13. [SAKIT Pt.2]

571 33 9
                                    


Pertandingan yang begitu sengit antara tim Jungkook dan Taehyung belum juga usai bahkan sekarang poin mereka kembali imbang. Tim Jungkook berhasil mengejar ketertinggalannya, meskipun perlu banyak tenaga dan usaha tapi mereka patut diacungi jempol karena pantang menyerah.

Begitupun tim Taehyung yang sama-sama gak mau ngalah. Dan di pertandingan terakhir ini, babak-babak termenegangkan karena ini adalah puncak dari usaha semua jeri payah mereka yang akan menentukan, menjadi seorang pemenang dan akan terpilih jadi pebasket sekolah, atau kalah dan berakhir jadi seorang pecundang yang memalukan.

" Gue pikir lo bakalan mudah buat di kalahin! Ternyata lo cukup keras kepala juga ya.!"
Ejek salah seorang siswa dari tim Jungkook yang masih nguasai bola.

Taehyung yang emang ada di depan siswa tadi cuma ngasih senyum tipis, enggak ambil pusing karna saat ini yang jadi fokus dia cuma mau ngerebut bola yang dibawa sama siswa didepannya ini.

" Lo harus inget.. Cuma Jungkook aja yang boleh jadi Ketua Tim Basket disini, jadi alangkah baiknya lo mundur sebelum lo nyesel!" imbuh siswa tadi

" Ckk...Lo pikir lo siapa? Jungkook? Kayaknya dia gak cocok deh jadi ketuannya...lo salah ndukung orang!" ejek Taehyung yang tambh bikin emosi.

Happ....

Dengan sekali juluran tangan, Taehyung mampu merebut bola dan sekarang mulai ia giring menuju ring lawan, sorakan kembali memanas sesaat setelah bola kembali akan memasuki ring tapi dengan sigap Jungkook menghalanginya dan sekarang bola memantul entah kemana.

Aksi saling menatap pun terjadi antara Taehyung dan Jungkook, cukup lama terdiam bagaikan slowmotion. Taehyung yang menatap sang kembaran dengan raut wajah pucat yang sulit diartikan dan Jungkook yang menatapnya dengan raut datar andalannya.

Tatapan keduanya begitu dalam, ingin adanya pengertian antara satu sama lain. Angin berhembus dengan ringan menerbangkan sebagian anak rambut basah keduannya, begitu lama aksi saling menatap terjadi seakan hanya ada mereka berdua di dunia ini. Hingga suara teriakan memecahkan momen keduannya.

" Taehyung AWasss!!"

Sebuah bola dengan kecepatan tinggi datang begitu saja dari arah belakang Taehyung dan tepat mengenai punggungnya.
Begitu cepat hingga tak mungkin untuk menghindar, dan begitu keras hingga tubuh ringkih itu terhuyung beberapa langkah kedepan.

Taehyung hanya mampu menahan ringisannya, tapi tidak dengan apa yang keluar dari mulutnya sesaat setelah bola mengenainya.

Dengan tubuh yang memang sudah tidak sekuat dulu, ia tetap mencoba mempertahankan posisi berdirinya meskipun harus bertumpu pada kedua lututnya, kepalanya tertunduk dan cairan kental berwarna merah pekat berceceran dibawahnya. Tempat yang semual ia pijak tidak sekotor sekarang bahkan warnanya berubah menjadi merah.

Jungkook terpaku, ia tidak buta dengan kejadian yang baru saja terjadi. Bahkan sekarang jantungnya berdetak cepat, ada rasa sakit disana, keringat dan tubuh yang semula terasa gerah dan panas kini begitu cepat tergantikan dengan hawa dingin menjalar ke seluruh tubuhnya padahal mereka sedang ada di luar ruangan, bahkan matahari bersinar begitu terik hari ini. Tapi apa yang ia lihat barusan membuatnya begitu terguncang.

Disana Kim Taehyung, saudara kembarnnya. Menatapnya dengan pandangan yang tidak bisa Jungkook jelaskan. Seperti mengharapkan sesuatu, tapi Jungkook tidak tau apa itu. Jangan lupakan darah yang tadi sempat ia muntahkan masih memetes dari mulunya, tak berselang lama akhirnya tubuh itu luruh, terjatuh dengan pasti dan memutus tatapan keduannya.

Kepanikan mulai terjadi, teriakan-teriakan dari para siswa juga semua yang ada disana mulai memdekati Taehyung yang sudah tak sadarkan diri.

Jimin mendekap tubuh rapuh yang sialnya makin mengenaskan dengan beberapa darah yang mengenai baju serta bagian tubuh lainnya.

Kembar? Masa iya??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang