Kenyataannya

894 51 9
                                    

Jangan lupa vote ya 😚

Selamat Membaca ♥️

"Huuufffttt.... Ayo, Mel !! Kamu pasti bisa !!" Melisa menyemangati dirinya sendiri sebelum ia mendorong pintu kaca yang masih bertuliskan kata 'closed' itu. Sudah berlalu 3 bulan sejak ia membuat konten iklan dengan Riland dan hasilnya sangat luar biasa. Dalam waktu singkat toko pakaian Riland lebih ramai dari sebelumnya dan tagar The Hot Boss pun semakin banyak di gunakan oleh para pelanggan yang mengunggah barang belanjaan mereka ke sosial media.

Pengikut Riland pun semakin banyak, di Instagram saja sudah mencapai seratus ribu lebih akun yang mengikutinya dan kebanyakan dari mereka adalah kaum hawa. Image The Hot Boss begitu kental menempel pada diri Riland hingga tak heran jika banyak para gadis yang menggandrunginya.

Begitu juga Melisa sang pencetus ide, pengikutnya kian bertambah walaupun tak sebanyak Riland. Dari sekian banyak akun yang mengikutinya, sebagain besar berharap jika Riland dan Melisa bersatu sebagai kekasih di dunia nyata. "Bukannya tak ingin.... Tapi Riland tak ada hati padaku," itulah kata-kata yang sering melintas dalam pikiran Melisa saat ia membaca komentar-komentar yang memintanya untuk menjadi sepasang kekasih yang nyata dengan bossnya itu.

Setiap pagi saja ia harus menyemangati dirinya sendiri sebelum mulai bekerja karena rasa cintanya yang tak kunjung padam, dan Riland tak kunjung peka. Entah tak peka, atau memang ia tak tertarik padanya.

"Pagi, Leah Sayang...," Sapa Melisa pada teman kerjanya itu yang sudah berdiri di belakang mesin kasir bersiap-siap untuk memulai hari.

"Pagi bestie," balas Leah seraya tersenyum menyambut kedatangan Melisa.

"Boss udah datang ?" Tanya Melisa. Tadi ia melihat mobil Riland sudah terparkir sempurna di depan toko padahal hari masih pagi. Bossnya itu biasanya datang lebih siang dari Melisa dan juga Leah.

"Hu'um, udah. Atau mungkin....," Leah menjeda ucapannya.

"Mungkin apa ?" Tanya Melisa ingin tahu.

"Mungkin dia gak pulang dan tidur di toko, soalnya pas aku datang mobilnya udah ada dan Riland sendiri yang membukakan pintu toko dari dalam dengan wajah bantalnya," jawab Leah.

Melisa hanya mengangguk-angguk kepalanya pelan dan ber-oh ria saja. Berbulan-bulan kerja di toko milik Riland, baru kali ini mendapati sang boss tidur di toko.

"Apa Riland ada di atas ?"

"Iya ada, tapi aku gak tau apa dia nerusin tidurnya atau udah mulai kerja," jawab Leah sedikit ragu.

Melisa melihat ke arah pintu yang terbuka lebar, di balik pintu itu terdapat tempat penyimpanan stok barang dan sebuah tangga menuju lantai 2 di mana meja kerjanya berada dan saling berhadapan dengan milik Riland.

"Mmm.... aku naik dulu deh. Kalau ternyata Riland tidur di sofa, aku turun lagi dan ikut kerja di sini ya ?" Putus Melisa. Tak mungkin ia bekerja sementara sang bossnya yang hot tidur di sofa. Bisa Melisa jamin jika konsentrasi bekerjanya akan langsung buyar karena ia akan asik menatapi sang boss tidur atau berakhir merebahkan diri di sebelahnya. "Hiihhhh, ini otak !!" Keluh Melisa sembari menjambak kesal rambutnya sendiri karena kepalanya selalu berpikir yang tidak-tidak saja tentang bosnya itu.

"Tapi kan bisa saja terjadi jika ada setan lewat dan menggoda iman," gumam Melisa. Ia masih berbicara pada dirinya sendiri hingga membuat Leah terheran melihatnya.

" Kenapa, Mel ?" Tanya Leah dan Melisa hanya tersenyum canggung menanggapinya.

"Aku naik dulu ya," pamit Melisa, kali ini ia benar-benar melangkahkan kakinya untuk pergi ke lantai 2 di mana laptopnya untuk bekerja ada di atas mejanya.

The Hot Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang