15. XO: Say Yes! [NI-KI]

695 51 3
                                    

menutup cb romance:untold yg sweet abisss☺️

➶ ➶ ➶

Dua sekolah dengan jarak berdekatan 'tak ubahnya seperti arena pertarungan, bisa diprediksi bahwa mereka akan bersaing kehebatan. Entah dalam prestasi, citra di masyarakat, atau malah permusuhan antar murid.

Pada kasus Decelis Academy dan Sunshine City School, mereka dikenal sebagai musuh bebuyutan dalam turnamen olahraga dan … hal nomor tiga yang tadi disebutkan. Secara garis besar, kedua sekolah bersaing secara sehat, kecuali para murid nakal yang berlagak jagoan. Mereka kerap adu jotos tanpa sebab yang jelas dan hal itu seperti budaya turun-temurun di tiap angkatan.

Melihat track record tawuran dan statusnya sebagai siswi Sunshine City School, tentu Edelweiss Morra tidak akan melewati kawasan Decelis Academy kalau bukan karena halte bus berada satu blok setelah bangunan sekolah itu. Sangat menyebalkan karena pada jam pulang biasanya murid nakal Decelis Academy tersebar di mana-mana dalam rangka dihukum---entah ulah apa yang mereka buat.

Hari ini pun begitu. Di area gerbang utama Decelis Academy ada beberapa siswa dengan seragam tidak rapi, sebagian menyapu asal-asalan dan sebagian hanya duduk memerintah.

Daripada putar jalan, Morra akan menguatkan mental seperti hari-hari lalu. Cukup lewat dan berlagak tidak lihat, maka semua akan baik-baik saja. Beberapa temannya pun bilang bahwa para berandal tidak mengusik mereka yang bukan peserta tawuran.

"Morra~"

Tangan Morra meremas tali ransel. Ini dia bagian yang paling bikin jengkel. Morra sudah cuek sesuai saran teman-temannya, tapi semua yang mereka katakan tidak berlaku untuk Morra. Tetap saja dia diganggu salah satu siswa Decelis Academy.

Iya, hanya satu siswa itu. Makin Morra dekat, makin semangat dia melambai kegirangan. Bahkan dia yang awalnya duduk leha-leha langsung lari menuju pagar.

"Dikuncir gitu kok cantik, sih?" ucapnya dari balik pagar, persis seperti narapidana yang minta dibebaskan dalam film-film.

Morra langsung melepas ikat rambut hingga pirang panjangnya tergerai bebas. Apa pun yang disukai si jangkung itu, Morra akan lakukan kebalikannya.

"Digerai tambah cantik!" Makin menggila, dia memanjat pagar. Sebagian tubuhnya menyembul ke atas hingga Morra bisa melihat wajahnya dengan jelas. Iya-iya, Morra akui dia ganteng.

"Kamu ngapain manjat pagar begitu?!"

Bagus! Guru killer Decelis Academy datang, Morra ambil kesempatan untuk lari secepatnya.

"Morra, gue suka sama lo! Hati-hati di jalan, cantiknya Ni-Ki!" Sempat-sempatnya confess selagi sang guru masih jauh.

"NISHIMURA RIKI, TURUN!!!"

"IYA-IYA, SIR."

Morra sempat berbalik saat Ni-Ki turun dari pagar. Sejak jadi murid pindahan di Sunshine City School dua bulan lalu, hidup Morra dihantui Ni-Ki yang menyukainya dengan ngeyel. Kejadian awal sama persis seperti tadi, Ni-Ki memanjat pagar dan secara gamblang bilang suka padanya di hari pertama mereka bertemu. Seminggu berikutnya, ujug-ujug Ni-Ki tahu nama lengkap Morra. Dari situlah Morra mendadak dikenal seantero Decelis Academy sebagai gebetan Ni-Ki.

☆ ☆ ☆

"Harus banget latihan?"

"Harus. Turnamen basket bentar lagi."

Morra menghela napas melihat Jean sudah ganti baju. Gadis mungil itu anggota cheerleader yang akan tampil pada turnamen nanti.

"Tunggu aja, sih."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EN- UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang