" Jungkook gue udah bilang! Gue gak mau nganter, ngapain sih lo maksa gue?! Ucap Taehyung setelah lama diam di perjalanan akhirnya ngomong juga, untung gak beneran ngambeknya.
" Yaelah Tae masa lo gak kasian sama gue. Kan gue kagak tau daerah lingkungan lo! Lagian masa lo tega biarin gue naik taksi sendiri malem-malem"
" Ya tapikan gue udah nganter sampek jalan raya, lo harusnya udah tau dong jalan kerumah lo ngapain masih narik gue sampek sini!"
" Kali aja lo kangen sama rumah lama, gak ada salahnya berkunjung dong! Itu juga rumah lo, rumah kita bersama Ayah dan Mama dulu."
" Gue gak tertarik! Gak minat sama sekali! GUE MAU PULANG JUNGKOOK!!" Teriak Taehyung menggebu. Namun dalam teriakanya terdengar ada rasa sakit yang bersembunyi di baliknya. Pancaran matanya bergetar menyiratkan kerinduan namun enggan untuk ia ungkapkan.
" Udah tinggal masuk aja Ayok!" ajak Jungkook sembari menarik tangan Taehyung, yang di ajak pun gak nolak ya gimana mau nolak kalopun dia pergi mau kemana coba semua udah beda lingkungannya, jalanya. Dia udah lama gak ke rumah ini dan semua udah beda gak kayak dulu lagi jadi dia gak tau mau pergi ke arah mana mending ngikut ajalah ketimbang kesasar.
Saat salah-satu kaki Jungkook melangkah melewati pintu utama rumah besar itu Ayahnya ternyata sudah menunggu berdiri di anak tangga paling atas.
" Kau tidak tau jam berapa sekarang?! Seharusnya kau sudah duduk tenang di depan meja belajarmu dan mulai mengerjakan tugas-tugas seperti anak sekolah lainya." Ucap kepala kluarga itu tenang namun memberikan ketegangan pada siapapun yang mendengar suara tegas itu. Sang kepala keluarga perlahan turun menghampiri putranya.
" Ayah, aku bisa jelaskan!" Kata jungkook sembari mencoba tenang.
" Apa yang ingin kau jelaskan dan siapa anak laki-laki yang ada di belakangmu itu!"
Hening, tak ada yang berniat mengeluarkan suara. Jungkook sendiri memilih diam ia ingin melihat apa yang akan saudaranya itu lakukan. Sedangkan Taehyung si anak laki-laki yang di maksud tadi mencoba tetap tenang, namun tetap tidak bisa. Jantungnya berdetak terlalu cepat, keringat dingin membanjiri tubuhnya. Namun dia harus tetap mencoba, tak ada salahnya kan! seperti kata Jungkook tadi.
" Lama tidak berjumpa, Ayah?!" entah datang dari mana keberanian itu bahkan dia memanggil laki-laki yang selalu dia tolak presensinya dengan sebutan Ayah.
Deg
" K-kau...Kau?" Ragu pria yang lebih tua.
" Ya, apa kau melupakanku?" tanyanya masih mencoba sebiasa mungkin.
" Jungkook! Kau pulang terlambat itu sudah salah dan sekarang mengapa kau membawa anak yang tidak jelas asal-usunya itu menginjak rumah ini?"
Deg
Remuk sudah, hancur berantakan tak tersisa. Hati yang memang sudah mulai mencoba percaya dan berharap telah pecah tak dapat lagi di satukan. Sebulir kristal benig lolos begitu saja dari mata tajam seorang Kim Taehyung.
Sesegera mungkin ia menghapus air mata itu agar tak ada seorang pun yang tau bahwa ia kembali terluka, kali ini ia tak ingin terlihat lemah lagi.
" lo puas?, ini kan yang pengen lo lihat Jung! SEKARANG LO PUAS?! Karena lo, gue nurutin semua kemauan lo dan ini yang gue dapetin?!" teriak Taehyung marah dan kecewa.
Jungkook sudah berkaca-kaca tapi pertemuan indah yang ia bayangkan tak semulus perkiraanya dia tak menyangka Ayahnya sampai sebegitu marah hanya karena melihat putrannya kembali setelah hampir sepuluh tahun tak pernah bertemu.
" Ayah, dengarkan dulu! Aku hanya ingin kita kembali berkumpul seperti keluarga kita dulu. Kau selalu meninggalkanku sendirian jadi disaat ada seorang yang bisa menemaniku, menghilangkan rasa sepi terlebih dia adalah saudara kembarku mengapa tidak!" bujuk Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar? Masa iya??
RandomKim Taehyung seorang remaja dengan sejuta pesona, bersanding dengan kembaranya Jeon Jungkook si Tengil yang tak kalah mempesona seperti dirinya. Iya, mereka itu Kembar cuma selisih 10 menitan paling. Wajah mereka memang tak sama, namun kelakuanya ti...