4. Evil Baby Puma [NI-KI]

1.6K 97 22
                                    

Korban pertama.

Aku buru-buru pergi ke taman bermain setelah Ni-Ki—adikku—memberi kabar bahwa Heeseung hampir pingsan setelah menaiki roller coaster. Entah bagaimana ceritanya mereka bisa bertemu di sana.

Setelah sampai, aku langsung menghampiri Heeseung yang sedang jongkok di pintu keluar wahana roller coaster. "Kamu gak apa-apa?" tanyaku khawatir karena wajahnya sangat pucat.

"Baru tiga putaran udah KO," cibir Ni-Ki. Aku menatap kesal padanya yang hanya bersandar santai di pagar pembatas.

"Lo apain pacar gue?" Demi apa pun aku yakin ini semua ulah Ni-Ki.

"Sea, aku gak tahan lagi sama tingkah adikmu. Kita putus aja," ucap Heeseung sebelum dia berlari ke kamar mandi sambil menahan sesuatu di mulutnya.

Barusan dia bilang putus? Hah?! Putus?!

Langsung aku pukul bahu Ni-Ki dengan kencang. "Lo udah tau Heeseung takut ketinggian, kenapa lo ajak naik roller coaster?! Udah gue bilang jangan jail lagi sama dia! Gue jadi diputusin!!"

"Tadi dia datang ke sini sama cewek lain. Pacar lo selingkuh, makanya gue gangguin!" sungutnya tidak mau kalah.

"Bohong!"

"Dih, ya, udah kalau gak percaya." Ni-Ki berjalan menuju tempat parkir, meninggalkanku yang masih memproses kejadian sore ini.

Heeseung.. :(

-

-

-

Korban kedua.

Setelah move on dari kakak tingkatkuHeeseung—aku dekat dengan teman satu angkatan yang menjabat sebagai presiden mahasiswa. Sunghoon adalah tipe soft boy idaman yang berkharisma. Aku selalu kagum saat dia memimpin orasi atau saat dia mengawasi jalannya ospek. Alisnya yang menukik serius itu, loh.

"Nonton film atau nonton aku?" bisik Sunghoon karena berkali-kali aku meliriknya. Omong-omong kami sedang nonton film di bioskop.

"Minta minum!"

Senyumku langsung luntur saat Ni-Ki memisahkan jarak kami. Iya, Ni-Ki! Bocah SMA itu memaksa ikut. Dia duduk di baris kursi atasku. Sekarang dia menjulurkan tangan melewati kursiku hingga membuat tubuhnya hampir menungging hanya untuk mengambil air minumku. Orang-orang sampai menoleh karena posisi Ni-Ki sangat mengganggu. Ya Tuhan, ini memalukan.

Belum berhenti di sana kekesalanku. Sebelum kembali mendudukkan pantatnya, Ni-Ki sempatkan menoleh lalu menjulurkan lidah padaku. Mama, anak bungsumu menyebalkan!!

Hari-hari berikutnya, entah kenapa Sunghoon seperti menjauh. Saat aku kebingungan dan bercerita pada orang-orang rumah, dengan entengnya Ni-Ki menjelaskan bahwa saat aku pergi ke toilet, dia berkata seperti ini pada Sunghoon, "Alasan gue ikut kalian karena Seareen gak bisa pergi ke mana-mana sendiri. Apa-apa minta di temenin, kalau belanja minta dibawain, ke salon aja harus ditungguin. Misal gak dituruti pasti dia marah, bahkan sampai berhari-hari, Kak. Tapi syukur sekarang ada Kak Sunghoon, jadi ada yang gantiin tugas gue buat nemenin dia ke mana-mana. Walaupun sibuk, pasti lo bisa bagi waktu. Iya, 'kan, Kak?"

Jelas saja Sunghoon langsung ilfeel. Di kencan pertama dia justru mendapat hasutan dari setan kecil ini. Mahasiswa kritis yang super sibuk dengan bermacam kegiatan, mana mau mendapat pacar manja seperti itu.

"Kapan gue se-manja itu?!"

"Gak pernah. Gue cuma ngetes calon pacar lo aja. Kalau dia beneran suka, harusnya dia make sure langsung sama lo, bukannya malah percaya omongan orang lain tentang lo."

EN- UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang