net

63 5 0
                                    

Hyung sudah tertidur nyenyak di kasurku. Entah kenapa Hyung begitu malas untuk pergi kekamarnya sendiri. Kamarku dan kamarnya bersebelahan. Tapi Hyung malah sudah nyenyak disini.

"Ah.. hyuuung... kenapa kau tidur dikasurku... kamarmu disebelah..." omelku.

Apa aku terlalu lama di kamar mandi sampai bisa bisanya Hyung tertidur di kamar ini. Bukankah sebaiknya aku harus bergegas tidur. Supaya besok tidak telat pergi ke terminal bus.

Keesokan paginya...
Hyung sepertinya mengetuk pintu kamarnya, samar samar aku seperti mendengar ada suara ketukan pintu agak bernada..

Belum sempat aku bilang "masuk" Hyung lagi lagi menerobos masuk. Ini masih terlalu pagi jika memang harus ke Seokcho. Bis saja berangkat paling awal pukul 10 pagi. Sekarang masih jam 6 pagi.

Aku mendumel dalam tidurku, aku masih mengantuk sangat ngantuk. Semalam aku baru bisa tidur jam 3 pagi. Ya, karena sapalagi aku tidur bisa tidur. Ini semua salah Hyung.

Ketika aku akan pergi ke kamarnya..

"Han Ji Woo...
"Adikku yang malang. Kau tau aku sangat menyayangimukan..."
"Akuu.. akuu.. aku......"

Aku mengernyitkan dahiku. Ada apa sebenarnya ini. Kenapa akhir akhir ini Hyung aneh. Atau aku baru menyadarinya saja.
Aku mendekat ke arah Hyung. Aku sentuh dahinya, aku takut Hyung demam. Tapi sepertinya tidak. Suhunya normal. Aku tepuk pelan pipinya, dia tidak terpengaruh dan tetap tertidur. Ketika aku sadar ini sudah hampir jam 3 pagi. Aku sepertinya terlalu lama mengamati Hyungku.

"Ji woonya....
Ayo bangun.. bukankah kita harus siap siap lalu ke terminal bus. Bagaimana bisa kau masih tidur??"
"Kau lucu sekali.."

"5 menit lagi Hyung.. ayolaah.. eung"

Hyung meninggalkanku, Hyung pergi ke dapur dan menyiapkan sarapan. Hyung juga mandi serta menyiapkan semuanya untuk terakhir kalinya.

Baju yg akan kupakai sudah ada di kasur kamarku. Sarapan sudah ada dimeja. Sepatu yg akan kupakai juga sudah Hyung siapkan. Satu lagi, bahkan handukpun sudah dia taruh di dekatku agar ketika aku bangun aku bisa langsung mandi dan bersiap. Aku tidak tahan diperlakukan seperti ini. Kalo begini aku tidak bisa menjadi dewasa.

Kadang aku ingin mengatakan hal yg kuinginkan kepadanya, tapi kuurungkan. Dia sepertinya memang begitu senang melayaniku. Hahaha.

Setibanya di terminal. Hyung langsung membeli tiket. Aku bertanggung jawab membawa tas ranselnya. Dan langsung mencari bus yang akan kami tumpangi. Sepanjang perjalanan Hyung sibuk dengan Hpnya. Seperti sedang menunggu pesan dari seseorang.

Aku sibuk memandangi pemandangan sepanjang perjalanan. Menyenangkan rupanya sesekali keluar rumah yang agak sedikit jauh. Bukan sedikit lebih tepatnya lumayan jauh. Jarak dari seoul ke seokcho dengan bus sekitar 4 jam. Aku mengantuk. Mataku sudah tidak kuat lagi.

Seseorang disampingku memeperhatikanku. Dilayangkan tangan kanannya ke pipi kiriku, memaksa kepalaku untuk bersandar di pundak kirinya.

"Kalo kau mengantuk, bersandarlah di pundakku jangan menahannya. Adik kecil.."

Aku menegakkan kepalaku, menatap dan mendengus kesal. Dia tersenyum lebar. Dipaksakannya lagi kepalaku agar bersandar lagi dan melanjutkan tidurku. Aku menurutinya. Aku tanpa sadar tersenyum menikmatinya.

APAKAH AKU MENCINTAI HYUNG?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang