Skorsing.

23.1K 1.8K 91
                                    

Korban bullying akan selalu mengingatWajah seseorang yang telah menghancurkan hidupnya sampai ia mati, ini bukan dendam tapi melupakan itu sulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Korban bullying akan selalu mengingat
Wajah seseorang yang telah menghancurkan hidupnya sampai ia mati, ini bukan dendam tapi melupakan itu sulit.
Kata maaf, memang mudah di ucapkan, namun untuk menghilangkan rasa trauma butuh waktu bertahun-tahun.
__Biru Erlangga Mahaputra.

.
.
.
.
.
.

             SUASANA perpustakaan terdengar bising karena sekumpulan anak perempuan asyik bergosip panas. Di sisi lain, Biru tampak fokus membaca buku pelajaran IPA [ ilmu pengetahuan alam ] ia memanfaatkan waktu istirahat untuk mencatat beberapa hal penting sebelum semester selanjutnya akan di mulai.

Cowok itu memang anak yang ambisius, ia selalu berusaha mengejar angka walaupun bapak dan ibu tidak pernah menuntutnya menjadi siswa berprestasi tapi Biru tau mereka berharap.

Akhir-akhir ini Biru juga mengumpulkan informasi seputar beasiswa dan syarat-syarat apa saja yang berlaku untuk mendapatkan beasiswa. Biru selalu berdoa kepada tuhan agar ia bisa berkuliah di kampus impiannya yaitu 'UNIVERSITAS GADJAH MADA' yang terletak di Yogjakarta.

"Tuhan, semoga cita-cita hamba terwujud kalau bisa kuliah di sana pasti bapak dan ibu bangga sama Biru," monolognya. Semangat cowok itu untuk belajar semakin menggebu-gebu.

"Ru," panggil seseorang menepuk pundak Biru pelan.

Biru menoleh ke samping, ia menatap lawan bicaranya, dari tatapan saja Biru tahu bahwa orang itu tidak menyukainya. Tapi itu bukan hal baru bagi Biru, ia cukup tau hampir semua siswa-siswi SMA GALAKSI tidak menyukai kehadirannya di sini.

Manusia itu aneh, mereka bisa membenci seseorang tanpa sebab.

"Iya, ada apa?"

"Lo di panggil sama bapak kepala sekolah di suruh ke ruangannya." setelah menyampaikan pesan tersebut laki-laki itu langsung pergi meninggalkan Biru.

"Gue malas harus ngomong sama orang kayak dia. Menyendiri terus, kayak gak punya teman. Dasar manusia gak bisa bersosialisasi!" gerutunya.

Menyebalkan, gue selama ini udah berusaha bersosialisasi, tapi kalian yang selalu mengabaikan keberadaan gue di sekolah.

Biru menghelan napas gusar. Dia cukup tau kenapa kepala sekolah memanggilnya, ini pasti tentang masalah kemarin.

🌊🌊🌊

Setibanya di depan pintu ruangan kepala sekolah, Biru terus merapalkan doa, kemudian ia mengetuk pintu ruangan itu."Permisi,"

"Masuk."

Cowok itu pun membuka pintu, didalam sana dia melihat Narendra sedang duduk di kursi kebesarannya dengan angkuh.

Biru berusaha untuk tersenyum, cowok itu berdiri di depan meja Narendra, "Ada apa ya bapak memanggil saya?" Tanpa basa-basi laki-laki paruh baya itu
mengeluarkan surat yang sudah dibungkus dalam sebuah amplop putih panjang dengan lambang SMA GALAKSI di bagian luarnya. Ia menyodorkan amplop tersebut kepada Biru.

KOTA BANDUNG DAN BIRU [ Sudah terbit ]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang