PART 8

1.5K 151 22
                                    

Kepulan asap keluar dari bibir Sehun.
Di malam yang semakin dingin Sehun dengan tenang mengapit benda nakotin itu di kedua belah bibirnya yang sedikit menghitam.

Pandangannya terarah pada seorang perempuan yang sedang tidur meringkuk,pundak polos yang di tutupi oleh selimut.

Oh Sehun.Dia memandang Lisa dari balkon kamarnya.

Hisapan demi hisapan di belah bibirnya dengan satu tangan menempelkan benda sejuta umat itu ketelinganya.

Rupanya Sehun sedang bertelepon.

Rokok itu ia lepaskan dari belah bibirnya,dan ia jatuhkan menginjaknya dengan tenang menggunakan sendal slop yang harganya tidak bisa dibilang murah.

"Pertemukan aku dengan dia besok"

Bipp

Telpon terputus.

Ponselnya ia masukan kedalam saku celananya yang tanpa atasan itu.

Sehun berjalan kedalam kamarnya kembali,dirinya berhenti sejenak guna membenarkan selimut Lisa yang melorot.

Cup

Ia layangkan kecupan didahi Lisa.

Matanya beralih pada jarum jam yang menempel di dinding kamar,yang menunjukkan angka 03.55.KST.

Ini hampir pagi.

Karena ia belum mengantuk kembali,Sehun memutuskan untuk minum sebentar di bar kecilnya di bawah.

Sekali lagi Sehun membenarkan letak selimut yang merengkuh tubuh polos Lisa,padahal selimut itu tidak pernah berubah letaknya.

Sehun keluar setelah memastikan keadaan Lisa dengan nyamannya menyelam mimpi.




Seorang perempuan terus menggeliatkan tubuhnya, untuk mencari kenyamanan dalam tidurnya.

Alisnya menekuk ketika tangan kanannya mengepak spot kasur sebelahnya yang terasa kosong.

Mata itu terbuka.Ia beranjak duduk.

Lisa melihat kearah jam yang menunjukkan pukul 09.00KST.

"Astaga sepertinya aku kelelahan semalam"gumamnya

"Dimana Sehun?"Tanyanya pada diri sendiri

"Tumben dia tidak mengacaukan ku di hari libur nya"

Lisa menyibak selimut nya dan langsung berlari kearah kamar mandi,karena ia tidak memakai pakaian apapun.

Padahal tidak akan ada yang melihatnya telanjang tetapi Lisa waspada takut akan Sehun yang masuk secara tiba-tiba.

Puk

Sehun meletakan bungkusan coklat besar  yang entah apa isinya diatas nakas.

"Bangunlah"

"Siapa kau?"Tanya seorang gadis yang memakai pakaian rumah sakit

Gadis itu bangun dan melihat pada sosok pria dewasa yang menatapnya begitu datar dan dingin.

Lalu tatapan itu teralih kepada seorang pemuda yang memiliki wajah yang kecil.

Lalu tatapan itu teralih kepada seorang pemuda yang memiliki wajah yang kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
vortex wound (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang