18

21 1 0
                                    

Tatapan teduh mereka pancarkan benar benar teduh dan damai,star mengusap rahang Revan.

Rahang laki laki yang sangat tegas dan angkuh ini sangat memabukkan baginya hanya dengan tatapan dalam seperti sekarang hatinya menghangat,hanya Revan yang mampu melakukan ini.

"Mas..."

"Hm?"

Star mengeleng membuat Revan mengernyit binggung.

"Kenapa?

"Gapapa,tapi boleh aku nanya?"

"Tanya aja"

"Sebelum kita ngelakuin itu ,mas biasanya ngelakuin sama siapa?jujur"

"Itu apa?saya gak ngerti"

"Ituuuu ihh anu loh mas"

"Anu apa sih?ngomong yang jelas deh"

Star emosi lalu mendengus berusaha memutar otak bagaimana memberitahu Revan tentang itu ,Revan menatap star kebinggungan.

"Sex.."

Lirih star membuat Revan kaget dan terperanjat menepuk pelan paha star.

"Aduhh mas sakit"

"Kamu ngomongnya frontal banget,anak denger "

"Ya abisnya mas aku bilang itu itu gak paham juga"

Hihihi

Kekehan bara membuat Revan dan star menoleh kearah anaknya yang terkikik geli mendengar mami dan papanya berdebat.

"Udah nanti aja bahasanya"
Revan menahan star untuk menanyakan masalah itu.

Lalu Revan mengangkat bara memangkunya duduk ,star mengajak bara berbicara.

"Apa nak?hah?apa sayang"

"Uohh aohh"

"Apa bara?laper?iya nak?"

"Humm awhh"

"Mau nenen?iya nak?"

Bara merengek meminta di gendong dengan star ,star tersenyum mengambil bara dari gendongan papanya.

"Udah gede masih nenen" -revan

"Gede dari mana sih?masih 4 bulan gini"

"Malu sama badan bar,udah berotot gitu" -revan

Star menatap bara,tubuh bara memang sangat gempal membuat siapapun geram dan ingin mencubitnya.

"Otot?lemak pa lemak"

"Bhuahaha di bilangin lemak sama maminya"

Revan tertawa mengejek bara membuat bara menatapnya kesal seakan mengerti tengah diejek bara menepuk pipi bara lumayan kencang

Pokkk

"BAHAHHA MAMPUS DI TABOK ANAK"

Star teriak puas mengejek Revan yang terdiam di tabok bara.

"Ba-bara?nabok papa??"

"Nyanyaya"

"Papa ngambek sama bara"

Revan berbalik memeluk star dari belakang,bara berusaha melepas tangan Revan dari perut maminya.

"Isyhh nyenyeye"

"Udah mas anaknya ngamuk mas"

"Bagi dua lah,maminya cuma ada satu"

"Iyayalah satu kalo dua kamu aku potong jadi 12 mas"

Daddy With Benefits Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang