"aku pulang" Aku memasuki rumah setelah hampir seharian aku pergi ke sekolah
"uri maknae sudah pulang ya, segera mandi dan langsung ke meja makan. ada yang mau ibu bicarakan denganmu dan Hyungmu"
Aku yang kebingungan hanya menuruti semua perintah ibu, kulewati kamar Hyung, dia sedang berpakaian. Aku beranjak, menaruh tas dan mengambil handuk kemudian mandi.
Ibu sudah menyiapkan makan malam spesial, dia bilang dia mendapat bonus dan jika tidak ada halangan di awal tahun depan dia akan di promosikan oleh atasannya. Mendengarnya saja sudah membuatku bersemangat. Aku duduk di sebelah kanan ibu, sedangkan hyung duduk di kiri ibu tepat didepanku. Ibu menyusul kami sambil menaruh sup sayuran di tengah meja makan.
"okeee, semuanya sudah siap, ayo kalian makan." Kami berdua hanya diam saja. Kami berdua punya perasaan yang sama, kami takut ibu mengetahui perbuatan kami di balik matanya, karena tidak biasa-biasanya ibu mengajak kami makan malam dan berbicara secara serius.
"wae.. wae, ada apa di wajah ibu, kenapa kalian diam?"
Hyung membuka mulutnya dan bertanya,"apa yanga ibu mau katakan?"
"aaah,, soal itu, bagaimana mengatakannya ya.. ibu bingung sekali."
"memangnya ibu akan membicarakan soal apa?"
"soal kalian berdua."
"kami? memangnya kami kenapa?" sambung hyung. aku sedikit khawatir ibu berkata sesuai prediksi kami.
"begini, tadi ibu bilang akan di promosikan oleh atasan ibukan?" Kami berdua mengangguk.
"bagaimana ya, syarat agar ibu bisa mendapat promosi, ibu harus meninggalkan kalian selama 6 bulan untuk dipindahkan sementara ke perusahaan ibu di cabang thailand?"
"BWOOOOOO?" Aku dalam hati senyum sumringah dan berpura-pura keheranan.
"bukannkah ibu bilang akan dinas selama dua minggu saja."
"itulah, bos ibu bilang jika ibu mengambil kesempatan ini sekarang ibu akan cepat di promosikan."
"ambillah bu, aku akan menjaga Ji Woo, ibu jangan khawatir."
Menjaga apanya, itu artinya kau bebas memangsaku selama 6 bulan ini, aku yakin kau akan melepaskan semuanya.
"JI Woo ya, apa tidak apa-apa kau ibu tinggal selama itu?" Ada sedikit kekhawatiran memang ketika aku jauh dari ibu, walaupun aku sudah sebesar ini, terkadang ketika aku mimpi buruk, aku akan memaksa tidur bersama ibu.
"jika ibu bisa naik jabatan karena itu, aku rasa aku akan baik-baik saja bu, lagipula sekarang jaman serba canggih, jika ada apa-apa aku hanya akan menekannya bukan" mengangkat ponselku seakan-akan memencet sebuah aplikasi.
"yasudah, kalian makanlah, ibu jadi membuat kalian khawatir begini. ayo makanlah!"
Khawatir? iya harusnya ibu lebih khawatir sekarang karena ada predator dirumahmu bu, Predator yg kuinginkan sejak dulu.
Aku melihat ke arh hyung dan dia memasang muka mengerikan, dia tersenyum dengan senyuman penuh arti.
"Ibu kapan akan akan mulai berdinas ke thailand?"
"besok."
"haaaaah, besok bu, kenapa terlalu mendadak, aku kira akan ada jeda beberapa hari."jawabku khawatir.
"sebenarnya ibu sudah mengiyakan perintah bos ibu, hanya saja ketika dalam pulang perjalanan dari kantor ibu merasa bersalah pada kalian, itulah mengapa ibu pulang lebih awal kali ini."
"ada apa?"
"aaniii, apa aku boleh tidur bersama ibu malam ini?"
"wkwkwkwk, dasar bayi"
Aku ingin mengutuknya menjadi batu tapi ibu keburu menjawabnya. "tentu saja, sudah lama kau tidak tidur bersama ibu"
Setelah ibu membereskan beberapa pakaiannya dan bersiap untuk tidur aku mulai masuk kekamarnya dengan membawa bantalku.
"kemari!"
Aku berjalan dan naik ke ranjang ibu, ranjang ibu terasa lebih hangat dari ranjangku. Aku berbaring berhadapan dengan ibu, aku memeluk pinggangnya. wajahku menyentuh perutnya.
"ji woo ya, rupanya kau sudah sangat besar, aku tidak ingat sudah mengasuhmu selama ini, ibu bangga pada anak bungsu ibu." Aku menoleh ke atas ke arah wajah ibu, dan tersenyum.
"benar, anakmu ini sudah dewasa bu,"
"dewasa bagaimana? ini kau masih manja kepada ibu."
"ya biar saja."
"nanti bagaimana jika kau menikah dan memiliki istri, apa kau akan meminta ibu menemanimu tidur?"
"Kan ada hyung?"
"pasti hyungmu juga sudah memiliki istri, mana mungkin istrinya akan merelkan hyungmu bersamamu?"
"tidak, hyung itu milikku, selamanya bu." Ibu memelukku lebih erat seperti bocah lima tahun yang meminta ibunya untuk memeluknya sepanjang di tidur.
****
cup..
seperti ada yang mencium keningku, apakah itu ibu. Aku hanya tersenyum.
cup,,, cup...
Aku merasakan ada yang menciumku lagi, tepat di kedua pipiku, aku enggan membuka mataku karena masih mengantuk, lagipula alarmku belum berbunyi.
cup...
ciuman ini sedikit lama dan dalam, berhenti di bibirku, mataku otomatis terbuka karena penasaran dengan siapa orang yang berani menjamah bibirku. Aku melihat hyung sedang asyik menikmati bibirku, dia tidak sadar jika aku sedang bangun. Ku dorong dengan kuat bahunya.
"hyung.. apa yang kau lakukan, bagaimana jika ibu memergoki kita, kau sungguh teledor."
"ibu sudah pergi sejam yg lalu. tadi dia pergi pukul 5 pagi, kau aku bangunkan tidak bergerak sama sekali, makanya aku menciummu."
Aku mengelap bibirku yang sudah basah karena air liur hyung.
"Apa kau tidak jijik menciumku yang baru bangun, aku kan belum gogok gigi."
"aanii,, bibirmu nikmat, aku menginginkannya lagi."
"menjauhlah dariku." Aku menutup diriku dengan selimut. Hyung malah memelukku dan menggelitikiku. Aku mendorongnya dan membuatnya jatuh ke bawah. Aku kira dia akan bangun dan menggodaku lagi, sampai lima menit tidak ada pergerakan.
"hyung...." Aku membuka selimutku dan pergi ke tempat di jatuh.
cup..
Dia mencuri ciumanku dari bawah, dan berdiri "kena kau, ayo bangun kau harus bersiap ke sekolah."
"bisakah kau memandikanku?" Tanyaku sambil bercanda.
"Sungguh?"
"anii.. aniii... aniyaaaaa, aku hanya bercanda."
Dia pergi keluar dan menyiapkan sarapan untukku.
Aku tidak tahu bagaimana kedepannya hubungan kami, tapi aku akan menikmati hari-hari berdua bersama hyung selama 6 bulan kedepan tanpa ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
APAKAH AKU MENCINTAI HYUNG?
FanficHan Seo Joon dan Han Ji Woo, bersaudara tapi memiliki rasa yang berbeda. Rasa yang sebaiknya mereka pendam atau mereka ungkapkan satu sama lain. Apakah mereka sama-sama memilikinya? Atau hanya sepihak saja. Apakah ini akan berakhir bahagia atau hany...