Jay lagi gapapa ya? Soalnya aku seneng doi kembaliiii. Agak panjang ini mah, maapin kalo cringe ( ˘ ³˘)♡
Warning: kinda 18+
•
•
•
Katanya menikah bukan hanya menyatukan dua orang, melainkan seluruh keluarga. Berawal dari orang asing lalu menjadi anggota keluarga Park melalui ikatan suci pernikahan adalah adaptasi tersulit bagi Seareen. Sejauh apapun Seareen mengenal mereka sebelumnya, ternyata masih banyak hal baru setelah perubahan status menjadi istri Jay Park.
"Mama, aku pulang."
Seorang wanita paruh baya duduk santai di ruang tengah saat Seareen memasuki apartemen. "Hai, Sayang." Lesung pipi menghiasi wajah yang tampak awet muda di usia lebih dari setengah abad itu. "Gimana? Sidangmu lancar?"
"Not really, but we got over it." Seareen duduk di sebelah wanita itu.
"Menantu Mama, tuh, emang jaksa paling hebat!"
Seareen terkekeh. "Aku dan timku," koreksinya.
"Kata Mama, kamu yang paling keren."
Seareen bersandar manja di bahu Mama Park, menyenangkan sekali saat seseorang menghargai kerja kerasnya. Hal yang harus disyukuri, meski kini tinggal di kota yang berbeda dengan orang tua kandung, Seareen tidak pernah kehilangan sosok mereka berkat Papa dan Mama Park yang begitu sayang padanya.
"Jay jadi pulang hari ini, 'kan?" tanya Mama Park.
Seareen mengangguk, lengkungan bulan sabit tidak bisa dibendung lagi seiring dengan meluapnya rasa rindu karena tiga minggu tidak bertemu. "Mungkin satu atau dua jam lagi baru sampai."
"Tapi Mama harus pergi sebelum dinner."
"Loh, gak jadi dinner bertiga dong?"
"Sorry, besok aja kamu sama Jay yang ke rumah. Papamu baru ngabarin kalau pulang malam ini juga soalnya," sesal Mama Park.
Sudah seminggu Mama Park menginap karena suaminya dinas di luar kota. Daripada di rumah sendiri, lebih baik Mama Park menemani Seareen—yang juga sendirian. Berhubung sang ayah mertua sudah kembali, artinya wanita itu tidak menginap lagi, Seareen bisa bernapas lebih lega.
Tidak, jangan salah paham. Seareen bukan menantu munafik yang memuja mertua secara lisan, tapi dalam hati mengumpat sialan. Mereka saling menyayangi, namun layaknya pasangan mertua-menantu lainnya, perbedaan pasti ada, terutama menyangkut Jay Park. Status sebagai anak tunggal membuat Mama Park membesarkannya seperti pangeran, semua harus mudah dan sempurna untuk sang putra. Baju Jay tidak boleh di-laundry, seragam kerja Jay ditaruh di gantungan paling kanan sehari sebelum dipakai, kulkas harus selalu terisi, siapkan air putih di kamar sebelum Jay tidur, harus begini, harus begitu. Wajar pada awalnya, tapi tidak lagi setelah hampir semua yang Seareen lakukan terus dikoreksi, membuatnya tercekat dengan standar orang lain sehingga kepercayaan diri pun mulai menyusut.
"Suamimu akhirnya pulang setelah berminggu-minggu dan kamu cuma masak pasta?" tanya Mama Park setelah Seareen menyebut chicken alfredo sebagai menu makan malam. Meski bertanya dengan intonasi normal, tetap saja itu kalimat sindiran.
"Jay yang minta, Ma." Seareen menunjukkan chat dari Jay.
Mama Park diam sebentar lalu berkata, "Okay."
Seareen melepas blazer hitamnya dan menuju dapur. Dia menyiapkan semua bahan sambil berusaha mengabaikan tatapan Mama Park yang tidak lepas mengawasinya dari ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
EN- Universe
FanfictionImagine: You x Enhypen Mau Enhypen sebagai pacar, kakak, adik, selingkuhan, teman, suami, musuh, atau apa? ⚠️ Warning: adult content on some chapters.