Dia, tahun 2017.

118K 6.3K 380
                                    

"Jika Mata adalah Cahaya, maka hati adalah permata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika Mata adalah Cahaya, maka hati adalah permata. Jika senyum adalah ibadah, maka mengenalmu adalah Anugerah terindah Biru Erlangga Mahaputra."
🍁🍁🍁

BANDUNG TAHUN 2017

















Biru selalu menggunakan seragam sekolah yang lusuh, lelaki itu sering mendapatkan bully dari Januarta dan teman-temannya.
Mereka mengejek Biru, bahkan melakukan kekerasan fisik yang membuat cowok itu meringis kesakitan. Mereka tidak akan pernah tahu rasanya menjadi Biru yang hampir setiap hari merasa ketakutan.

"Sakit?" Kaki Januarta menginjak punggung Biru hingga seragam laki-laki itu kotor.

"Lo nggak capek Bully gue terus?!" pekik Biru.

Tanpa aba-aba, Mario menendang pinggang dan perut Biru hingga lelaki itu kesulitan bernapas, sekujur tubuhnya sakit. Tindakan itu terus dilakukan berulang kali, hingga Biru terbatuk-batuk, sampai darah kental keluar dari mulut Biru. Sakit sekali, rasanya seperti ingin mati.

"Nggak! gue seneng lihat lo menderita," balas Januarta, Biru hanya bisa menangis dan tersungkur di belakang sekolah setelah ditinggalkan oleh Januarta, Mario, dan Sagara. Mereka tertawa terbahak-bahak karena senang melihat Biru menderita.

"Biru capek, Tuhan. Kenapa Biru selalu di-bully? Nggak satu atau dua kali Tuhan, tapi berkali-kali. Apa Biru emang pantas untuk di-bully?"

Mengapa takdirnya semenyakitkan ini?

Aku ingat kalimat Biru beberapa tahun setelah kelulusan SMA. "Tindakan bullying bisa membekas seumur hidup bagi mereka yang mengalaminya, bahkan seorang pembully adalah pembunuh bagi korbannya. Mereka tidak membunuh fisik korban melainkan telah membunuh
mentalnya."

☔🌧️

BANDUNG kamu harus tahu aku menyukai salah satu pendudukmu, aku sudah sangat lama menyukainya. Kira-kira saat masa MPLS ( masa perkenalan lingkungan sekolah ) dia sangat mencolok di antara semua siswa. Bahkan Biru adalah orang yang aku sukai pertama kalinya dalam hidupku, aku mengetahui nama panggilannya saja, namun tidak dengan nama lengkap cowok itu, aku sering diam-diam mengintipnya belajar di perpustakaan sendirian.

Tapi sekarang jarakku dengan Biru benar-benar dekat. Di bawah guyuran hujan membahasi kota Bandung, aku tidak menyangka bahwa aku dipertemukan lagi dengan sosok Biru. Sosok laki-laki begitu indah sampai aku ragu, apakah pantas aku suka berkali-kali pada dirimu Biru? Hahaha lucu. Tapi begitulah perasaan manusia tidak ada yang tahu kapan ia menyukai seseorang.

Tangisan Semesta di luar sana membuat langit gelap gulita. Rintikan hujan mulai turun membasahi bumi sepertinya langit sedang bersedih hari ini. Dedaunan juga gugur dan berterbangan mengotori halaman SMA Galaksi. Biru kesusahan untuk menuju ke arah parkiran yang begitu jauh dari tempatnya berdiri. Laki-laki itu berdecak kesal karena tidak membawa payung.

KOTA BANDUNG DAN BIRU [ Sudah terbit ]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang