Halo... Kali ini Author balik lagi bawa sikembar dan secuil kisah kehidupan merekaa. Semoga terhibur
Oh iya...setelah sekian purnama, aku mo bilang ini cerita murni dari karangan Author sendiri ya, mungkin ada dalam cerita lain yang para readernim baca sedikit kesamaan atau apapun itu, yang jelas itu nggak disengaja ya.
Author gak ada niatan secuilpun bahkan pikiran buat ngejiplak cerita orang. Author mengerahkan segenap jiwa, raga, otak Author buat nulis cerita ini, jadi untuk para pembaca yang mengikuti alur sikembar dari awal sampek nanti tamat... Mohon dukungannya dan kesetiaanya yaa...lopyu untuk kalian semua💜💜😌
PERINGATAN !!
TYPO BERTEBARANHARI ini tetes demi tetes hujan mengguyur permukaan bening yang menghalangi antara dunia luar dengan sebuah ruangan temaram, terlihat penuh kesunyian, dan kehampaan. Seorang pemuda berusia belasan tahun menyembunyikan diri dibalik selimut tebal diatas ranjang yang begitu berantakan.
Tak berselang lama pintu yang berada dikamar itu terbuka dengan halus, menimbulkan suara kriekk kecil. Sosok pemuda seusia si pemilik kamar menyembul dari balik pintu memperlihatkan helaian rambut halusnya yang sedikit basah.
Sosoknya berjalan mendekati gumpalan hangat yang berada tepat di tengah-tengah ranjang. Ikut menelusupkan diri kedalam selimut, sensasi dingin dapat dirasakan dari siempu pemilik kamar yang sedikit menjaga jarak dari pemuda usil yang kelewat menyebalkan itu. Kikikan tawa kecil hadir dari si tamu tak diundang tersebut, sembari tangannya menarik-narik tubuh ringkih yang dia usili.
" Jung, dingin! Ngapain sihh!" gerutu pemuda yang diganggu tidur hangatnya.
" Hehehe... Gue kedinginan, agak sini dong Tae" si perusuh justru makin mendekatkan diri dan membelit kaki pemuda yang di panggil Tae tadi, Mencari kehangatan lewat saudara kembarnya.
" Agak sono gak! Gue sikut juga muka lo lama-lama!" ocehannya memberi ancaman pada saudara kembarnya yang kelewat nyebelin.
" Lo mah sodara kedinginan bukannya prihatin, inisiatif kek di peluk biar anget malah mau dianiaya!" ucapnya sambil nyamanin tidurnya.
" Udah diem kagak lo! Balik sono, kayak gak punya kamar sendiri aja" usir Taehyung yang risih sama rambut Jungkook yang setengah basah. Tapi Jungkook mah masa bodo.
" Eh, tau gak-.."
" Gak "
" Gue belom selesai ngomong, Anjim!" sambar Jungkook kesel sendiri. Emang punya sodara modelan Taehyung kudu banyak-banyak istigfar.
" Iye-iye gue dengerin" jawab Taehyung setengah ogah.
" Hari ini bang Yoongi, bang Namjoon sama bang Jin kan lulusan. Nah pas acara selesai tadi mereka pamitan kegue sama nitip salam buat lo, katanya mereka mau lanjutin pendidikan ke luar negri buat bang Namjoon sama bang Jin. Kalo bang Yoongi katanya mau pindah, gak tau juga mau pindah kemana katanya mo nyusul kakeknya. Gue juga lupa gak nanya dimana alamtnya." cengir Jungkook di akhir kalimatnya. Setelah itu dia gambar pola abstrak di punggung sodaranya, mereka sedari tadi emang gak adep-adepan sih pas ngomong.
" Gue suka kepikiran, Gimana kalo nanti orang-orang terdeket kita lama-lama pada ngilang semua? Intinya nggak ada di sisi kita lagi. Liat aja abang kita, perasaan baru kemaren kita kenal mereka, eh udah lulus aja!mana pada mencar semua." gerutu Jungkook yang kesel ditinggal sama abang-abangnya. Kan jadi gak seru di sekolah kalo gak ada mereka.
" Jung, pada akhirnya nanti gue sama lo juga bakal ambil jalan kita masing-masing. Yang namanya pertemuan pasti ada perpisahan, ada seneng ada sedih, ada kehidupan juga kematian. Semua gak bisa sesuai sama kehenda lo!" bales Taehyung sambil ubah posisi tidurnya yang tadi munggungin Jungkook sekarang terlentang dan arah kepalanya ngadep ke lawan bicaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar? Masa iya??
RandomKim Taehyung seorang remaja dengan sejuta pesona, bersanding dengan kembaranya Jeon Jungkook si Tengil yang tak kalah mempesona seperti dirinya. Iya, mereka itu Kembar cuma selisih 10 menitan paling. Wajah mereka memang tak sama, namun kelakuanya ti...