"Kim Sunoo!" panggilku pada laki-laki berambut coklat yang berjalan beberapa langkah di depanku.
Sunoo berbalik dan begitu melihat kehadiranku, aku yakin dia akan berteriak–
"BESTIE!!!"
–tuh kan benar.
Sunoo berlari ke arahku dan kami pun berpelukan erat. Kalau bertemu Sunoo, tidak ada yang tidak heboh. Kami berpelukan sambil menghentakkan kaki dan berputar.
"Bestie, kangen~" rengekku.
"Kangen juga," balasnya. "Lagian lo lama banget perginya!" Sunoo melepas pelukan kami lalu menyentil dahiku.
"Aw! Kan gue udah bilang selama liburan mau ke rumah nenek!"
"Nyenyenye. Terus mana oleh-olehnya?"
Dasar teman tidak tahu diri. Sudah menyentilku, mengejekku, sekarang minta oleh-oleh. Kalau ada tempat lelang teman, tolong hubungi aku, ya.
"Minta sendiri ke Bunda!"
Tiba-tiba Sunoo mengeluarkan ponselnya lalu mengetik sesuatu sebelum menempelkan benda itu ke telinga.
"Halo, Bunda."
Loh, dia benar-benar menelepon bundaku?!
"..."
Entah apa yang dikatakan Bunda, tapi raut wajah Sunoo yang awalnya julid berubah sumringah seketika.
"Buat Sunoo udah disiapin sendiri? Makasih loh Bunda."
"..."
"Iya, nanti pulang sekolah Sunoo mampir."
"..."
"Bye, Bunda. I love you!"
Astaga, Seareen bodoh! Seharusnya tidak usah menyuruh begitu. Aku lupa kalau bocah ini sudah seperti unofficial anak Bunda.
"Beres." Sunoo kembali mengantongi ponselnya lalu merangkulku. "Sekarang waktunya ke kelas baru, ayo!"
Ya, sudahlah. Lebih baik segera menuju kelas baru. Kenapa baru? Karena ini hari pertamaku dan Sunoo sebagai murid kelas 11. Ayo beri selamat!
Sepanjang koridor sangat ramai. Semua antusias menyambut tahun ajaran baru. Biasalah ... masih awal masuk, nanti kalau sudah mendekati ujian pasti banyak mengeluh. Aku dan Sunoo begitu soalnya :).
-
-
-
Saat jam istirahat aku dan Sunoo memutuskan tetap berada di kelas karena malas ke kantin. Aku memainkan semacam game salon di ponsel sementara Sunoo benar-benar mempraktekkannya. Sejak tadi dia sibuk mengepang rambutku. Jangan salah, tangan Sunoo itu seperti sihir. Dia sangat terampil dan apa pun yang dia kerjakan pasti hasilnya rapi.
"Gosip time, guys!" Tiba-tiba Minji datang dan menggebrak meja kami.
For your information, sejak awal sekolah aku punya tiga teman dekat—Sunoo, Minji, dan Hanni. Kami berempat sering bersama, tapi khusus Sunoo sudah seperti menempel denganku. Sampai-sampai panggilan "bestie" itu hanya untukku dan Sunoo.
"Apa? Apa?" tanyaku pada Minji.
"Loh, justru gue mau nanya, ada gosip baru gak?"
"YEEEUUU!" protesku dan Sunoo bersamaan. Kukira dia yang membawa berita.
"Tapi gue ada satu," sahut Sunoo.
"Apa tuh?" Minji duduk di bangku depan kami.
"Gue lihat Kak Heeseung ke bioskop sama cewek." Dia bercerita masih sambil menata rambutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
EN- Universe
FanfictionImagine: You x Enhypen Mau Enhypen sebagai pacar, kakak, adik, selingkuhan, teman, suami, musuh, atau apa? ⚠️ Warning: adult content on some chapters.