Pagi ini sangat cerah. Semoga saja secerah hari-hari yang akan di lewati Ara. Di tambah hubungannya dengan Alaska sudah jelas membuat Ara tidak bisa menahan senyumnya.
Gadis berseragam sekolah itu memasuki pintu gerbang sekolah. Terlihat dari kejauhan seseorang melambaikan tangan, Ara sedikit berlari menghampiri gadis itu.
Dia adalah Clara, entah sejak kapan mereka bisa jadi teman seperti ini.
"Wajah lo cerah banget." Ucap Clara melihat Ara dengan wajah yang sumringah. Gadis itu sedikit ngos-ngosan membuat Clara tersenyum tipis.
"Emang keliatan ya kalo wajah gue lagi seneng?" Tanya Ara.
Clara mengangguk. "Lo kayaknya belum tau sesuatu ya?"
Ara mengerutkan keningnya. "A-apaa ..."
"Soal video yang tersebar di Grub sekolah pagi ini." Terang Clara.
Ara semakin menautkan alis kebingungan. "Video apa?"
"Ini"
Clara mengeluarkan ponselnya dari saku lalu menyodorkannya ke arah Ara. Menunjukkan sebuah video yang menampilkan Ara tengah berciuman dengan seseorang.
"Lo ciuman sama siapa? Pemain pria disini di blur? Hanya terlihat lo doang." Ucap Clara.
"Ini bakal jadi bumerang buat lo lagi. Lo tau resikonya kan?" Tanya Clara sambil menghembuskan nafasnya.
"Lo bisa di skors."
Mendengar itu membuat Ara jadi panik. Ara menggigit bibir bawahnya. Wajahnya yang cerah tadi berubah menjadi pucat.
"Gausah panik, Grub Instagram ini hanya berisi anak-anak sekolah kita aja. Tapi semoga aja ga ada murid yang cepuin video ini ke guru."
Ara menghembuskan nafasnya berulang kali untuk menetralisir rasa panik. "G-gue mesti gimana, Clar. Gue takut!" Kata Ara semakin gelisah.
Ara berulang kali menonton kembali video di tangannya, kenapa harus dia saja yang kelihatan disini. Hanya setengah dari video itu. Hanya dirinya yang terlihat.
Alaska ...? Kenapa wajahnya di sembunyikan.
"Gue duluan." Pamit Clara berlalu dari hadapannya.
Ara menghembuskan nafas kelu, kaki jenjangnya perlahan memasuki koridor sekolah. Dalam sekejap, koridor di penuhi lautan murid.
Dia datang ... Itu Ara udah datang.
Setidaknya walaupun soal foto kemarin editan, kalo ini engga.
Padahal, Tesa kemarin udah di perlakukan tidak adil.
Kasihan sama Tesa.
Ara cuma di kenal polos doang ya wkwkw.
Enyah aja lo.
Murahan.
Lo murahan Ara. Astaga, gue ga nyangka!
Suara seruan dari siswa membuat Ara mendelik panik. Orang-orang menatap Ara dengan aneh membuatnya semakin takut.
Sebuah notifikasi dari layar ponselnya membuat Ara menoleh kesana.
Gimana? Kejutan gue buat kaget ga?Tubuhnya tiba-tiba membeku dan kaget kala membaca pesan itu. Ara meremas ponselnya kuat nama yang tertera di sana adalah ... Tesa?
Ara menganga tidak percaya. Entah ada masalah apa gadis itu dengannya. Sehingga gadis itu tega berbuat hina kepada dirinya.
"Ternyata si pelacur ini masih punya muka!" Teriak Triska.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALASKA
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA, ADA CHAPTER YANG DI PRIVATE. "Senyum dong, dikit aja." Alaska memaksa Ara tersenyum. ""Losetreak di Ml memang membuat stress, tapi kita tidak pernah membencinya" . . . "Menjadi cantik itu adalah sebuah berkah. Orang-orang...