15. [Bangun]

488 42 4
                                    

# Assalamualaikum....
#Hallo, sebelumnya aku mo bilang, selamat membaca 😅🤣
# panyak typo mohon dimaklumi
# jangan lupa vomen..semakin banyak maka makin cepet aku upnya...lop yu kawan"😘😘
# and Thankyou..

💜

Kata orang, saudara yang bernah berbagi tempat di rahim sang ibu memiliki ikatan batin yang kuat. Kata orang, anak kembar cenderung akan saling merasakan perasaan satu sama lain. Dan kata orang, anak kembar itu akan saling melengkapi. Kenyataanya itu semua hanya omong kosong belaka.

Jungkook dan Taehyung itu berbeda, dua individu yang beda. Paras mereka tak identik, hobi, kepribadian, bakat, itu semua saling bertolak belakang. Hanya satu kesamaan diantara mereka, yaitu jika Taehyung sakit maka Jungkook pun akan ikut merasakannya. Bukankah itu tidak bisa di sebut sebagai keberuntungan?! meskipun masih ada kesamaan. Kata saudara kembar memang tak seharusnya melekat pada diri mereka.

Jika boleh merubah. Jungkook menginginkan untuk terlahir kedunia ini sendiri, lebih baik menjadi anak tunggal, adik atau Kakak yang dengan senang hati akan ia jalani.

Tidak ada maksud untuk menyesali apa yang telah menjadi takdirnya. Ia hanya merasa terlalu terbebani dengan kata saudara kembar, apalagi dia dan Taehyung tak ada satupun kemiripan yang melekat dari diri keduannya.

Jungkook ingin semua ini segera selesai. Tak ada lagi kesedihan, tak ada lagi rasa kecewa dan yang ada hanya menyisakan kebahagiaan semata.

Setiap manusia memiliki sisi egois dalam dirinya. Tak dapat terpungkiri jika manusia akan selalu berusaha mewujudkan apapun yang ujung-ujungnya hanya demi kepentingan pribadi mereka. Tanpa tau, tanpa perduli, jika itu menyakiti orang lain yang sama-sama hidup di dunia ini. Dan kali ini Jungkook akan menjadi egois untuk yang kesekian kalinya lagi dan lagi.

" Lo gak mau bangun? Bentar lagi keluarga kita bakal utuh kayak semula, cuma tinggal nunggu lo! Dan gue gak akan nuntut apa-apa lagi selain lo tetep ada di sisi gue. Maap kalo gue egois" Jungkook yang sedari tadi gak berhenti ngajak ngomong saudaranya yang masih terlelap dalam mimpi indahnya.

" Jungkook, apa kamu tidak lelah nak? Istirahatlah sebentar.." ucap wanita yang baru memasuki ruangan itu.

" Tidak Ma, Jungkook rasa Taehyung akan bangun tak lama lagi"

" Sejak kemarin kau terus mengatkan seperti itu, tapi sampai detik ini Taehyung belum bangun sayang. Apa kau tak kasihan jika nanti Taehyung benar terbangun dan justru melihat kau yang terbaring sakit.." jawab si wanita memberi pengertian. Tentu hati ibu mana yang tak merasa pedih melihat anaknya yang terus menerus merasa bersalah.

" Tidurlah walau hanya sebentar saja."

" Emm... Nanti Ma, Jungkook masih ingin berada di dekat Taehyung"

Si wanita hanya memberi belaian halus pada surai sang putra tak lupa senyuman tipis ia bubuhkan pada bibir pucatnya.

" Taehyung pasti bangun sayang, Mama yakin itu, karna dia telah berjanji pada Mama bahwa ia akan tetap berada disisi kita apapun yang terjadi. Jadi, jangan khuwatir! Mama keluar sebentar ya." ucapnya karena tak tega melihat sang putra.

" Ya... Ma-" jawabnya singkat, netranya mengikuti arah perginya si wanita dibalik pintu bercat putih itu.

" Jangan pegang-pegang napa! Gue gak bakal ilang kok"

Suara itu mengalihkan atensi pemuda raven tersebut. Saat kedua netra mereka saling bertatap-tatapan.Mata yang sudah lama terpejam itu akhirnya terbuka meski terlihat sedikit sayu.

" Ihh...lepasin gak tangan lo dari tangan gue, Sakit begok!"

Jungkook hanya mampu terbengong mendengar suara itu, suara yang begitu menyebalkan tapi secara bersamaan sangat dirindukannya.

Kembar? Masa iya??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang