ASMARALASKA 02.00

943 233 205
                                    

•jangan lupa follow akun aku ya, tinggal tap-tapNanaarayaaa

•cerita ini gabungan dari REANA yang sebelum nya udah aku Unpub ya:).

•jangan panggil aku Thor🌈 masa kalian tega panggil aku gitu si 🤗 panggil Nana aja🌈






selamat membaca ASMARALASKA.

Ara duduk terdiam di kamarnya, ia menghela nafasnya dengan lelah. Belum apa-apa Alex sudah menamparnya dua kali karena Tara calon Mama barunya.

jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, setelah di antar pulang sama Alaska. Ara hanya diam memikirkan kejadian di restoran tadi. Entah Alex yang kalap atau memang Alex yang terlalu membela Arka-sepupunya.

Bunyi decitan pintu kamarnya yang terbuka mengalihkan atensinya ke arah sana.

Ara diam mematung melihat siapa yang disana.

Arka.

"Mau ngapain kesini?" Ara bertanya sinis karena  Arka masuk nyelonong tanpa mengetuk pintu dulu.

"Loh emangnya ga boleh liat adik sepupu gue yang cantik ini?" Arka berjalan masuk dan duduk di samping Ara.

Arka terdiam sejenak kemudian mengulurkan tangannya,"sorry, Ra." Ucapnya membuat Ara menaikkan alisnya menunggu, "gue minta maaf atas kejadian tadi, gue cuma nge-tes Alaska doang." Terang Arka.

Namun, Ara tak kunjung menjabat tangannya membuatnya menarik kembali tangannya. "Lo benaran marah sama gue gara-gara Alaska?"

Arka menganga tidak percaya, "Beneran, Ra?"

Ara berdecak, "lo bisa diem gak sih, Ka. Gue lagi pusing." Arka langsung diam detik itu juga.

Semuanya membuat Ara pusing,"Maksud lo apaan sih pulang-pulang dari Kanada  terus datang jadi—,"

"Aslan yang minta!" Sela Arka cepat merebahkan tubuhnya di kasur Ara.

Ah, rasanya empuk sekali batin Arka.

"Kak Aslan?" Tanya Ara memastikan dan di angguki Arka,"Iya, Aslan yang minta. Emang kenapa? Bentar lagi lo akan ada Mama baru, gimana perasaan lo?" Tanya Arka.

Arka mengerutkan mukanya,"lo ga senang?" Tanya Arka memastikan.

Dan Arka yakin, jawabannya adalah iya.

"Emangnya kata Kak Aslan sama lo apa?" Tanya Ara bingung, "kenapa ga Kak Aslan aja yang—,"

Tok tok tok

Bunyi decitan pintu menghentikan bicara Ara, pintu terbuka. Menampilkan wajah Tara disana yang tengah tersenyum manis ke arahnya.

"Mau ngapain lagi sih?" Batin Ara semakin kesal bukan main.

"Mau ngapain?" Tanya Ara jengkel.

Tara melangkah mendekat ke arah keduanya, Arka yang tiduran dan Ara yang duduk di tepi kasur.

"Loh, emangnya ga boleh ya datang ke kamar seseorang yang sebentar lagi jadi Putri saya?" Tanya Tara basa-basi membuat Ara memutar bola matanya malas.

Sangat malas sekali.

"Sebentar lagi aku ini akan jadi Mama kamu—,"

"Tapi masih calon, belum jadi Mama dan aku juga gamau jadi Putri tiri Mama. Jadi batalin rencana pernikahan Mama dengan Papa—,"." Ara memotong ucapan  Tara cepat.

Ara terkekeh,"Terlalu terobsesi ya jadi Tara yang bermarga Alexander?" Tanya Ara sinis, "Gimana ga terobsesi, secara bokap gue kaya ga kepalang!"  Tambah Ara semakin membuat Tara naik pitan.

ASMARALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang