fourth

122 2 0
                                    

Star tak langsung membujuk Revan yang kesal. masih dengan suasana yang sama Revan keluar kamar dengan baju kaos dan celana panjang berjalan ke taman belakang.

Star yang berada di taman belakang pun menoleh ke Revan
Mematikan keran air dan melepas selang yang di pegangnya mendekat ke Revan duduk di sampingnya

"Masih marah?" Star melirik Revan

"Hum" Revan malas

"Mau makan apa?" Kata star menatap lurus

"Engga ada" geleng Revan

"Oh gamau makan ni?mau makan sama yang diliat liat itu ya?"kata star santai,Revan masih dengan muka masam hanya diam membuang muka

"Hehehe" star terkekeh kecil
"Iyaya ayok ke kamar aja " star menarik tangan Revan menaiki tangga dirumah masuk ke kamar dan menutup pintunya duduk di sofa kamar.

Star memeluk Revan yang sedang duduk dan star berdiri memeluk kepala Revan.

"Maaf...tadi ngebentak bentak" kata star pelan memainkan rambut Revan

"Hmmm"jawab singkat revan

"Gamau maafin ya?aku pergi aja ya?"

Revan memeluk perut star masih dengan cemberut, star melihat itu hanya terkekeh kecil sebab kelakuan daddynya

"Ayok jalan yuk?" -revan mendongak

"Ayok ayok....mandi dulu ya aku nya" star melepas pelukan berjalan ke kamar mandi mengambil handuknya dan masuk ke kamar mandi.

Revan membaringkan tubuhnya di kasur sambil memainkan hpnya tak lama dering dari smartphone star menganggu Revan, Revan mengangkatnya

"Halo?siapa ini?" Revan berbicara

"Ini nomornya star kan?"

"Hm ini nomornya ada apa?" Terdengar suara laki laki dari sebrang sana

"Boleh saya berbicara dengan star?"

"Dia lagi mandi,ada urusan apa ya?" Revan mulai menaikkan nadanya

"Ahh engga papa saya cuma mau nelpon aja ada sesuatu yang harus di selesaikanlah "

"Oh yasudah kapan kapan aja nelponnya"
Revan mematikan telpon nya
Memang terdengar tak mempunyai Adap namun inilah yg terjadi jika Revan mode on.

Star keluar kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya dan kepalanya berjalan ke walk in closet mencari pakainnya. Tanpa berbicara pada star Revan masuk ke kamar mandi.

Saat Revan keluar kamar mandi sudah ada pakaian Revan diletakkan di kasur ,star sedang berdandan dengan fokus bersama kuas kuas make up-nya

Revan mengambil bajunya memakainya,setelah memakai baju Revan berjalan mendekati star mengambil sisir diatas meja mulai menyisir rambut sambil memulai obrolan.

"Tadi ada yang nelpon kamu" Revan memancing omongan

"Oh siapa?" Star sambil mencatok rambutnya

"Gatau,cowo katanya mau ngajak ngobrol kayak temen lama kamu"Revan masih tetap memancing star

"Mungkin si Alex kali baru pulang dari USA dia kuliah S1 disana"sambil menyemprot hairspray ke rambutnya

"Gataulah "kata Revan malas

Star beranjak dari kursinya dengan otomatis Revan duduk di kursi tempat star duduk tadi,star mengeringkan rambut revan dengan hairdryer setelah selesai star menata rambut Revan memeluk leher Revan dari belakang menatap ke pantulan kaca

"Apa cinta itu memang buta?" Star menatap Revan dri paantulan kaca

"Itu gaakan buta jika kamu tau kondisi" Revan menatap wajah star

"Tapi aku cinta Daddy" star mengecup pipi Revan

"Engga...kamu bukan cinta princess,kamu cuma kagum dan sayang sama saya sebagai ayahmu"

"Kenapa Daddy selalu nolak star kapanpun itu?"

"Karna kamu anak saya star"

"Kalo aku bukan anak Daddy?"

"Jelas saya langsung menikahi kamu"

"Kenapa gitu?"

"Karna kamu orang lain bukan anak saya"

"Di kehidupan selanjutnya ayok kita nikah " star menghapus air matanya yang mengalir tiba tiba

"Iya....ayok"Revan berbalik memeluk star merengkuh tubuh yang lebih kecil mendudukanya di pangkuan Revan saling memeluk melepas rasa sesak yang ada

Karna norma dan semesta yang mengharamkan mereka untuk bersama melebihi sekedar ayah dan anak benar benar menyiksa bagi keduanya, rintihan lirih bercampur dengan perasaan mereka yang kecewa akan dunia

Dunia yang menolak mereka untuk mengarungi bahtera cinta berumah tangga.

Masih dengan pelukan hangat malam ini Revan mengendong star berjalan ke ranjang mereka memberikan kecupan penenang.

"Kita batal aja ya jalannya? Saya kangen sama kamu"mata Revan menatap ke mata star

"Apapun yang Daddy mau"star berada di kasur membaringkan tubuhnya, Revan pun melakukan hal yang sama merengkuh kembali star kedalam pelukannya mengecup kening star.

"Kenapa kamu cinta sama saya?kamu ikhlas melakukan semua,,mengurus rumah,memasak,menata semua dan mengurus keperluan saya" Revan menatap ke langit langit kamar mereka

"Itu karna aku mampu dan aku suka melakukan semuanya tanpa ada rasa terbebani atau kesusahan"mendongak menatap Revan

"Kenapa kamu stay dirumah ini bersama saya?"

"Aku mau dan aku suka "mempererat pelukannya pada Revan

Mereka terdiam beberapa saat ,saling berhadapan saling menatap,ntah siapa yang memulai namun sekarang bibir mereka sudah bersatu mengecup berkali kali dan saling mengecap,melilit serta mengabsen semua yang ada di dalam mulut.

Star yang dilema dan Revan yang tak menyadarinya

Revan mulai melepas pakaian yang mereka kenakan tadi Dengan kasar menarik semua yang mereka kenakan dan melemparnya jauh jauh, melakukan apa yang tidak seharusnya mereka lakukan untuk saat ini Karna akan menimbulkan masalah yang besar

Tanpa disadari mereka sudah membuat masalah ini semakin mendalam

Daddy With Benefits Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang