13.1 Secret Affair [HEE-HOON]

999 52 1
                                    

Ini adalah lanjutan dari "Sexy Imagination". Saranku buat yg belum tau, baca dulu ff itu, ada di no. 3 cast Lee Heeseung. Happy reading!

Warning: kinda 18+, harshwords







| Seareen
| Laporan minggu ini aman?

Missed call at 07.13
Missed call at 07.15
Missed call at 07.15

| P
| Masih tidur, ya?
| Laporan gimana?

Aman |

| Sip, jangan lupa besok Senin dibawa

Ok. |
Read



"Udah? Read doang?! Minimal 'makasih' kek, 'sorry, ganggu' kek!" gumam Seareen, dilanjutkan dengan bermacam umpatan. Berdasarkan agenda Seareen, seharusnya Sabtu ini adalah hari tenang tanpa tugas dan laporan—jika saja sang ketua kelompok magang tidak mengacau tidurnya.

"Sekarang hari libur, woy! Kayak gak ada waktu lain. Gue juga tau tanggung jawab kali!" Seareen benci sekali pada orang itu. Biasalah, mahasiswa rajin dan terencana justru jadi public enemy karena dianggap terlalu lurus aturan dan menyesakkan bagi mereka yang berprinsip; terserah dikerjakan kapan, yang penting tugas selesai tepat waktu, beres!

Seareen menaruh gelas ke meja makan dengan sedikit hentakan setelah menghabiskan seluruh isinya. Dia atur napas sejenak, ayolah ... masa weekend marah-marah? Setelah cukup tenang, Seareen buka kembali ponselnya untuk melihat kalender. Ternyata sudah tiga bulan dia menjalani masa magang sebagai salah satu syarat kelulusan. Tidak terasa gadis itu sudah menginjak tahun akhir perkuliahan meski dengan tingkah urakan. Ya, semoga seterusnya tetap lancar sampai lulus tepat waktu.

"Ck, jadi gak ngantuk lagi."

Oh, Seareen tahu! Kesialannya pagi ini tidak boleh disimpan sendiri. Seareen kembali ke kamar dengan sumringah, seorang laki-laki yang tengah menikmati alam bawah sadar di balik selimut tebal itulah yang jadi sasaran.



Plak!



Seareen pukul pantat laki-laki itu sebelum beralih membuka gorden untuk mengizinkan sinar matahari menembus jendela besar di kamarnya. Dia yang tertidur dengan posisi tengkurap dan wajah menghadap jendela pun terganggu karena ulah Seareen. Tapi bukannya bangun, dia hanya mengerang sekilas lalu beralih menghadap ke arah lain.

"Sayang, wake up!"

"Hm." Hanya gumaman tidak berarti.

"Sayaaang!" Seareen naik ke kasur dan setengah teriak. "Pacarku, bangun!"

Ah, iya! Ada kabar baik. Seareen sudah tidak jomblo, everyone!!!

"Bangun, woi." Telunjuk Seareen tergerak menusuk-nusuk pipi, sesekali terkekeh karena merasa lucu dengan bibir pacarnya yang mengerucut saat tidur.

"Sea!" Dengan mata tertutup dan dahi mengerut kesal, ditepisnya tangan Seareen.

Tidak patah akal, Seareen tarik selimut sampai terlihatlah punggung shirtless yang kokoh nan putih bersih. Seareen ciumi sekitaran tengkuk sebelum menggigit pada area bahu.

"A-aduh!" erangnya dengan suara khas bangun tidur. Geram karena terus diganggu, dengan mudahnya dia kunci leher Seareen menggunakan salah satu lengan. Meski tidak terlalu kuat, tetap saja Seareen sempat tercekik akibat gerakan cepat itu.

EN- UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang