Alarm kebakaran terus berbunyi. Staf hotel mengetuk tiap-tiap pintu kamar sesuai standar protokol keselamatan kebakaran.
"Permisi, maaf Tuan Nyonya harap segera keluar untuk menyelamatkan diri anda. Silahkan ikuti arahann kami agar dapat segera diselamatkan."
Aku dan Hyung yang panik bergegas menyelamatkan diri. Aku dan Hyung benar-benar berantakan. Kalian tau sendirikan, apa yang baru saja kami lakukan? rambut acak-acakan pakaian kusut tak karuan. Malam ini kami mengenakan kaos oblong dengan warna senada, biru tosca. Bergegas menuju lift. Pintu terbuka, tampak beberapa orang sudah mengisi ruangan. Wajah mereka terlihat mengantuk dengan rambut yang sama tidak karuannya dengan kami. Yang lucu adalah kami sama acak-acakannya dengan mereka tapi wajah kami tampak segar. Berbahagia.
Di belakang kami menyusul dua wanita muda. Mereka berbisik2 setelah curi pandang mengamati tampilan kami. Bagiku mereka tidak sedang berbisik melainkan bergosip dengan suara kecil karena aku dan hyung masih bisa mendengar apa yg sedang dibicarakan.
"Kau lihatkan? Mereka pasti baru saja? Hihihi..." Mereka saling berpandangan dan tertawa bersamaan.
Aku dan Hyung menoleh berbarengan dan menahan tawa. Hyung memberi kode agar aku diam dengan menaruh telunjuknya di bibirnya. Aku hanya tertawa tak bersuara.
Para tamu dan staff berkumpul di depan lobi sambil menunggu arahan dari pihak hotel. Mereka menjelaskan bahwa terjadi kesalahan pada alarm kebakaran yang mengakibatkan alarm berhenti berfungsi. Ketika situasi sudah terkendali, kami semua dipersilahkan kembali ke kamar masing - masing. Meskipun hujan sudah reda, angin malam masih sangat dingin. Namun hangatnya hati kami sanggup menahan hembusannya.
Aku dan Hyung kembali kekamar. Hyung menyuruhku untuk segera tidur, besok dia ingin mengajakku keliling Seokcho dengan motor jika cuaca cerah. Dia sudah menyewa sebuah sepeda motor. Ketika melihat sprai dan bantal yang berantakan kami saling berpandangan dan tertawa bersamaan. Hyung segera merapikan tempat tidur, mengaturnya agar aku tinggal membaringkan tubuh saja disana. Malam ini tidak akan pernah kulupakan. Hyung tidur sambil memelukku, hangat sekali pelukannya. Aku mencintaimu Hyung.
Pagi ini sepertinya berpihak pada kami. Cuaca Seokcho begitu cerah secerah hatiku. Hyung benar - benar mengajakku keliling Seokcho. Awalnya kami hanya pergi ke tempat yang digunakan untuk syuting drama, seperti ke Jumunji Breakwater. Masih ingat drama Goblin yang sempat tenar beberapa tahun lalu? Tempat ini adalah latar salah satu scene ikonik yang ada dalam drama itu. Dimana Eun tak menyalakan korek api di atas pemecah ombak lalu datang sang Goblin untuk menghiburnya.
Setelah Jumunji Breakwater, tur berlanjut ke Pantai Jumunjin Yeongjin yang masih satu area dengan Jumunji Breakwater. Disini bukan tempat syuting drama tetapi ada sebuah halte yang di pakai dalam pembuatan MV boygroup ternama Korea BTS. Halte ini masuk menjadi bagian Mv mereka yang berjudul 'You Never Walk Alone'.
Melihatnya mengajakku berkeliling ke tempat seperti ini membuatku bertanya-tanya. Sejak kapan dia menonton drama dan mendengarkan lagu-lagu boygroup?
Selain kami berdua ada banyak turis Lokal yang datang ke pantai itu. Setelah puas berkeliling, Hyung mengajakku untuk menyantap makanan khas Seokcho. Ini seperti bulan madu pengantin baru. Hampir seharian kami mengelilingi Kota Seokcho, Hyung beralasan jika kami harus sering berpergian bersama, menghabiskan waktu bersama. Dan membuat momen indah bersama. Kami akhiri liburan ini dengan bergegas kembali ke hotel, karena sebentar lagi waktu menginap kami akan usai. Dan kembali ke Seoul sesegera mungkin, karena besok aku juga harus sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
APAKAH AKU MENCINTAI HYUNG?
FanfictionHan Seo Joon dan Han Ji Woo, bersaudara tapi memiliki rasa yang berbeda. Rasa yang sebaiknya mereka pendam atau mereka ungkapkan satu sama lain. Apakah mereka sama-sama memilikinya? Atau hanya sepihak saja. Apakah ini akan berakhir bahagia atau hany...