Berbaikan

12.3K 791 25
                                    

Saat memutar perban kebelakang, perbannya terlepas. Naruto berusaha mengambil tapi dia kehilangan keseimbangan badannya dan..

CUP!

bibir mereka bertemu.

Seperti Dejavu, ini ketiga kali nya Mereka berciuman.

BRAKK

Satu tendangan kini melayang kepada Naruto.
"Sialan Dobe!! Apa yang kau lakukan?!"
Naruto yang ditendang melenguh kesakitan. " Dasar Teme. Aku tidak sengaja, kau kira aku ingin berciuman dengan mu ha!!" Jawab Naruto kesal sambil menunjuk-nunjuk Sasuke.

Setelah kejadian itu, dua rival sejati ini menjadi diam-diaman. Mereka tidak ingin bicara satu sama lain walau dalam ruangan yang sama.
" Hai, kalian ini kenapa. Setelah aku tinggal memasang perban sendiri, kenapa jadi begini? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Sakura heran.

Keduanya tak ingin menjawab. Mereka saling menatap dan lalu membuang muka secara bersamaan. Sakura heran dengan tingkah dua pasien yang sedang dirawatnya ini. Sebentar akur sebentar berantem lagi. " Sudah jangan lama-lama bertengkar nya segeralah berbaikan. Jika tidak aku akan mengadu kepada Kakashi Sensei agar kalian dimarahi." Ancam sakura. Naruto dan Sasuke masih menatap tajam satu sama lain, seakan-akan mengeluarkan sengatan listrik dari mata mereka. Sakura hanya bisa geleng-geleng kepala melihat mereka.

Setelah selesai mengecek kesehatan mereka, sakurapun pergi dari ruangan meninggalkan mereka berdua. Ini sudah hari ketiga mereka tidak bicara.

Sebenarnya Naruto selalu ingin memulai pembicaraan dengan Sasuke, tapi karena gengsi, dia selalu mengurungkan niatnya. Tapi dia sudah tidak tahan diam-diaman seperti ini terus. Akhirnya dia berinisiatif berbicara duluan.
"Gomen, aku tidak sengaja." Ucap nya Tampa menatap Sasuke.
"Cih." Sasuke masih merasa kesal. Bukan hanya sekali, ini yang ketiga kali dia berciuman Tampa sengaja dan itu semua diborong oleh Naruto. " Baru sekarang kau meminta maaf?" Sambung Sasuke kesal.
" Kau menendangku dengan sangat keras. Kau juga salah. Aku kesal saat itu." Omel Naruto.
" Hanya tendangan, untung saja aku tidak mengeluarkan ameterasu dan membakarmu sampai hangus."
Naruto bergidik ngeri mendengar perkataan Sasuke. Dia lupa jika reflek dari Sasuke itu mengerikan.

Tapi ada satu hal yang mereka sembunyikan sangat jauh di lubuk hati mereka masing-masing.

Ternyata bibir Sasuke lembut. - batin naruto

Ntah kenapa rasanya sedikit berbeda dari waktu kecil dulu. - batin Sasuke

Aku ingin mencobanya lagi. - batin Naruto dan Sasuke.

Mereka menyangkal pikiran itu dengan ungkapan "Aku telah gila, bisa-bisanya aku berpikir seperti itu. Kurasa ini pengaruh obat."

.

Setelah pembicaraan terakhir mereka mulai membaik dan saling bicara lagi.
"Wah ternyata kalian telah berbaikan." Ucap Sakura yang baru saja masuk keruangan bersama Kakashi.
" Kami sudah berbaikan kenapa kau membawa Kakashi Sensei kesini?" Tanya Naruto yang berhasil mendapatkan jitakkan sayang dari Kakashi.
" Apa aku tidak boleh menjenguk murid-muridku yang tukang bikin masalah ini?" Ucap Kakashi santai setelah menjitak kepala Naruto.
" Hari ini Kakashi Sensei datang menjenguk juga sekalian memberi kabar kepada kalian, bahwa sebentar lagi Kakashi Sensei akan diangkat menjadi hokage ke 6." Jelas sakura.

Sasuke dan Naruto tampak kaget.
" Apa terjadi sesuatu terhadap nyonya Tsunade?" Tanya Sasuke to the point.
" Sebenarnya ini sedikit rahasia. Tapi jika kalian sepertinya tidak apa-apa. Nyonya Tsunade sedang dalam keadaan tidak baik bahkan dia tidak bisa mempertahankan wajah awet mudanya. Dia memutuskan untuk melepas posisi hokage agar dia bisa fokus memulihkan dirinya." Jelas sakura
" Wah ternyata nenek dalam kondisi seperti itu. Sebelum nya dia terlihat baik-baik saja. Selamat Kakashi Sensei yang akan menjadi hokage ke 6. Tak kusangka akan didahului oleh Kakashi Sensei. Tapi aku pasti akan menjadi hokage berikutnya. " Ucap Naruto penuh semangat.
" Selamat untuk mu Kakashi Sensei." Ucap Sasuke dengan muka datar andalannya.
" Yah terimakasih untuk kalian berdua. Ini juga akan jadi sesuatu yang merepotkan untukku tapi mau bagaimana lagi. Dalam beberapa hari ini semua akan sibuk jadi aku memutuskan menjenguk kalian sekarang. Kalian berhenti lah menambah luka baru, agar segera keluar dari rumah sakit ini. Teman-teman kalian telah membuat satu rumah untuk kalian tinggali. Mereka membuatnya dengan penuh semangat dan berharap kalian akan menyukai nya."
" Apa!!! satu rumah?! Apa aku akan tinggal satu rumah dengan Teme??" Pekik Naruto.
" Aku tak Sudi." Ucap Sasuke datar.
" Yah, benar sekali. Mau tidak mau kalian akan tinggal bersama. Ini untuk kepentingan bersama dan seperti nya aku tidak perlu menjelaskan alasan detail nya kan Sasuke, Naruto?" Kata Kakashi.

Naruto dan Sasuke bertatapan, mereka mengerti apa yang dimaksud Kakashi. Sasuke belum diterima oleh para warga, dan untuk itu Naruto ditugaskan mengawasinya. Jadi wajar saja mereka di tempatkan satu rumah.

Hanya saja mereka sama-sama sudah terbiasa sendiri dari kecil, dan sekarang tiba-tiba mereka harus tinggal bersama dengan orang lain dalam satu rumah. Apakah akan baik-baik saja?

I want you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang