16. [Rindu Dalam Hati]

385 44 15
                                    

# Assalamualaikum... Hai, balik lagi nih duo kembar kesayangan Amy....

# Semoga suka dan selamat membaca...












💜

Pagi hari di mansion besar milik keluarga Jeon sedikit berbeda hari ini. Jika biasanya hanya di isi oleh Bapak dan anak yang cuma numpang Tidur sama Makan, sekarang suasana di mansion lebih hidup dengan bertambahnya dua anggota baru.

Taehyung dan sang Bunda akhirnya memutuskan kembali ke rumah mereka dulu, meskipun pada awalnya ada sedikit penolakan dari si Tuan muda Taehyung yang masih sulit untuk menerima ajakan Ayahnya tapi berkat Jungkook yang ngeyel dan tukang maksa, akhirnya Ngalah ajalah ketimbang ribut pikir Taehyung diakhir. Dia pasrah aja setelah Kursi roda yang dia dudukin didorong gitu aja sama kembaranya menuju mobil milik Ayhnya saat pulang dari rumah sakit.

Iya, Taehyung minta untuk dirawat jalan saja. Sebenernya kesehatanya juga sudah mulai membaik, tapi tubuhnya masih terlalu lemah kalo di buat banyak gerak. Karna itu ia sekarang menggunakan kursi roda buat mudahin dia kalo mau kemana gitu, karna kaki diakan ya secara otomatis masih belum cukup kuat buat nahan beban tubuhnya.

Dan soal Keluarga, hampir aja lupa. Malem saat Jungkook nemenin dia di ruang rawat, saat itu Bunda dan Laki-laki yang berstatus Ayahnya itu juga bergabung mendekati brankarnya. Memang beberapa waktu sejak dirinya sadar dari koma dimana Jungkook yang ketiduran disofa, disitu awalnya dia sedikit takut melihat presensi sosok Ayahnya yang dari dulu memang terlihat galak dan tegas, sedang duduk di kursi dekat dengan tempatnya berbaring dan sang Bunda yang entah berada dimana saat itu, membuatnya cemas juga takut.

Sosok yang selama ini Taehyung tidak harapkan untuk bertemu lagi dengan dirinya justru menunggunya sadar dari tidur panjangnya. Dan detik berikutnya saat netra Tajam si lelaki bertemu dengan netra sayunya membuatnya sedikit menitikan air mata, entah karna apa dirinya pun tak Tau.

Namun, dengan penuh kehati-hatian lelaki itu mengulurkan tangannya dan menghapus jejak air mata di pipinya dengan halus seolah takut jika ia menggores kulit remaja yang berada didepannya itu, tak lupa senyuman hangat ia bubuhkan pada bibir yang dulu selalu melontarkan kata-kata menyakitkan bagi dirinya. Seketika ada rasa hangat menjalar begitu saja dalam diri Taehyung.

Dan disitulah momen yang sudah lama sekali Taehyung ingin rasakan dari Ayahnya. Bohong jika dia bilang gak rindu, Taehyung sangat merindukan Sosok lelaki yang saat ini ada didepannya itu. Lamunan Taehyung buyar saat pintu ruang rawatnya terbuka dan sosok wanita yang dirinya Tunggu-tunggu sedari tadi muncul di balik pintu bercat putih itu.

Mengetauhui ada yang sedikit berbeda si wanita buru-buru mendekat dan alangkah terkejutnya saat melihat putranya sudah sadar meskipun terlihat begitu pucat dan masih lemah. Tangis bahagia memenuhi seluruh ruangan.

Wanita tadi, Bunda Taehyung segera memeluknya dan memberikan kecupan berkali-kali pada kepala sianak. Taehyung memberikan isyarat untuk minta dilepaskan masker oksigenya, dan selang beberapa menit dokter datang memeriksanya dan melepaskan masker oksigen itu kemudian di gantikan dengan nasal canula. Setelah selesai mereka pamit undur diri dan segera keluar. Kini hanya tersisa mereka berempat dimana Jungkook yang masih tertidur dengan pulasnya.

" Taehyung" panggil sosok lelaki yang berada di sampingnya, itu adalah Ayahnya, hati Taehyung sungguh tak kuat. Perasaan yang telah Taehyung kubur dalam dan tak pernah ia bayangkan hari ini akan terjadi membuatnya sedikit bingung.

Taehyung yang dipanggil tak memberikan respon dia memilih tetap diam, hingga permintaan maaf meluncur begitu saja dari belah bibir si lelaki membuatnya terkejut.

" Ayah minta maaf nak, Ayah begitu jahat membuatmu tersiksa selama ini" ucapnya penuh penyesalan

" Ayah tau, kesalahan yang ayah buat selama ini padamu juga Bundamu mungkin tak termaafkan tapi bisakah kita memperbaikinya bersama-sama? Ayah mohon padamu nak, biarkan Ayah menebus semua kesalahan yang Ayah lakukan pada kalian." lanjutnya di iringi rasa sesak yang mengganjal pada hatinya setiap menginggat kenangan buruk yang selalu ia torehkan pada ketiga orang terkasihnya ini.

Kembar? Masa iya??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang