  menyerupai semesta,  sulit diterjemahkan oleh logika manusia. Biru terlalu sempurna untuk diceritakan secara sederhana,  keistimewaannya  terlalu  menakjubkan untukku yang biasa."
🌊🌊🌊

          KETIKA teman-teman seangkatan bertanya padaku, ingin membuat kisah seperti apa saat masa putih abu? Aku tersenyum dan mengatakan ingin menyatakan perasaanku pada laki-laki bernama Biru Erlangga Mahaputra. Cowok yang pernah aku temui di bawah hujan membasahi halaman sekolah. Banyak orang bilang kisah cinta di sekolah hanya sebatas cinta monyet dan bagiku tidak, karena sampai saat ini aku masih sangat menyukai laki-laki itu, bahkan aku jatuh cinta berkali-kali pada Biru. Kamu adalah cinta pertamaku Biru.

Mereka yang sedang merasa jatuh cinta untuk pertama kalinya, sering disebut dengan istilah cinta pertama, dan cinta pertama itu sulit untuk di lupakan. Bisa dikatakan punya tempat tersendiri di dalam lubuk hati yang paling dalam.

Biru itu indah, apalagi saat menggunakan kaca mata. Ini aneh, setiap kali aku melihat Biru aku jatuh cinta berkali-kali. Agak lebay tapi itulah perasaan jatuh cinta yang aku alami. Di bawah mata bagian kiri Biru terdapat tahi lalat kecil seperti titik, bukan di bawah mata saja, di pipinya juga. Kulit Biru berwarna sawo matang, ia memiliki bulu mata lentik, dengan bibir pink alami. Biru itu tinggi, kalau aku di sebelahnya pasti aku akan merasa seperti bocah SD.

Jatuh cinta kepada laki-laki penyuka senja sepertimu mampu membuatku bahagia setiap saat, kamu adalah seseorang yang selalu membuat diriku tersenyum setiap kali melihat ke arah Sandyakala yang hampir tenggelam di bumi. Bersama mu indah Biru, tapi sayang kata orang setiap orang ada masanya bukan?

Biru sekali lagi aku katakan bahwa aku jatuh cinta kepadamu.

Ru, kisahmu akan menjadi part paling panjang dalam kisah yang aku tulis. Waktu itu aku berjanji padamu akan mengabadikan kamu dalam tulisan, dan sekarang aku sudah menepati janji itu. Barangkali memilikimu adalah ketidakmungkinan, mungkin mengabadikan dirimu adalah satu-satunya jalan. Tentang kamu dan masa putih abu kala itu tidak akan kembali, setidaknya aku bisa membuktikan perasaanku, Biru. Dengan tulisan ini, semisalnya?

Sedikit cerita pada tahun 2017, aku bertemu dengan seorang laki-laki yang mampu membuatku bahagia akan sosoknya. Ya, dia Biru Erlangga Mahaputra, namanya indah bukan? sama seperti dirinya. Namun tidak dengan kehidupan laki-laki itu.