Warning: NC-18, violence, blood, harsh words, verbal abuse.
PLEASE BE WISE. Cerita ini berisi hal-hal yang mungkin bisa menjadi trigger untuk beberapa orang. Bagi yang masih minor dan kurang nyaman dengan hal-hal yang aku sebutkan di atas, silahkan pilih bacaan yang sesuai untukmu. Happy reading y'all.
•
•
•Happy bloody anniversary, Babe.
Pernah putus karena dianggap terlalu posesif, membuatku tidak ingin mengekang pacarku yang sekarang. Tapi sayang, sepertinya pilihan itu adalah kesalahan besar. Niatku tidak ingin membatasi pergaulannya, tapi aku malah lengah dengan para wanita yang menjadikan alasan pertemanan untuk mendekati dia.
Hari ini tepat dua tahun aku dan Jay berpacaran. Kami berencana merayakannya di apartemen saja karena hujan tidak berhenti dari pagi hingga sore ini. Bermacam hidangan hingga tayangan Netflix pun sudah siap. Segalanya sempurna, setidaknya sampai wanita itu datang—lagi.
Mereka sudah berteman sebelum aku hadir dalam hidup Jay. Aku pun biasa saja dengan kedekatan mereka karena Jay selalu meyakinkan bahwa aku satu-satunya yang dia cinta, Seareen is the only one. Tapi sejak Naomi menempati unit di lantai atas apartemen kami dan sering bertamu dengan beragam alasan, aku mulai jengah.
Kali ini alasannya datang adalah listrik di unitnya mati dan dia takut petir. Sekarang aku tanya, gedung apartemen mana yang hanya mati listrik di satu unit saja? Bullshit!
"Babe, bisa buatin minum?" Aku hanya mengangguk dan pergi ke dapur sedangkan Jay yang menjamu tamu 'tak diundang itu.
Dari dapur bisa kulihat mereka saling bertukar tawa. Siapa sangka dibalik senyum ramah Jay, perlahan dia mulai menikmati semua perhatian dari wanita-wanita di sekitarnya, Naomi hanya satu dari sekian banyak. Sekarang bukan hanya aku alasan Jay tersenyum.
Jangan kamu kira aku gak tahu, Jay.
Berdoalah semoga aku masih bisa menahannya, karena jika tidak … entah apa yang bisa aku lakukan.
Aku kembali ke ruang TV dengan segelas coklat panas untuk–ah, malas sekali menyebut namanya. Tepat beberapa langkah dari sofa yang mereka tempati, aku justru mendengar sesuatu yang menjengkelkan.
"Kirain batal anniv."
"Kenapa harus batal?" Jay mengernyit tidak mengerti.
Naomi mengangkat bahu dengan santai. "Gue pikir kalian berantem."
"Berantem karena?"
Sama seperti Jay, jujur aku juga tidak mengerti maksud Naomi. Kami merasa tidak ada hal yang membuat kami harus bertengkar, kecuali kehadirannya jika terus-menerus mengganggu waktuku dan Jay.
"Jay, lo gak tau?" Jay menggeleng dan terlihat semakin penasaran karena ekspresi Naomi menunjukkan keheranan. "Kemarin gue lihat Seareen jalan sama cowok, kayaknya kating. Gue pikir lo tau, ternyata mereka jalan diam-diam, ya?"
Aku bersumpah laki-laki kemarin hanya sepupuku. Wanita ular ini ingin membuat aku dan Jay bertengkar sungguhan?!
"Serius?"
"Iya, Jay." Sudut bibir Naomi terangkat, hanya sekilas saja karena detik berikutnya dia merubah raut wajah menjadi cemas. "You okay, Jay?"
Diam-diam aku juga menanti jawaban Jay.
Please, trust me, Babe.
"Of course I'm okay. Mungkin itu sepupunya Reen. Mereka sering hangout, kadang gue ikutan, kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
EN- Universe
FanfictionImagine: You x Enhypen Mau Enhypen sebagai pacar, kakak, adik, selingkuhan, teman, suami, musuh, atau apa? ⚠️ Warning: adult content on some chapters.