"Reen, jangan diem aja." Sudah sepuluh kali Jay mengatakannya dan reaksi Seareen Genevie masih sama, hanya diam sambil menghabiskan makan siang.
Dilansir dari Seareen sendiri, menjadi pacar Jay sama dengan melatih kesabaran. Mahasiswa semester 4 itu hampir dikenal seisi kampus karena wajah dan tubuhnya yang bisa dibilang lebih cocok jadi model ketimbang calon arsitek. Jay juga termasuk jajaran mahasiswa dengan IPK tertinggi, jadi tidak usah ditanya berapa banyak mahasiswi yang mendeklarasikan diri sebagai pengagum Jay Park.
Bukan soal fans yang menguji kesabaran Seareen. Prinsip Jay adalah hidup harus seimbang. Benar … Seareen setuju, tapi masalahnya yang Jay maksud seimbang adalah "gak apa-apa nakal asal lo pintar". Semalam dia ikut balap motor lagi demi mendapat vinyl Cigarettes After Sex sebagai hadiah ulang tahun, itulah penyebab Seareen marah.
Seareen meraih ponsel dan tak lama kemudian ponsel Jay berbunyi, pertanda pesan Seareen sudah dia terima.
Partner khilaf
Lo ganggu gue makan. Pergi!Jay berdecak lalu menggeser es krim vanila dan jus mangga ke arah Seareen. "Ambil dulu, habis itu baru gue pergi."
Seareen hanya menatap tanpa minat. Meski Jay memberinya sepuluh cup es krim dan sepuluh gelas jus kesukaannya, Seareen tidak mau, dia tetap marah.
"Ya, udah, bilang 'happy birthday' aja biar gue cepat pergi."
Seareen meletakkan sendok dengan kasar sampai menimbulkan bunyi nyaring. Jay sempat tersentak, tapi bukannya pergi dia malah semakin merengek. "Sayang, ayolah–"
"Woy, Jay!" Dari arah kanan terlihat Jake memasuki kantin fakultas bersama Sunghoon—lawan balapan Jay semalam.
Sunghoon mengulurkan sebuah vinyl pada Jay. "Sesuai perjanjian." Melihat benda itu justru membuat Seareen semakin kesal.
"Lo menang and happy birt–"
"Stop!" sela Jay membuat kedua temannya dan Seareen menatap heran. "Jangan ada yang ngucapin sebelum Reen."
Sifat childish-nya muncul lagi. Sebelum pacaran, Seareen pikir Jay adalah tipe bad boy yang irit bicara dan terkesan jutek. Dia tidak menyangka justru Jay sangat manja.
"Sama aja, anjir. Cuma ucapan doang," ucap Jake, lalu dia beralih pada Seareen. "Emang lo belum ngucapin?"
"Belum."
"Reen, lo mau ngomong sama Jake, tapi gak mau ngomong sama gue?!"
Seareen hanya mengangkat bahu. Dari pada terjebak debat tidak penting, lebih baik dia bersiap ke kafe. Sebentar lagi pergantian shift kerjanya.
"Mau kemana? Kafe? Gue antar, ya?"
Bukannya menjawab Jay, Seareen malah menepuk bahu Jake dan Sunghoon. "Bilang sama teman kalian, dia tuh gak diajak." Setelah itu dia pergi, membuat tawa Jake dan Sunghoon pecah seketika.
"Bucin! Lo kalau udah pacaran antara manja sama bego beda tipis."
"Bangsat, lo juga ngapain ngasih vinyl sekarang?! Dia marah gara-gara gue balapan, Hoon!"
"Lah, lo sendiri yang ngajak. Bukan urusan gue!" sungut Sunghoon tidak terima disalahkan.
-
-
-
Jay pasti langsung menyusul Seareen jika saja setengah jam lagi tidak ada kelas. Alhasil sepanjang perkuliahan dia terus menggerutu sambil membombardir chatroom pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EN- Universe
FanfictionImagine: You x Enhypen Mau Enhypen sebagai pacar, kakak, adik, selingkuhan, teman, suami, musuh, atau apa? ⚠️ Warning: adult content on some chapters.