•Hai, apa kabar semuanya?
•Udah part 08.00 aja nih wkwk, ada kesan yang mau disampaikan ga?
•Jika Ara dan Alaska ga jodoh di cerita ini kalian gapapa?
•Jika akhirnya kamu sama dia ga jodoh, kamu yakin bakal gapapa? Emangnya kamu bisa menerima?
•Satu lagi, jodoh itu rahasia ilahi. Mau sekuat apapun kalian, mau seteguh apapun janji dan komitmen kalian. Kalo bukan kamu jodohnya, bakal percuma. Kamu ga sekuat itu untuk melawan takdir tuhan!
•
•
•
•
•
•Selamat membaca ASMARALASKA.Disinilah Ara dan Alaska, tujuan mereka lari sore adalah ke taman. Mereka sudah mulai berlari sejak 15menit lalu.
Ara sudah tidak kuat, napasnya ter'engah-engah membuatnya berhenti langsung terduduk di atas aspal.
"Huuh, G-gue--- ga kuat,Ka!" Ara mendongak melihat Alaska yang masih berdiri.
Ara meluruskan kakinya,"H-haus, gue haus." Adu Ara.
Alaska menunduk lalu sedikit berjongkok, Alaska mengelus rambutnya pelan."Tunggu disini, gue beliin minum sama lo bentar!"
Ara mengangguk, Alaska kembali berdiri. Namun sebelum itu, laki-laki menepuk-nepuk kepalanya dan sedikit berlari menjauh darinya.
Ara mengibaskan tangannya ke wajahnya,"Gerah banget, Anjirrr!!" Kesal Ara,"Kalo gue tau gini, ga bakal gue ajak Alaska lari." Ara sibuk mendumel.
"Aduh, kaki gue juga udah pegel banget!" Ara memijit kakinya,"Ck, lagian gue ngapain sih ajak Alaska lari segala!"
Ara memperhatikan sekitar, banyak banget yang seumuran dengannya.
Namun, matanya memicing kala melihat punggung seseorang yang dikenalnya.
Ara semakin menyipitkan matanya kala 2 orang itu menghilang di belokan taman.
"Masa iya sih, itu Triska dan Aslan!" Batin Ara.
Ara menggelengkan kepalanya menolak penglihatannya, lagian ia cuma melihat punggungnya. Bukan keseluruhan, banyak yang serba kebetulan di dunia ini.
Disisi lain, Alaska sibuk mencari Stan penjual minuman.
Lalu matanya berhenti di ujung sana ada penjual,"Untunglah, Ara udah kehausan kalo gue makin lama." Gumam Alaska sambil berlari kesana.
"Pak, minumannya 1 ya?" Pinta Alaska.
Penjual bapak-bapak itu mengangguk,"Cuma satu?" Tanya sipenjual itu. Alaska mengangguk."Berapa pak?"
"Oh kalo ini cuma 10 ribu." Alaska meraih dompetnya, namun matanya melihat sekilas sekitar.
Netra matanya malah melihat 2 orang yang sedang lari bersama, hanya punggungnya yang terlihat.
Alaska menggeleng menolak penglihatannya.
"Itu bukan Triska!" Batin Alaska,"Lagian ngapain Trisaka sama Aslan?"
"Dek, minuman jadi?" Tanya sipenjual menyadarkan Alaska.
"Oh jadi pak," Alaska meraih botol minuman miliknya, lalu menyodorkan uang warna biru."Ini pak, lebihnya buat bapak aja. Rejeki bapak." Alaska tersenyum.
"Wah terimakasih, jarang-jarang ada pemuda sebaik kamu."
Alaska hanya tersenyum lalu menjauh dari sana. Ia sedikit berlari menemui Ara.
Dari kejauhan, Ara masih duduk di atas Aspal.
Ara melihat kedatangannya dan tersenyum sumringah."Mana minumannya?" Pinta Ara. Alaska langsung membuka botol minumnya,"Nih, minum dulu. Pelan-pelan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALASKA
Genç KurguFOLLOW DULU SEBELUM BACA, ADA CHAPTER YANG DI PRIVATE. "Senyum dong, dikit aja." Alaska memaksa Ara tersenyum. ""Losetreak di Ml memang membuat stress, tapi kita tidak pernah membencinya" . . . "Menjadi cantik itu adalah sebuah berkah. Orang-orang...