I want you

masakan Sasuke

Sasuke saat ini tengah melamun menatab jendela. Dia mereplay ingatannya beberapa saat lalu.

" Tentu saja. Ini sangat indah. Kau tahu aku sangat suka dengan wanita yang pandai merajut."

.

Lalu kenapa memangnya kalau dia suka wanita yang pandai merajut?

Haruskah dia sombong kan bagitu?

Lagian apa hebatnya merajut?

Bukannya menjadi kuat itu lebih berguna dari pada hanya beban yang pandai merajut?

" AAAARRRRGGGHHH SIALAN!!! LALU KENAPA AKU MEMBELI PERLENGKAPAN RAJUT INI??!! "

Apakah aku terpengaruh dengan kata-katanya Naruto?

Aku ingin belajar merajut karena dia?

Tapi mengapa juga aku ingin belajar merajut untuk nya?

" ARGGGHHHHHH SIALAN KAU DOBE LIHAT SAJA AKAN KU BUAT RAJUTAN YANG BAGUS DARI HINATA DAN AKAN KUJADIKAN PENGIKAT LEHERMU DI PATUNG HOKAGE!!!!"

setelah menenangkan diri, Sasuke mulai mencoba merajut. Dia telah memerhatikan penjual itu merajut. Tapi kenapa dia tak bisa mencontoh kannya.

Sampai pada saat dia mendengar suara pintu yang terbuka.

Cklek..

Naruto!!

Dengan sigap Sasuke menyimpan semua bahan rajutannya.

Dan saat Naruto mendekat dia mengambil posisi bersantai membaca sebuah buku.

" Apa yang kau lakukan Sasuke?" Tanya Naruto.
" Kau tak lihat aku sedang membaca buku."
" Tapi buku mu terbalik."

Deg!!

Malunya, Sasuke rasanya ingin mati saja sangkin malunya. Tapi tiba-tiba dia menemukan sebuah ide.

" Aku sedang melatih sharingan ku dengan membaca buku secara terbalik."
" Oh ternyata bisa digunakan untuk itu juga?"
" Ten.. tentu saja. Ini serba guna."

Seakan Naruto percaya, dia mengangguk-anggukan kepalanya Tampa bersuara dan berjalan kedapur.

" Aku lapar sekali."

Sasuke melihat Naruto yang mengacak-acak dapur untuk menemukan makanan.

" Apa?! Stok ramen ku sudah habis? Sial kenapa aku bisa lupa." Omel Naruto.

Sasuke mendekati Naruto ke dapur, Lalu memakai celemeknya.

" Duduk lah biar aku yang masak untuk makan malam."

" Kau bisa masak Teme?" Tanya Naruto tidak yakin.

" Kau kira apa yang kulakukan selama menjadi musafir?"

" Hahaha, aku lupa kau mantan musafir." Kata Naruto dengan nada mengejek dan berjalan kearah meja makan.

Naruto memperhatikan Sasuke yang memasak menggunakan celemek. Sungguh cantik di matanya. Rambut hitam, kulit putih, serta bulu mata yang panjang.

" Ah cantik sekali istriku."

Naruto kelepasan mengatakan itu sambil tersenyum. Sasuke yang mendengar nya langsung menatab tajam kearah Naruto.

" Ahaha.. gomen." Ucap Naruto sembari takut-takut Sasuke akan mengamuk.

Tapi ternyata Sasuke hanya menatapnya tajam dan memaling kan wajah nya.

Dasar dobe baka!!! Apanya yang istrimu ha?!!! -batin Sasuke.

Dibalik itu Sasuke sedang menyembunyikan wajah meronanya dari Sasuke. Bisa Geer si dobe kalau sampai tahu Sasuke merona hanya karena di bilang istri olehnya.

Beberapa menit kemudian masakan Sasuke telah siap. Dia menyajikannya di meja makan. Wangi masakan Sasuke sungguh sangat menggoda. Naruto Sampai tak tahan untuk memakannya.

" Apa sudah boleh ku makan?" Ucap Naruto bersemangat.

" Yah silahkan saja." Jawab Sasuke datar.

" Baiklah, itadakimasu."

Naruto memakan lahap masakan Sasuke. Sudah lama dia tidak makan masakan rumah. Selama ini yang dia makan hanya ramen. Karena dia tak bisa memasak dan juga tak ada yang mengajarinya hal itu.

Melihat Naruto makan dengan lahap dan sangat bersemangat, membuat Sasuke merasa senang.

" Ah, Sasuke bagaimana kalau kau memasak setiap hari untuk kita?"
" Ha? Untuk ku boleh saja. Tapi untuk mu, apa gunanya bagiku?"
" Ayolah kita kan satu rumah dan saling berbagi tempat tidur. Apa kau tega melihat ku hanya memakan ramen?" Puppy eyes Naruto mulai keluar untuk menggoyahkan iman Sasuke.
" Kau tahu berapa banyak perempuan yang menggodaku dengan trik yang sama?"
" Ah ternyata memang tidak mempan."

Lalu sebuah ide muncul di benak Naruto.

" Ah bagaimana setiap kali kau masak untukku, aku akan memberi mu hadiah."
" Hmm apa?"
" Bermalam di ranjang yang panas." Bisik naruto ke telinga Sasuke.

GEDUBRAK!!

satu tendangan berhasil di layangkan.